Jangan Cengeng

25.8K 1.4K 50
                                    

"Kiara belum pulang?!" Seruku.
Dengan langkah seribu aku meraih jaket dan kunci mobil.

"Cedric, mau ke mana?" Tanya Ayah.

"Kau mau ke mana nak? Ini sudah malam, hujan pula," tambah Ibu lagi.

Aku tidak menghiraukannya. Dengan cepat aku menaiki mobil.
"Cedric!! Ini temannya mau ditinggal begitu saja?" Seru Ibu dari dalam rumah, tapi aku sudah terlanjur melaju.

Brengsek! Aku memukul setir.
Ke mana anak tolol itu!?

Aku menyetir melalui derasnya hujan, kembali ke mall tadi. Aku berkeliling tempat parkir yang sudah sepi. Tidak ada.

***

Aku menghela nafas. Melirik jam dinding di depan mall, pukul setengah sebelas.
Apa Cedric dan Clarisa belum selesai?

Satu lagi kios di mall ini tutup. Sebentar lagi pasti akan tutup seratus persen. Bahkan banyak lampu yang telah dipadamkan.

Ya, aku menunggu di sini dari tadi. Aku memang berkeliling mall tadi, tapi hanya sebentar.
Jalan-jalan sendirian itu tidak asik.

Dari tadi aku menunggu Clarisa dan Cedric selesai. Aku tidak mau mengganggu mereka. Aku tahu, Clarisa menyukai Cedric. Dan Cedric mungkin juga menyukai Clarisa.

Angin bertiup. Anginnya membuat beberapa rintik hujan menyentuh tubuhku. Dingin.

Aku memeluk diriku sendiri.

Sebentar lagi mall tutup.
Sudah tidak ada orang.
Kalau saja ponselku masih hidup, aku pasti sudah pulang dari tadi.

Kalau saja ponselku masih hidup, aku pasti sudah pulang dari tadi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

BRUAK!

Seseorang melemparkan jaket padaku.
Sukses mengenai wajahku.
"Aw!" Ringisku, keningku terbentur resleting jaket yang keras.
Aku mendongak untuk melihat orang yang melemparkannya.

Wajahnya tidak jelas ditutupi gelapnya malam. Tapi ia berjalan mendekat.
Aku ketakutan.
Jangan jangan penculik!?

"HEI, TOLOL!" ia membentakku. "Semua orang mencarimu!! Kau ini merepotkanku saja!!! Aku terpaksa kembali lagi dari rumah!"

Cedric. Sudah aku tunggu dari tadi, begitu muncul langsung marah-marah.

Uuuuuughhh.... Cedric sial, sial, sialan! Sialan. Cedric brengsek. Aku benci!!!!

Cedric langsung melangkahkan kakinya ke mobil setelah melempariku dengan jaket.

"Hei, tunggu apa lagi!? Cepat masuk mobil!" Perintah Cedric.

Aku melempar jaketnya ke lantai.

"AKU TIDAK MAU PULANG DENGANMU!!!"

Cedric menatapku nanar.
"Oh, kau sudah suruh supirmu menjemputmu? Ya sudah," ia melenggang masuk ke dalam mobil, menutup pintunya, menyalakan mesin, dan pergi.

Psycho Boy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang