18. J Versus J

29 5 1
                                    

“Kenalin, Exsan, suami Jeslyn,”

Tangan Exsan hanya melayang di udara tanpa ada yang mau membalas jabatannya, terlihat Inara dan Jinan menatap terkejut.

Seketika Jinan mendengus samar, wajahnya seperti meremehkan laki-laki yang masih setia melayangkan uluran tangannya.

“Kamu, suami Jeslyn?” Tanya Inara, merasa tidak dihargai Exsan menarik kembali tangannya. Inara menatap Indah dan Ridho, “Maksudnya apa ya, kak?”

Ridho berdeham dan membenarkan posisi duduk, “Ekhem… sebelumnya maaf ya Inara, bukannya kami tidak mau mengundang atau memberi tahu kamu mengenai ini. Jadi satu hari setelah Jeslyn pulang dari Prancis kita jodohin dia sama Exsan. Kita nikahkan mereka dua hari setelah persetujuan, karena ini mendadak hanya ada beberapa orang saja yang datang, kamu juga waktu itu sedang ada di Singapura kami jadi tidak sempat memberi tahu,” jelas Ridho.

Inara tertawa sinis, dia menatap Exsan intens dari tatapannya saja kita bisa melihat bahwa wanita itu seperti memandang rendah, “Memangnya kamu kerja apa?”

“Saya masih sekolah, beberapa bulan lagi lu–”

“Masih sekolah?” Jinan tertawa, “Selera Lo emang rendahan banget ya, Jeslyn? Modelan dia masih sekolah, bisa ngasi Lo apa?” Mulut perempuan berumur dua puluh lima tahun itu memang pedas sekali, Jeslyn tau, pasti Exsan akan sakit hati. Dia bisa melihat dari raut wajah Exsan yang perlahan memudar, dan… apa ini? Apa Jeslyn tidak salah lihat? Tangannya terkepal kuat dan sedikit bergetar. Apa Exsan sedang menahan amarahnya?

Jeslyn mengalihkan fokusnya pada Jinan, “Seenggaknya suami gue bisa datang dan nemenin istrinya yang lagi sakit ini. Elo? Tunangan Lo pasti lebih cinta sama perusahaannya, makanya dia nggak dateng,” balas Jeslyn, setelah mengatakan itu dia langsung meminum teh yang sedari tadi tidak dia sentuh.

Jinan berdecih, dia menatap Inara sepertinya dia meminta pembelaan pada ibunya. Dasar anak manja.

“Kakak kok bisa-bisanya sih jadiin anak modelan dia menantu? Dia nggak kerja loh kak!”

“Exsan bukan nggak kerja, dia masih sekolah. Setelah lulus dia bakal langsung kerja kok,”

“Kenapa kakak bela dia sih? Lihat cara dia natap aku sama anak aku! Nggak sopan, kaya ngerendahin!!!”

Jeslyn menegakkan punggungnya, “Udahlah tan… Exsan natap Tante biasa aja kok. Nggak usah berlebihan deh,”

“Lo bahkan nggak sopan sama mamah gue!”

“Elo juga nggak sopan sama gue?! Inget ya gue lebih tua dua tahun dari Lo!!”

“Eh udah-udah! Kok ini jadi malah berantem~~ aduh… Exsan maaf ya pertemuan pertamanya jadi nggak enak gini. Niatnya Ayah pengen kenalin adik ipar dan ponakan ayah, tapi malah jadi gini…”

Exsan tersenyum ramah, dia mengangguk sebanyak dua kali, “Nggak apa-apa ayah… first impresion setiap orang pasti bakal beda. Exsan nggak masalah kok di cap berandal sama Tante dan kakak ini,”

Ridho tertawa canggung, “Yaudah kalau gitu kamu makan dulu, nak,”

“Nggak usah ayah, Exsan mau langsung ke kamar. Badan Exsan udah lengket, Exsan mau langsung mandi aja,” Ridho mengangguk.

Setelah itu kepala Exsan beralih pada Jeslyn, “Kamu mau naik?”

“Boleh,”

Dari kepergian mereka berdua sorot mata Inara dan Jinan menyiratkan rasa ketidak sukaan. Jeslyn bahkan bisa mendengar Jinan mendengus sarkas.

Memangnya kenapa sih kalau Jeslyn menikah lebih dulu? Seperti masalah saja! Benarkan apa kata Jeslyn, Inara dan Jinan itu memiliki tingkat level ke irian yang sangat tinggi. Jeslyn heran kenapa ada orang yang seperti itu di dunia ini.

Mrs. Crazy Wife Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang