"Ced...?"
"Kiara. Selama ini aku menyukaimu. Maafkan aku...."
"Cedric, aku...," suaraku tertahan tatkala Cedric menyentuh bibirku dengan lembut. Merabanya dengan ibu jarinya.
"Kiara, bibirmu...," desahnya, tepat di telingaku. "Harus bertemu dengan bibirku.
DEG.
"C...Ced... Cedric...," aku mati kutu ketika hidung kami bersentuhan, dan sebentar lagi bibir kami...
Tiba tiba lantainya runtuh.
Aku jatuh dari ketinggian, menembus awan awan putih. Cedric hilang dari pandangan.
Aku merosot ke bawah dan semakin jatuh.... ya ampun, tempat ini pasti tinggi sekali. Sampai saat ini aku belum melihat daratan sama sekali.
Hup! Seseorang mencengkram kuat kedua tanganku. Aku berhenti jatuh tapi cengkramannya sangat sakit.
Sakit....
Tanganku sakit.
Aku membuka mata. Pandanganku berkunang kunang. Dimana ini?
"Aku dimana?" Ucapku.
Kesadaranku terkumpul. Untung tadi hanya mimpi. Tapi ternyata... kenyataan di depan mataku sekarang lebih buruk dari mimpi.
Tanganku disatukan dan diikat, ujung tali digantung di langit langit kamar yang tinggi.
Digantung itu sakit.
Dan kenapa aku pakai ini?
Baju Maid!? Lengkap dengan bando khasnya, terpasang sembarangan di kepalaku.
Si... siapa yang menggantikan bajuku? Jangan-jangan Cedric yang....
Aku pun melihat sosok Cedric memunggungiku. Aku tersipu. Barusan aku menyatakan perasaanku padanya.
"Siapa yang menggantikan bajuku!?" Seruku.
Cedric berbalik dan menatapku. "Ah, maaf. Aku bukan orang mesum macam itu," Cedric tersenyum aneh.
"Aku hanya memakaikannya padamu, tidak menggantinya. Kau masih memakai bajumu sebelumnya."Aku melihat pakaian yang kukenakan. Masih di tubuhku, hanya sekarang dilapisi gaun Maid ini.
Aku menatap Cedric lagi. Masih mencerna semua keanehan ini. Dan apa yang dipegangnya itu?
...Pisau!?
"CEDRIC!!! APA YANG KAU LAKUKAN!!!? KAU SUDAH GILA!!!" teriakku nyaring.
Brengsek. Aku disandera Cedric. Pakai baju Maid lagi. Apa yang akan ia lakukan padaku!?
Cedric berbalik menghadapku. Ia menatapku dengan tatapan mengerikan. Dengan tatapan memburu. Khas pembunuh di film-film.
Gila... Cedric itu benar benar gila!!!?
Ia meletakkan telunjuk kirinya di bibirnya, yang barusan aku mimpikan. Sedangkan tangan kanannya memegang pisau mengkilap. Tajam.
"Sshht... Kiara. Jangan berisik."
MENGERIKAN!
"LEPASKAN AKU, BRENGSEK!! KAU BEDEBAH GILA!!! INI TIDAK LUCU!!" teriakku dan memberontak mengguncang tanganku yang terikat, menendang udara di sekitarku.
"Tenanglah," ucap Cedric.
Ia mendekatiku.
"PERGI!!!" aku menendangnya dengan kakiku. Cukup keras hingga ia tersungkur ke lantai.
Aku syok ketika selang beberapa detik Cedric tak kunjung bangkit.
"Cedric!? Kau tak apa? Maafkan aku!"Mendengar suaraku, Cedric perlahan bangkit dan menunjukkan bibirnya yang terluka, menyeka darah yang keluar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Boy [TAMAT]
Ficção AdolescenteKiara hanya ingin membuktikan pada semua orang dan dirinya sendiri, kalau Cedric juga punya hati. Cover by: _Ragdoll_ Chapter terakhir diprivate. Ikuti untuk membaca.