Sesuai dengan janjinya beberapa jam lalu kini Exsan benar membawa Khatrine pergi jalan-jalan untuk menebus kesalahannya kemarin. Mereka pergi ke beberapa tempat, pertama taman kota, mereka kesana hanya untuk membeli es kelapa kesukaan Khatrine.
Lalu mereka pergi ke mall, Exsan mengajak Khatrine untuk menonton film namun perempuan itu menolak dan lebih memilih belanja beberapa keperluan nya, setelah puas berbelanja mereka berdua lanjut pergi makan. Kali ini lestoran yang mereka pilih adalah lestoran Jepang, tempat dimana beberapa menu makanan favorit Exsan ada disini.
Dan terakhir setelah kenyang, Exsan membawa Khatrine pergi ke alun-alun kota Jakarta. Sekarang disini terlihat banyak orang yang datang. Waktu sudah menunjukkan pukul 20:55 yang dimana sebentar lagi pukul sembilan pas.
Exsan benar-benar melupakan sesuatu, dia melupakan perintah Jeslyn agar menghubunginya. Sebentar Jeslyn tadi sudah beberapa kali mengirim pesan dan menelepon Exsan tapi laki-laki itu malah mendiami semua panggilan dari Jeslyn.
Dengan di temani baso goreng pedas, Exsan dengan posesif memeluk pinggang Khatrine, padahal perempuan itu sudah menyuruhnya melepaskan.
“Kamu nggak cape apa meluk aku terus? Liat tuh orang-orang jadi ngeliatin tau,”
Dengan tidak perduli Exsan malah semakin mengencangkan pelukannya, kepalanya dia sandarkan pada bahu Khatrine.
“Biarin aja, kaya gini lebih enak,” jawab Exsan dengan kedua mata terpejam.
Khatrine hanya tersenyum kecil, dia lanjut memakan baso goreng yang di belikan Exsan.
Walaupun Exsan adalah seorang ketua geng Orions tapi jika bersama Khatrine, Exsan akan menjadi laki-laki manja.
“Exsan?” Khatrine bersuara sejak lima menit mereka diam tanpa suara, Exsan berdeham menjawab pertanyaan Khatrine.
Dengan gerakan pelan, Khatrine memegang tangan Exsan, perempuan itu melepaskan tangan besar yang setia memeluknya. Exsan menegakkan kepalanya, dahinya mengernyit.
“Kenapa sih? Orang lagi enak-enak peluk!”
“Aku cuman mau nanya aja, sedikit,”
Exsan tersenyum kecil, “Tanya banyak juga boleh kok. Mau nanya apa sayang?”
Mata Khatrine menatap manik mata milik Exsan, “Kamu nggak lagi nyimpen rahasia kan?”
pertanyaan yang keluar dari mulut Khatrine membuat senyum di wajah Exsan perlahan pudar, “Sorry tapi kok semenjak kamu nggak sekola kemarin dan masuk lagi, tingkah kamu jadi sedikit aneh. Kamu juga tadi pas di kantin bengong mulu, di lestoran juga,” memang sejak tadi siang hingga tadi Exsan lebih banyak diam.
Bukan apa, itu karena pikirannya memikirkan bagaimana jika Khatrine tau kalau dia sudah menikahi perempuan lain. Diam nya Exsan juga karena sedari tadi Jeslyn terus mengirimkannya pesan membuat nya was was takut Khatrine mengetahui.
Penyesalan Exsan datang sekarang, andai kemarin dia menolak keras perjodohan aneh dari papa nya ini. Andai Exsan bisa lebih menyakinkan papanya kalau Khatrine juga sebenarnya perempuan baik, mungkin sekarang Exsan tidak di bayang-bayang dengan ketakutan besar.
“Exsan?”
“Eh iya?”
“Kok malah bengong? Kenapa sih? Kamu sakit?”
“Iya aku lagi sakit. Sakit hati. Kamu malah curiga sama aku, padahal aku sering bilang buat nggak saling curigaan,” ucap Exsan sembari kembali memeluk Khatrine.
“Ya bukan gitu, abis sikap kamu nggak kaya biasanya banyak diem,”
“Yaudah nih aku nggak diem,” Exsan menggerakkan kepalanya di bahu Khatrine, membuat Khatrine sedikit kegelian, “Stop Exsan! Kita diliatin orang!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Crazy Wife
Teen FictionMrs. Crazy Wife [Sinopsis] Jeslyn Vega Altaraya, seorang CEO J.S Entertainment berusia 27 tahun, telah kehilangan rasa kepercayaan pada cinta setelah dikecewakan di masa lalu. Sepulang dari luar negeri, ayahnya menjodohkan Jeslyn dengan laki-laki be...