By : Ika Puspita
PART 30
*****
" Kau tidak hanya cantik... Kemurnian jiwamu lebih kemilau dari sebuah PERMATA, sekarang aku tau mengapa ANAKKU begitu mencintaimu."
(#jeduaaaarrrr)
sontak saja ucapan ibu ratu Siti Aminah mengejutkan semua orang, apa maksud dari ucapan ratu Siti Aminah tentang " ANAKKU BEGITU MENCINTAIMU " semua saling pandang tak mengerti dengan ekspresi tanda tanya besar dalam benak mereka, tampak sultan Omar sangat shock mendengarkan ucapan ibundanya, ratu Siti Aminah sadar kondisi, ia tetap tenang dan menampilkan senyum yang lembut.
" ANAKKU JALAL.... " ucap ratu Siti Aminah penuh ketenangan, semua bernafas lega terutama sultan Omar dan ratu Jodha,
" ibu ikut bahagia Jalal... kau memiliki istri - istri yang tidak hanya cantik, namun juga sangat mencintaimu." lanjut ratu Siti Aminah membuat semua ratu Badhar tertunduk, benar memang jika mereka semua dikatakan cantik, tapi untuk CINTA???? jelas cinta ratu Salima untuk sultan Omar, ratu Nazima lebih cinta kekayaan dan kecantikannya dari pada raja Jalal, ratu Ruqayah entahlah siapa yang tau besar cinta ratu Ruqayah antara kekuasaan dan cinta pada raja Jalal, dan ratu Jodha??? bahkan dia sendiri masih bingung dengan hatinya, raja Jalal hanya tersenyum getir mendengar ucapan Umi' nya...
( " CINTA?!?!! itu cuma omong kosong!!! " batin raja Jalal sambil menatap tajam kearah ratu Jodha, yang kini sedang menatapnya dengan tatapan sendu.)
" Baiklah... mari kita masuk kedalam... kalian istirahatlah sebentar, lalu kita makan malam bersama." ucap ibu suri Hamida.
Merekapun masuk kedalam istana lalu menuju ruang mereka masing - masing.
~~~
Saat ini seluruh keluarga inti telah merada diruang makan untuk makan malam bersama, ibu suri Hamida duduk paling ujung disusul ibu ratu Siti Aminah, raja Jalal lalu sultan Omar, sedang ke - 4 ratu duduk dihadapan mereka dengan posisi ratu Salima duduk paling ujung tepat dihadapan ibu suri Hamida, lalu disusul ratu Ruqayah, ratu Nazima dan ratu Jodha yang duduk tepat dihadapan sultan Omar.
Tampak sesekali raja Jalal mencuri pandang pada ratu Jodha begitu juga sebaliknya, suasana makan malam itu cukup hangat, mereka saling melepas rindu, terutama raja Jalal yang begitu merindukan Umi'nya, tanpa disadari raja Jalal, suasana yang hangat itu membangkitkan memory indahnya saat masih kecil dulu, ia bercerita panjang lebar tentang memmorynya bersama Omar, Umi' dan ibundanya, untuk pertama kalinya tanpa ia sadari ia berbicara pada ibu suri Hamida dengan kehangatan sebagai keluarga, dan senyum dari dalam hatinya, dan itu sedikit mencairkan kebekuan hubungan puluhan tahun ini diantara mereka, ratu Jodha takjub melihat perubahan hubungan suaminya dengan ibu mertuanya, kini ia mulai menyadari satu hal bahwa raja selama ini juga sangat merindukan ibunya, tampak jelas dari sinar matanya bahwa cinta yang ia miliki pada ibunya begitu besar hanya saja, cinta itu dikalahkan oleh rasa sakit yang ia ciptakan sendiri,
Makan malampun akhirnya selesai, mereka mulai kembali keruang masing - masing, ibu suri dan ibu ratu memilih pergi ke ruang masing - masing untuk beristirahat, ratu Nazima kembali ke istana Harem bersama ratu Salima, tinggal raja Jalal, sultan Omar, ratu Ruqayah dan ratu Jodha yang masih akan beranjak pergi dari ruang makan.
Saat hendak akan meninggalkan ruang makan raja Jalal berjalan mendekat kearah ratu Jodha, tanpa melepaskan tatapannya dari mata ratu Jodha, raja terus berjalan mendekat. ratu Jodha sedikit salah tingkah ditatap dan didekati dengan cara seperti itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Diamond
Ficción histórica-Jodha Kunwari Hazeb -Jalalludin Babur Khan -Omar Babur Khan perjuangan memperoleh status,kehormatan,penghormatan,kekuasaan,kedudukan yang di bumbuhi oleh intrik2 licik,serta perjuangan menemukan CINTA SEJATI yang tidak mudah dalam lingkaran Cinta...