Dia itu psikopat

29.2K 1.7K 24
                                    

"Hah, Cedric!? Kau yakin!?" Aku terkejut.

"Tentu saja. Dia itu mengerikan. Dia bilang padaku agar jangan mempermainkanmu. Apa-apaan dia itu!!!" Seru Ryan marah.

"Ja.. jangan mempermainkanku? Apa maksudnya?" Aku bertanya balik.

"Aku tidak tahu. Ia tadi langsung saja mendorongku dan menamparku habis-habisan. Ia juga menendangku! Dasar keparat!" ucap Ryan marah.

"Ya ampun! Sabar, ya. Aku akan bicara pada cowok itu," ucapku menenangkan Ryan.

"Jangan!!!" Ryan menahan tanganku. Aku kaget. "Kumohon jangan! Dia itu mengerikan! Dia itu psikopat!! Psikopat!! Dia bahkan tertawa beberapa kali ketika menyiksaku tadi. Aku tidak bisa melihatmu terluka karenanya, Kiara," ujar Ryan.

"Baiklah," kataku pelan.

"Jauhi dia untukku, oke?" Tanya Ryan lagi. Aku menangguk.










PLAK!!!

Aku menampar pipi Cedric keras, penuh amarah.

"Hei, sialan! Apa yang kau lakukan pada Ryan, hah!? Kenapa kau melukainya!!? Jawab aku!!!" Seruku sore itu di depan rumahnya. Untungnya orangtuaku dan orangtuanya sedang ada acara kantor di luar kota.
Mereka tidak tahu di sini aku menampar anaknya.
Aku juga tidak mengikuti permintaan pacarku. Maaf, tapi ini untuk kita berdua.

"Apa yang kau maksud?"

"Jangan pura-pura tidak tahu! Jelas-jelas tadi sepulang sekolah, kau menghajarnya, kan!? Iya, kan!?" Seruku. "Kenapa kau lakukan itu? Apa salahnya padamu? Kenapa kau begitu tega, Cedric?"

"Oh? Yang itu? Ha, itu karena ia memang pantas mendapatkannya," ucapnya santai.

"Kau pikir melukai orang lain itu hal sepele!? Bagaimana kalau ia sampai mati!?"

"Malah tambah bagus," katanya datar.

PLAK!!! Aku menamparnya lagi.

"Kenapa? Apa kau tidak suka melihatku berdampingan dengannya? Apa kau tidak suka? Jawab!!" Ucapku keras.

"Kau ini idiot atau apa, sih, Kiara! Aku hanya membantumu! Jelas-jelas dia itu pria tidak baik! Dia baru saja putus dengan Yuna, bisa-bisanya ia langsung memacarimu! Dan aku juga melihat...--"

"CUKUP!!! KAU TIDAK TAHU APA-APA!!! JANGAN IKUT CAMPUR URUSAN KAMI LAGI!!! JAUHI KAMI!!!" teriakku.

"Jauhi aku," ucapku. Aku berlinang air mata. Aku melesat dari hadapannya.

Meninggalkan Cedric yang berdiri mematung. Tidak mengeluarkan sepatah katapun.




Aku masuk kamar dan mengunci pintunya.
Aku menangis.

Kenapa aku menangis? Ayolah, aku sudah menampar si bajingan itu.

Tidak tahu.

Aku hanya ingin menangis. Tunggu, apa aku menyesal karena menyuruhnya menjauhiku?

Tidak mungkin. Aku hanya kaget karena ia begitu tega menyakiti Ryan.

"Apa dia benar-benar psikopat?"

Aku menyentuh hidungku. Aku jadi ingat kejadian es krim di taman. Padahal waktu itu ia sudah baik, tapi kenapa...

Ah, aku pikir aku sudah benar-benar mengenalnya.

Ternyata aku salah.

"Di dunia ini mana ada yang namanya psikopat? Menyakiti orang lain hanya untuk kesenangan? Mereka pasti punya alasan untuk semua itu, kan?" Gumamku, lalu menghapus airmata.

-----
Please leave your vomment

Psycho Boy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang