19. Undangan tak Terduga

18 3 2
                                    

Beberapa hari sudah terlewati, keadaan Jeslyn sudah jauh lebih baik. Ini juga berkat Exsan yang mau mengurusnya, walau tak bisa di tepis bahwa Exsan melakukan dengan terpaksa. Tapi, walau begitu Jeslyn tetap senang, pikirnya kapan lagi diperhatikan Exsan.

Hari ini Jeslyn duduk di sofa tunggal ruang tamu, dikelilingi oleh tumpukan berkas dan catatan yang menumpuk. Setiap detik terasa berharga saat dia berusaha menyelesaikan pekerjaan yang tidak ada habisnya. Saat itulah telepon di mejanya berdering, memecah kesunyian.

Jeslyn mengangkat panggilan masuk itu, "Halo yah, kenapa?"

"Jeslyn, ayah pengen kamu datang ke acara ulang tahun hotel minggu depan," suara tegas ayahnya langsung ke intinya.

Jeslyn mendesah pelan. "Ayah, Jeslyn lagi banyak kerjaan. Kayaknya nggak bisa deh."

Ridho terdiam sejenak di ujung telepon, lalu suaranya terdengar lebih tenang, tapi tetap tegas. "Kalau kamu ajak Exsan, kayanya kamu bisa lepas dikit dari kerjaan. Lagian, kalian bisa abisin waktu berdua."

Jeslyn mengangkat alisnya. Ajakan itu tiba-tiba terdengar lebih menarik. Berduaan dengan Exsan? Senyum tipis muncul di wajahnya.

"Kalau gitu… oke deh, Yah. Kita bakal dateng," jawab Jeslyn dengan nada yang sedikit berubah.

Setelah menutup telepon, dia melirik ke arah Exsan yang baru saja masuk ke ruang tamu, membawa gelas susu strawberry. Exsan menatapnya penuh tanya.

"Siapa yang nelpon?" tanyanya sambil duduk di sofa.

“Ayah. Dia mau kita datang ke acara ulang tahun hotel minggu depan. Kamu bisakan?" Jawab Jeslyn dengan santai.

Exsan mengernyit, "Lo aja sendiri emang nggak bisa ya? Males banget gue," jawab Exsan sembari meminum susu strawberry nya.

Jeslyn mengerucutkan bibirnya, "Nggak bisa Exsan ayah pengen kita dateng berdua,"

"Itu mah pengennya elo aja!"

"Ih serius!!! Ayo dong San... Masa aku kesana sendirian, padahal udah punya suami,"

"Alay, biasanya elo emang nolep juga,"

"Inikan beda. Ini acara penting, kamu mau nolak ajakan Ayah, Exsan?"

Exsan berdecak kesal, sebenarnya dia sangat benar-benar malas. Apalagi jika harus berakting di depan orang, di depan orangtuanya dan orangtua Jeslyn saja Exsan sudah muak apalagi di depan orang lain?

Jeslyn pindah tempat duduk, dia duduk di sisi Exsan, "Mau ya... Plisss... Sekali ini aja,"

Jika sudah begini siapa yang repot? Exsan memejamkan matanya, dia menatap sinis pada Jeslyn, menyiratkan kebencian yang mendalam.

"Yaudah, yaudah ah!! Lo nggak bisa apa bikin gue hidup tenang,"

"Hehehe nggak bisa! Makasih Exsan sayang~~~"

"Najis!! Disana Lo nggak usah berlebihan ya setan!"

"Ck! Kasar ih! Iya nggak kok,”

💌💌💌💌💌

Hari berganti hari, sekarang adalah hari dimana hotel milik Ridho berulang tahun.

Mobil Aston Martin DB11 berwarna hitam milik Jeslyn sudah terparkir dengan indah, menyatu dengan mobil-mobil mewah lainnya.

Kedua orang itu turun dari dalam sana, beberapa yang melihat menatap kagum karena kecantikan dan ketampanan dari Jeslyn dan Exsan.

Malam ini Jeslyn menggunakan gaun yang anggun dipadukan dengan renda dan satin berwarna hitam, dengan sepatu stiletto dan sedikit perhiasan. Membuat kesan anggun, berkelas dan memukau.

Mrs. Crazy Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang