Apa Salahku?

42.8K 2.5K 11
                                    

"C-Cedric?! Kenapa kau bisa ada di sini?"

"Aku memanjat pohon. Jatuh di balkonmu."

Lalu ia melompat turun dari balkonku. Melihatnya membuat ngilu. Tapi kenapa.... dia memanjat pohon di malam hari seperti ini, ya?
Benar-benar anak yang aneh.

Aku berjalan maju beberapa langkah, untuk melihat Cedric kembali ke rumahnya.
Tapi aku merasa kakiku menginjak sesuatu. Dan benar saja, aku pun memungut benda yang terinjak itu.

"Eh, pisau lipat? Aku tidak pernah punya pisau lipat seperti ini," gumamku, memperhatikan pisau lipat berbahan metalik itu.
Setelah kuperhatikan, aku menemukan ukiran berbentuk C di gagangnya.

"C? Apa pisau ini milik Cedric?"

-----------
Sore itu aku sedang di balkon, membaca komik. Lalu aku melihat Cedric yang sedang menyapu halaman.
Ia balas menatapku dengan matanya yang tajam itu. Wajahnya cemberut, terlihat tidak senang denganku.

Aku langsung buang muka.

Lalu aku teringat dengan pisau lipat yang kutemukan semalam. Aku mengambilnya lalu turun tangga, keluar rumah. Aku mendatangi Cedric.

"Hai," sapaku.

Cedric hanya diam, menatapku dengan tatapan cepat-pergi-dari-sini.

"Um, apa ini milikmu?" Tanyaku seraya menunjukkan pisau lipat yang kutemukan tadi malam.

Cedric terdiam.

Namun lalu matanya membelalak. Ia menyambar pisau itu dari tanganku.

"Kenapa kau curi pisauku!?" Katanya setengah teriak. "Aku mencarinya kemana-mana, tahu!!!"

"Aku tidak mencurinya! Aku-"

"BOHONG! Kau sama saja seperti yang lain, kan? Kau sama saja seperti mereka!!!"

"Dengar dulu!" Jawabku tak kalah nyaring. "Siapa suruh kau jatuh ke balkonku semalam? Untung aku menemukannya! Pisau jelek itu hampir saja aku buang!"

"Huh," cibirnya. "Aku tidak peduli."

Cedric berjalan pergi melewatiku. Bahunya sengaja ia tubrukkan ke badanku. Akibatnya aku terdorong beberapa langkah.

"Apa-apaan, sih!" Makiku.

Ia masuk rumah dan membanting pintunya.

Aku berjalan pulang dengan perasaan kesal. Ternyata apa yang dikatakan Mama itu benar. Tidak semua orang baik.
Maksudku, apa salahku padanya? Sehingga ia bersikap begitu kasar padaku? Apa masalahnya?
Aku tak habis pikir.


"Halo, Kiara," seseorang menyapaku dari atas motornya yang terpakir di depan pintu pagar rumahku.

"Ryan?"
------------------

Don't be a silent reader.

Psycho Boy [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang