Tetangga Baru

105K 4.1K 94
                                    

"Kiara!"
"Iya, Ma?"
"Kesini sebentar!"
Aku pun menuruni tangga dari kamarku di lantai dua ke ruang makan, asal suara Mama yang memanggilku.
"Kenapa, Ma?" Tanyaku.
"Tolong antar ini," sahut Mama.
"Apa ini?" Tanyaku lagi seraya mengangkat bungkusan yang Mama berikan.
"Makanan. Untuk tetangga baru. Rumah di sebelah kita, yang sudah lama kosong. Sekarang ada penghuninya," jelas Mama.
"Hah, tetangga baru? Kenapa harus aku?" Tanyaku dengan gaya ogah-ogahan.
"Sudah, sana. Cepat! Nanti makanannya dingin!"
"Ah, iya...." Aku akhirnya pasrah dan berjalan lunglai keluar rumah.

Memang benar. Rumah biru sederhana di sebelah rumahku, sudah ada yang menempatinya. Halaman rumah yang biasanya terbengkalai, kini sudah dibersihkan. Bahkan ada sebuah mobil terparkir di sana.
Aku sampai di pintu depan rumah itu. Aku menekan bel. "Permisi, aku tetangga sebelah!~" ucapku.

Aku mendengar suara beberapa orang dari dalam rumah.
KLAK!~
Pintu dibuka.

"Selamat siang, selamat datang di perumahan ini. Aku tinggal di sebelah rumahmu. Rumah putih itu. Salam kenal!" Kataku memberi salam.

"Ya."

Wah, suara laki-laki!
Aku mengadah untuk melihat wajah tetangga baru tersebut. Seorang anak laki-laki, tinggi, kulitnya putih pucat dan sorot matanya tajam. Tampan!

"Uhm, hai, uhm," aku salah tingkah, "namaku Kiara. Boleh aku tahu namamu?" Aku menjulurkan tangan untuk menyalaminya.

"Tidak boleh," katanya dingin.

"Eh, apa?" Aku terkejut mendengar jawabannya.

------
Don't be a silent reader.

Psycho Boy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang