05. Menikah

28 4 0
                                    

Hari H pun telah tiba. Banyak orang yang datang kesini, walau yang datang keluarga dan orang-orang penting perusahaan.

Tidak seperti pengantin pada umumnya, Exsan memasang wajah lempeng kala melihat senyum bahagia dari Jeslyn.

Kemarin, selepas pulang dari lestoran, Exsan marah-marah kepada papa dan mama nya yang malah menjodohkan dia dengan seorang wanita tua. Hal itu memicu emosi Very.

Kedua lelaki itu saling adu urat membuat Wina pusing dibuatnya, Exsan menolak keras namun papahnya itu mengancam Exsan akan mengirimnya kenluar negri. Membuat Exsan lagi-lagi mengalah.

Keempat teman Exsan datang, dari banyaknya teman sekolah, hanya mereka berempat lah yang Exsan undang, karena mereka adalah teman sedari SD.

Digo menghampiri Exsan, laki-laki itu tersenysenyum menggoda, “Widih nggak nyangka bos gue bakal nikah sama CEO. Bakal jadi Dedek gemes nih gue liat-liat,” ucap Digo sembari menarik turunkan alis.

Exsan dengan segera memukul kepalanya, dia menarik tangan Digo kasar, “Denger ya, kalau sampai Khatrine tau soal ini, lo berempat bakal habis di tangan gue. Ngerti Lo?!” tekan Exsan. Sekilas info Exsan ini adalah ketua geng yang di takuti murid-murid sekolahnya.

Digo mengangguk kaku, tak lama datang ketiga temannya yang lain, Alven, Athala dan Galen. Galen membawa piring berisikan kue-kue.

“Selamat my best friend, jangan lupa nge zoom ya malam pertamanya,” Exsan melotot mendengar ucapan Galen, dia melirik pada Jeslyn yang tersenyum miring kepada teman-temannya.

“Makasih ya karna mau dateng,” Ucap Jeslyn sembari menyalami tangan Galen namun di tepis oleh Digo, alhasil jadi Digolah yang membalas uluran tangan itu.

“Sama-sama Tante cantik...” jawab Digo sembari mengedipkan satu matanya. Alven manarik kerah kemeja Digo, “Nggak usah kecentilan sama bini orang! Inget pacar Lo di mana-mana!” Jeslyn hanya tertawa kecil mendengar nada suara Alven.

Athala menghampiri dia menjabat tangan Exsan, “Selama,” ucapnya singkat, sedangkan Exsan hanya mengangguk sekali, “Kaku banget,” ucap Exsan namun tak di hiraukan Athala.

“Kalau gitu kami kesana dulu ya Tante, Exsan. Mau coba menu makanan hehe...” setelah mereka pergi Jeslyn menatap Exsan yang setia memamerkan wajah datarnya, “Temen-temen kamu lucu ya?” Exsan mengerjap, dia menatap perempuan yang lebih pendek darinya.

“Nggak usah so akrab! Kita nggak saling kenal,” ketus Exsan lalu duduk di kursi pengantin. Jeslyn mengikuti gerakan Exsan, dia sedikit menggeser duduknya jadi merapat, lalu membisikkan sesuatu di telinga Exsan.

“Nanti malam kan kita bakal saling kenal jauuuuhh...” Exsan bukan anak polos. Dia tau apa yang di maksud dari kalimat Jeslyn. Laki-laki itu bergidig ngeri.

“Gue hajar kalau sampe Lo ambil ke perjakaan gue ya!”

Jeslyn tersenyum miring lalu kembali menggeser duduknya.

“Lucu banget sih, dasar bayi,” gumamnya.

💌💌💌💌💌

Tepat pukul delapan malam acara pernikahan sudah selesai, kedua keluarga itu sekarang sudah berada di rumah kediaman Very. Dapat Jeslyn akui rumah ini cukup mewah dan besar. Disini juga banyak asisten rumah tangga dan supir pribadi.

Exsan dan Jeslyn masih mengenakan baju pengantin mereka. Tasya datang sembari menyeret koper milik Jeslyn, perempuan itu setia berada di dekat Jeslyn saat acara berlangsung.

“nah karena sudah malam sekarang kalian menginap disini dulu saja,” ucap Wina.

Very mengangguk menyetujui, “Jeslyn, kamu bisa tidur bareng Exsan di kamar dia,”  Exsan yang sedang membuka jas berwarna hitamnya melotot terkejut, “Apaan sih pah?! Nggak ah! Exsan tuh nggak bisa berbagi tempat tidur sama orang---“

Mrs. Crazy Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang