"Karena aku jatuh cinta padamu Cedric. Aku menyukaimu! Maafkan aku!" Teriak Clarisa.
Aku memandangnya bingung.
Jatuh cinta, ya? Ini artinya, jika aku bilang "ya", maka kami akan memiliki hubungan bodoh seperti Ryan dan Kiara dulu.
Konyol."Oh," jawabku. "Apa sudah selesai?"
"Ha... hanya itu kah jawabanmu? Apa kau... juga menyukaiku?" Tanya Clarisa lagi.
"Kalau aku bilang ya? Apa yang akan terjadi?" Tanyaku balik.
NYUUTT... akh.. jantungku, kenapa sakit?
Firasatku bilang aku tak boleh mengatakan ya.Sejumput rambut cokelat yang sangat familiar tertangkap oleh sudut mataku. Dia diam diantara semak semak, di pekarangan depan rumah tetanggaku.
Ah, siapa lagi selain si bodoh Kiara. Si brengsek itu sedang menguping, bukan?
Aku tahu, dia tidak ada bedanya dengan Clarisa. Dia pasti menyimpan hal konyol seperti cinta yang diutarakan Clarisa sekarang. Hanya saja, Clarisa tak sepengecut dirinya.Ah, aku akan buat hal ini lebih menarik.
"Maaf Clar! Tapi aku sudah menyukai seseorang!" Ucapku sengaja lantang, agar Kiara dibalik semak mendengarnya.
Clarisa terguncang.
Semaknya terguncang.Haha, ini sangat menghibur. Apa semua wanita memang mudah ditipu?
"A... apa? Tapi kukira kita...," Clarisa terbata.
Sebuah sepeda motor ninja berhenti di depan jalan rumahku. Hei... apa ini akan bertambah seru?
***
Aku kaget setengah mati. Siapa yang disukai Cedric kalau bukan Clarisa?
DEGDEGDEGDEGDEGDEG....
Jantungku berdegup tak beraturan.
Lalu, ada suara motor yang terdengar. Motor ninja itu berhenti di depan pekarangan rumah Cedric.
Tunggu... itu, kan...
Pacarnya Clarisa!?
"Clar?" Panggil orang itu, ketika telah memarkir motor ninjanya. "Ternyata benar kata teman temanmu?! Kau sekarang dengan laki laki ini!?" tanyanya syok.
"Kakak!? Kenapa kakak ada di sini...? Si... siapa yang bilang?" Clarisa tak kalah syok. Ya, pacarnya memang dia panggil kakak karena setahun lebih tua darinya. Tepatnya anak kelas tiga, kakak kelas kami.
"Kakak tidak menyangka, Clar! Ternyata begini yang kamu lakukan ketika kakak tidak ada, hah!?" Makinya.
Ya ampun. Adegan sinetron di depan mata. Di saat seperti ini tentu yang paling menarik dilihat adalah ekspresi Cedric.
Ugh, tetap datar seperti tembok, keras seperti batu. Gila mungkin anak itu!? Tapi tetap saja.... aku sangat penasaran, siapa yang disukai Cedric?
"Tapi... bukankah kita sudah putus?! Kau sibuk sendiri... minta break, kau tidak pernah menganggapku...," Clarisa menangis. "Kita sudah putus."
"Ya sudah kalau itu maumu!" Ucap pacarnya maksudku, mantannya Clarisa dan langsung beranjak pergi.
Hei? Tidak bisa dibiarkan begini! Kenapa ia melepas Clarisa dengan mudahnya?
Aku langsung keluar dari tempat persembunyian dan mencegat orang itu.
"Kak!" Panggilku.
Kak Akira menoleh. Ya, itu namanya. Dia memang blasteran Jepang.
"Kau? Temannya Clarisa, kan?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Boy [TAMAT]
Teen FictionKiara hanya ingin membuktikan pada semua orang dan dirinya sendiri, kalau Cedric juga punya hati. Cover by: _Ragdoll_ Chapter terakhir diprivate. Ikuti untuk membaca.