BGM : Somebody That I Used to Know-Gotye
BGM : I hate you I love you- Gnash
"Cedric ke mana, sih?" Aku menunggu dengan gusar. Langit semakin gelap. Bahkan petir mulai menyambar. Sebentar lagi akan turun hujan.
Aku menunggu dan terus menunggu, namun Cedric tak kunjung datang.
Padahal dia sendiri yang berjanji akan menemuiku di tempat ini.
Malam semakin larut, aku tak bisa menunggu lagi. Aku berjalan kaki untuk kembali pulang.
Di perjalanan, hujan turun begitu deras. Tapi aku memutuskan untuk tetap pulang.
Aku melewati rumah Cedric. Aku akhirnya memutuskan untuk mampir, memastikan keberadaannya. Dan benarkah ia lupa pada pertemuan penting ini?
"Cedric," panggilku di ambang pintu. Tak berani masuk karena rupaku yang basah kuyup.
Cedric sedang duduk di ruang tamu, bicara akrab dengan temanku. Clarisa. Ponselnya ia letakkan di meja di hadapan mereka.
"Kiara?" Ia terkejut melihatku, apalagi aku basah kuyup. Ia meraih ponselnya. Matanya terbelalak melihat berpuluh-puluh panggilan terlewat dariku. Ponselnya diaturnya pada mode hening.
"Ya ampun, aku lupa menemuimu!" Ia memukul kepalanya sendiri.
Aku menatapnya, lalu menatap Clarisa.
"Ah, tak apa," kataku lunglai meski rasa kecewa membuncah di dadaku.
Aku pun segera lari dari tempat itu. Karena merasa di pipiku ada air dan itu bukan air hujan.
"Hei, Kiara!! Mau ke mana? Hujannya masih deras!" Panggil Cedric tapi aku abaikan.
Tidak, aku tidak pulang ke rumahku. Aku bahkan lari ke arah yang berlawanan. Aku ingin pergi jauh-jauh! Supaya tidak hanya Cedric, tapi semua orang juga melupakanku.
Hujan menerpaku, membuyarkan pandanganku. Aku tidak tahu aku pergi ke arah mana. Angin berhembus, dinginnya menusuk kulit. Tapi aku tidak perduli, aku terlalu kecewa.
"Kiara!"
Samar aku mendengar suara Cedric di antara deru air hujan. Langkahku melambat, untuk memastikan itu semua hanyalah khayalanku.
Lebih baik dia diam di rumah dan menemani Clarisa, daripada harus mencariku di tengah hujan begini.
"Kiara!" Suaranya muncul lagi. "Hei, bodoh! Aku bilang tunggu!"
CPRAT!
Langkah kaki Cedric menginjak genangan air cukup untuk meyakinkanku bahwa ia benar-benar mengejarku.
"Hei, sialan. Berhentilah."
Ia menyentuh pundakku. Aku terpaku seketika.
Uuhh... hatiku tersentuh tapi aku masih kecewa. Bagaimana ini?
"Kiara? Kau menangis, kan?" Cedric mengguncang pundakku. "Iya, kan?"
Aku berbalik menghadapnya. Mau bagaimana lagi? Aku memang sangat kecewa...
Aku tertunduk, malu memperlihatkan tangisanku di tengah hujan.
"C... Cedric, kau... aku tidak pernah penting untukmu," aku tersedu. "Kau selalu melupakanku dengan mudah."
Cedric hanya termenung. Hawa dingin membuat tatapannya lebih dingin.
"Aku sangat kecewa," tandasku.
Sejurus kemudian, aku merasakkan hawa hangat.
Cedric memelukku!
"Memang salahku. Aku minta maaf. Aku selalu mengecewakanmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Psycho Boy [TAMAT]
Ficção AdolescenteKiara hanya ingin membuktikan pada semua orang dan dirinya sendiri, kalau Cedric juga punya hati. Cover by: _Ragdoll_ Chapter terakhir diprivate. Ikuti untuk membaca.