"Ya sudah, buka saja," ucap Cedric. "Kau lihat tanganku bengkak, tidak bisa membuka kancing."
Buka saja.
Tidak... kenapa aku mulai berdelusi yang kotor-kotor?Ah... jangan salahkan aku. Salahkan hormon esterogen yang sedang banyak-banyaknya berproduksi ini....
Aku maju selangkah dan mulai membuka kancing kemeja Cedric mulai dari kerah.
Satu persatu.
Daddigdugdagdugdigdaggg
Oo...oi, sial!? Kenapa aku jadi grogi!? Tenangkan dirimu, Kiara.... ini hal biasa... ini sering kau lakukan di klub PMR dulu....
Tanganku gemetar, namun sebisa mungkin aku berusaha mengendalikannya.
Akhirnya sampailah aku pada kancingnya terakhir.
"Su.. sudah," kataku.
"Buka," pinta Cedric. "Tanganku sakit."
"I... iya," kataku, menuruti apa yang dikatakannya.
Aku melepaskan kemejanya itu, satu satu mengeluarkan tangannya. Pelan pelan.
HAH.
TUNGGU.
Kenapa aku jadi mematuhi perintahnya!?Ini hanya untuk hari ini saja!!! Sebagai balas budi! Iya, balas budi!
Cedric tidak memakai apapun di balik kemejanya itu.
Apa aku baru saja menelanjangi seorang cowok?
Di kamarku?
Apa ini!!!? Apa aku ini perempuan bejad!!!??? Sampai sampai ada seorang cowok telanjang dada di kamarku dan kami hanya berdua saja!!??
Pikiranku kacau balau. Perasaanku berantakan.
"Apa yang kau pandangi?" Suara Cedric menyadarkanku.
"Mesum."MESUMM!!!! DIA BILANG AKU MESUM!!????
"Aku tidak seperti yang kaupirkan!!!" Seruku. Aku pun menyiapkan obat-obatan yang akan kugunakan.
Lalu, memandang ke Cedric yang tidak memakai baju.
Dadanya bidang, perutnya rata, bahkan lengannya...
Ia punya otot bisep.DAGDIGDUGDAGDAGDUGDIGUGG!!!
Rasanya darahku mendidih sampai ubun-ubun.
Lukanya banyak sekali.
"Cedric... kenapa... di tubuhmu banyak sekali luka?" Tanyaku.
"Berhenti memandang tubuhku dan cepat selesaikan urusanmu!"
Selain lebam bekas pukul dan injak, juga ada sayatan, bekas luka lama, goresan, bahkan di pergelangan dan punggung tangannya yang selama ini tertutup oleh kemeja panjang atau kaus lengan panjang yang ia pakai sehari hari.
Siapa yang menyakitinya?
Apa ia dibully?
Disiksa di rumah?Atau Cedric....
Dia self harm?
"Kau jenis orang yang menyakiti diri sendiri, ya!?" Tembakku.
Cedric diam.
"Jangan jangan kau pengguna narkoba? Ada banyak luka di tanganmu! Kau menyayatnya untuk minum darahmu sendiri, supaya dapat zat narkoba!? Kau ketagihan narkoba!?" Seruku lagi.
Cedric mendelik.
"Ini hanya caraku mengekspresikan diri. Rasa sakit....," omongan Cedric menggantung.Aku terdiam, menunggu kelanjutannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Boy [TAMAT]
Teen FictionKiara hanya ingin membuktikan pada semua orang dan dirinya sendiri, kalau Cedric juga punya hati. Cover by: _Ragdoll_ Chapter terakhir diprivate. Ikuti untuk membaca.