Mobil Pajero putih milik Jeslyn sudah sampai ke sekolah Exsan, dari jarak dua puluh meter menuju gerbang utama mereka berdua bisa melihat banyaknya murid-murid SMA ini yang baru datang. Jeslyn melirik Exsan yang sedang mencoba membuka sabuk pengaman nya.
Kejadian semalam memang membuat Jeslyn kepikiran. Yang di katakan Inara dan Jinan sebenarnya ada benarnya juga, hubungan mesra antara Jeslyn dan Exsan hanya berada pada kata ‘pura-pura’ saja. Jeslyn sangat ingin Exsan membalas cintanya dengan tulus, namun dia juga harus berusaha, karena Jeslyn tau sekarang Exsan hanya mencintai satu perempuan. Dia, Khatrine.
“Gue duluan, makasih,” saat akan keluar, pergelangan tangan Exsan di cekal oleh Jeslyn.
“Apaan?” Tanya Exsan dengan ketus, Jeslyn menaruh kepalanya di stir mobil, dia menatap Exsan dengan ekspresi cemberut.
“Kamu nggak ada mau cium aku dulu gitu? Di pipi juga nggak apa-apa kok,” kalimat Jeslyn bagaikan sebuah berita bahaya yang masuk kedalam telinga Exsan. Benar-benar ya Jeslyn ini, semalam mood dia hancur, tapi sekarang dia sudah berulah lagi. Exsan bingung, sebenarnya Jeslyn itu memiliki berapa banyak kepribadian sih?
“Yang ada gue gatel-gatel kalau cium Lo! Udah ah nggak usah aneh-aneh, gue masuk dulu. Bye!!” Jeslyn memandang pintu mobil yang sudah tertutup dengan rapat, laki-laki yang duduk disebelahnya sudah pergi. Perempuan dengan setelan formalnya itu menegakkan badannya, dia mengguyar rambutnya lalu menyandarkan punggungnya ke jok mobil, matanya menatap Exsan yang berjalan menjauh.
“Gue harus lakuin apa lagi sih biar Lo tertarik sama gue…” monolog Jeslyn sembari menyalakan mesin mobilnya.
***********
Exsan membalikkan badan melihat apakah mobil Jeslyn sudah pergi atau belum, dan beruntung mobil itu sudah tidak ada di tempat tadi. Dia menghela napas lega.
Sebenarnya dalam hati hasrat dia menggebu-gebu, apalagi pagi ini penampilan Jeslyn terlihat sangat menggoda walau perempuan itu mengenakan setelan kantor. Tapi Exsan tidak mau ambil resiko, jadi dia menahan sekuat mungkin agar tidak mencium Jeslyn.
Ayolah… bayangan bibir perempuan itu yang pernah menciumnya beberapa waktu lalu saja masih terbayang-bayang di kepalanya.
Exsan menggelengkan kepalanya, merasa sudah kelewatan memikirkan hal sedangkan itu.
“SELAMAT PAGIIIII EXSAN DAFFA ABIGAIL!!!!” suara teriakan Digo menginterupsi Exsan, beberapa pasang mata juga langsung memerhatikan Exsan dan keempat temannya.
“Widih widih… ganteng banget bos gue pagi ini,” goda Alven sembari mencolek dagu Exsan. Exsan yang risih langsung menepis tangan itu kasar, “Apaan sih Lo berempat!! Jauh-jauh dari gue Lo!!”
“Wisss santai dong. Udah dianterin istri harusnya jinak dikit, ini kok malah makin galak,” goda Galen sembari memperlihatkan foto Exsan yang turun dari dalam mobil Jeslyn. Mata Exsan melotot, “Eh anjing! Hapus nggak!!! Nanti Khatrine tau mati guee!!!”
Exsan mencoba mengambil handphone milik Galen, namun laki-laki itu menghindari Exsan, dia mengoper-oper ponsel mahalnya pada Digo dan Alven. Disini hanya Athala yang tidak ikut-ikutan, pikirnya ini terlihat sangat kekanakan.
“Lo bertiga bener-bener cari mati ya!! Woy Athala! Bantuin gue kek!! Lo malah diem aja,” Athala hanya mengedikkan bahunya sembari menyandarkan tubuhnya pada mobil yang terparkir disana.
“Ini kalau sampe ayang Khatrine liat bakal ada perang nggak ya?” Ucap Digo menggoda, “Digo si blasteran setan! Nggak usah macem-macem ya!!!”
“Transfer dulu kita cepe-cepe, nanti kita hapus,” ucap Galen. Exsan menggeram kesal, “Lo bertiga anak orang kaya anjir ngapain minta cepe sama gue!! Cepet hapus nggak!!!!”
KAMU SEDANG MEMBACA
Mrs. Crazy Wife
Teen FictionMrs. Crazy Wife [Sinopsis] Jeslyn Vega Altaraya, seorang CEO J.S Entertainment berusia 27 tahun, telah kehilangan rasa kepercayaan pada cinta setelah dikecewakan di masa lalu. Sepulang dari luar negeri, ayahnya menjodohkan Jeslyn dengan laki-laki be...