Tidak seperti dugaan Jeslyn, ternyata dia baru bisa pulang kerumahnya tepat pukul sepuluh malam. Ini semua karena klien yang menyebalkan, selesai meeting orang itu meminta Jeslyn meluangkan waktunya dengan alasan pekerjaan padahal beberapa pertanyaan yang di lontarkan adalah pertanyaan yang bersifat pribadi. Ini membuat Jeslyn tidak nyaman, dia menyesal karena sudah mengiyakan ajakan tak berfaedah klien itu.
Setelah memarkirkan mobilnya di garasi, Jeslyn langsung melangkahkan kakinya menuju rumah. Sebelum masuk dia tersenyum kecil mengingat kejadian beberapa jam lalu. Akhirnya dia bisa membuat Exsan diam dirumah seharian.
Sebenarnya Jeslyn tidak benar-benar menjual motor Exsan ,dia hanya menyembunyikan motor itu di rumah temannya. Jeslyn juga rela mengeluarkan banyak uang agar semua teman Exsan tidak ada yang meminjaminya kendaraan atau uang.
Jeslyn menggelengkan kepalanya saat mengingat kejadian itu, konyol tapi seru.
Saat sudah masuk, Jeslyn melepaskan heels nya berganti dengan sandal dalam rumah. Saat membalikkan badan dia melihat Exsan menatapnya garang dengan tangan tersimpan di sisi pinggang dia.
Jeslyn hanya acuh, membiarkan Exsan seakan tidak terjadi apa-apa. Dia melewati laki-laki yang mengenakan kaus basket nya itu. Karena diacuhkan, Exsan menarik tangan Jeslyn membuat perempuan itu terpaksa berhenti.
“Enak aja main nyelonong masuk! Mana motor gue?! Balikin sekarang! Lo tau, gara-gara Lo hari ini gue batal ngajak jalan Khatrine!” Jeslyn membalikkan badannya, dia tersenyum miring, “Itu emang tugas aku. Nyingkirin hama kaya Khatrine dari hidup kamu,”
“Elo tuh yang hama! Pokoknya gue nggak mau tau, balikin motor gue!” Jeslyn tidak mengindahkan dia malah melanjutkan langkahnya untuk menjauhi Exsan. Dan siapa sangka ternyata laki-laki itu malah mengikutinya.
“Jeslyn dimana motor gue?!!!” Jeslyn mengurungkan niatnya untuk naik ke atas, dia malah berbelok menuju ruang tamu dengan langkah cepat, menghindari Exsan. Laki-laki itu mulai ikut mempercepat langkahnya, dia mencoba menarik tangan Jeslyn namun perempuan itu cepat menghindar.
“Nggak akan aku kasih! Kalau aku kasih nanti kamu bakal jalan sama hama itu!”
“Bener-bener Lo ya! Sini nggak?!” Jeslyn berlari saat Exsan akan menangkapnya, dia melompat keatas sofa berwarna abu-abu, dan Exsan mengikutinya, lalu Jeslyn kembali melompat ke sofa tunggal dan berakhir berlari menuju lemari yang menyimpan banyak piala milik Jeslyn. Exsan tak mau kalah dia mengejar Jeslyn, tangannya terulur agar bisa menggapai perempuan itu.
Dan…. Akhirnya Exsan berhasil menggapai tangan Jeslyn, dia menarik dengan keras tangan itu membuat Jeslyn membalikkan badan secara spontan. Karena di tarik dengan tiba-tiba keseimbangan Jeslyn tidak bisa di kontrol, dia melotot saat dirinya akan jatuh tapi beruntung Exsan menahan tubuhnya.
Kedua tangan Jeslyn berada pada dada bidang milik Exsan, Jeslyn meneguk ludah ini adalah kali pertama dia bisa memegang tubuh Exsan.
“Dapet Lo!”
Suara itu sangat dekat dengan dirinya, Jeslyn mendongkak menatap wajah Exsan dari bawah. Dan dia bisa merasakan deru napas Exsan yang tersengal karena sudah mengejar dirinya.
Dari bawah sini Jeslyn benar-benar sangat terpesona karena ketampanan Exsan. Laki-laki ini benar-benar berkarisma!
“Nggak akan gue biarin Lo kabur sebelum Lo balikin motor gue,”
Mata Jeslyn berkedip sebanyak dua kali, dia tidak mendengarkan apa yang Exsan katanya. Matanya hanya fokus memandang wajah tampan laki-laki milik-nya! Exsan sadar dengan apa yang sedang dia lakukan sekarang. Pantas saja Jeslyn tidak menjawab celotehannya, ternyata perempuan itu sedang asik memandangi nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Crazy Wife
Teen FictionMrs. Crazy Wife [Sinopsis] Jeslyn Vega Altaraya, seorang CEO J.S Entertainment berusia 27 tahun, telah kehilangan rasa kepercayaan pada cinta setelah dikecewakan di masa lalu. Sepulang dari luar negeri, ayahnya menjodohkan Jeslyn dengan laki-laki be...