Part 1 " JALALLUDIN BABUR KHAN "

2.2K 84 3
                                    

By : Ika Puspita

PART 1

*****

° 20 Tahun kemudian °

* Istana kerajaan BADHAR *

Tampak Raja Jalal sedang berlatih pedang dengan beberapa orang prajurit sebagai lawan tandingnya, berlatih pedang adalah kegiatan rutin yang Raja Jalal lakukan setiap paginya sebelum memulai menjalankan kesibukannya sebagai seorang raja kerajaan Badhar. Bertempat dihalaman yang luas dan terbuka dengan lincah raja Jalal mengayunkan pedangnya dengan berbagai gerakan untuk menyerang dan menangkis serangan dari lawanya.

" Tring.. Tring... Tring.. " suara pedang saling beradu membentuk simfoni indah yang mengisi udara Badhar.

Satu persatu raja Jalal mampu menjatuhkan lawan - lawannya, sungguh tidak ada yang meragukan kemahiran raja Jalal dalam memainkan pedang, hal ini juga diakui oleh para musuh - musuhnya.

" Pengawal!!! Air...!!! "

Segera 3 pengawal yang sedari tadi berdiri di salah satu disudut halaman segera mendekat kearah raja Jalal, seorang pengawal membawa satu baskom berisi air untuk cuci muka sang raja, yang satu membawa kain untuk membasuh wajah sang raja dan satu lagi membawakan minum - an untuk sang raja.

" Salam sejahtera dan panjang umur untuk anda yang mulia raja Jalal, ibu suri memanggil anda ke ruangan beliau. " ucap salah seorang pengawal yang baru datang membawa pesan dari ibu suri Hamida khan.

" Katakan kepada ibu suri, aku akan segera kesana."

" Sesuai dengan perintah yang mulia. " setelah memberi hormat sambil menundukkan kepala, pengawal tadi langsung undur diri lalu menyampaikan pesan raja Jalal kepada ibu suri Hamida Khan.

" Ada apa ibu suri memanggil aku keruangannya?? ada hal penting apa yang ingin dibicarakan ibu suri denganku??" batin Jalal berkecambuk,

memang jika ibu suri Hamidha Khan sudah memanggilnya ke ruangan beliau, itu artinya ada hal penting yang akan beliau bicarakan, sambil pikirannya menerka apa yang sebenarnya terjadi raja Jalal berjalan menuju ruang ibu suri Hamidha Khan.

*

" Assalamualaikum ibu suri, semoga Tuhan selalu memberimu umur panjang. " sapa raja Jalal begitu masuk keruangan ibu suri Hamidha khan.

" Waalaikumsalam putraku, semoga Tuhan memberkahi kerajaanmu dengan banyak kebaikan. " sambut sang ibu lalu berjalan mendekati putranya dan mencium keningnya, meskipun putra yang disayanginya ini bersikap dingin padanya namun tak mengurangi rasa sayang ibu suri pada raja Jalal.

Memang sejak sepeninggal raja Babur Khan, sikap raja Jalal berubah drastis, jika dulu Jalal kecil adalah anak yang begitu ceria, hangat, pandai, periang kini telah berubah menjadi Jalal yang dingin, angkuh, sombong, irit berbicara, hal ini dikarenakan saat Jalal kecil berusia 9 tahun ia diajak raja Babur Khan untuk berburu kedalam hutan, aktifitas berburu yang begitu menyenangkan itu berubah menjadi petaka saat Raja Babur Khan dibunuh oleh salah satu menterinya yang berkhianat didepan mata Jalal, dengan kejam sang pengkhianat menikam raja Babur Khan dengan berpuluh tusukan belati, kejadian mengerikan ini begitu mengguncang jiwa Jalal kecil, melihat ayah yang begitu dicintainya tergeletak tak bergerak dengan bersimbah darah dengan jiwa penuh amarah Jalal kecil mengambil pedang lalu menghujamkan ketubuh sang pengkhianat, mendapat hujaman telak diulu hatinya membuat sang pengkhianat langsung terkapar di tanah, dengan tanpa ampun Jalal kecil langsung menghujam berkali - kali tubuh sang pengkhianat dengan pedangnya, jika saja pengawal tidak menghentikan aksi brutal Jalal kecil mengkin tubuh sang pengkhianat telah dicincang habis oleh Jalal kecil.
Hari itu benar - benar hari terburuk dalam hidup Jalal kecil, hari itu ia menyaksikan ayah tercintanya dibunuh didepan matanya, dan hari itu pula untuk pertama kalinya tangan kecilnya membunuh orang.
Sejak kejadian mengerikan itu perangai Jalal sepenuhnya telah berubah, kematian ayahnya merupakan kematian bagi jiwanya, sejak saat itu Jalal kecil berubah menjadi sosok yang anti empati terhadap orang, egois, dingin dan kejam.

The Hidden DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang