By : Ika Puspita
PART 13
*****
Seluruh rombongan raja Jalal telah memasuki halaman istana, raja Jalal berjalan diikuti para menteri beserta para ratunya, semua bersorak sorei, bunga ditabur disepanjang jalan raja Jalal melangkah, semua wajah memasang senyum sumringah, ibu suri Hamida Khan begitu bahagia putranya kembali dengan selamat dan membawa kenangan, para ratu dan selir bahagia sang arjuna yang begitu mereka rindukan telah kembali, jika semua penghuni istana Badhar menyambut kedatangan sang raja Badhar dihalaman istana, tidak untuk sultan Omar, sultan memilih untuk tidak ikut menyambut kakanya di halaman istana namun lebih memilih menunggu sang kakak disebuah ruangan dimana dulunya ruangan itu tempat mereka bermain dan berlatih pedang, sultan Omar sengaja melakukan itu untuk memberi kejutan pada kakaknya, sultan Omar ingin mengetahui apakah kakaknya masih mengenalinya atau tidak.
" Alhamdulillah... Segala puji bagi Allah yang telah memberikan keselamatan kepadamu sehingga kau dapat menginjakkan kaki di tanah Badhar dengan selamat nak..." sambut sang ibu suri Hamida Khan.
" Assalamualaikum... ibu suri... "
" Waalaikumsalam nak... ibu bahagia kau telah kembali dengan selamat." ucap ibu suri dengan wajah penuh kegembiraan.
" Aku pasti kembali ibu... Apa ibu suri tidak ikut bahagia dengan kemenangan yang telah dicapai oleh putramu ini?!?! " sindir raja Jalal.
" Ibu bahagia jika kau bahagia nak..." raja Jalal tidak menghiraukan ucapan ibunya, raja Jalal sangat tau bahwa ibunya sangat membenci peperangan.
" Assalamualaikum... wahai raja Jalal... " sapa syeikh Husein al - Badr mendahului salam raja Jalal.
" Waalaikumsalam... Syeikh... kau masih disini??? aku pikir kau sudah pergi dari kerajaan ini..." ucap raja Jalal dingin, syeikh Husein al - Badr hanya tersenyum menanggapi ucapan raja Jalal terdengar mengusir dirinya.
" Assalamualaikum selamat datang ratu Ruqayah... "
" Waalaikumsalam... " jawab ratu Ruqayah singkat dan dingin, kembali syeikh Husein al - Badr hanya tersenyum menerima sambutan yang kurang hangat dari raja Jalal dan ratu Ruqayah.
" Salam kepadamu wahai RATU BADHAR, selamat datang dinegeri Badhar, terberkatilah tanah Badhar dengan kehadiranmu ratu. " salam sang syeikh kepada ratu Jodha yang membuat semua mata terbelalak kaget dengan ucapan sang syeikh.
Segera ratu Jodha membungkuk dihadapan syeikh Husein al - Badr lalu menyentuh kakinya untuk meminta berkat darinya, segera syeikh Husein al - Badr memundurkan kakinya sebelum disentuh oleh ratu Jodha.
" Orang yang hendak kau sentuh kakinya bukanlah manusia yang suci, dia hanya manusia biasa yang juga membutuhkan berkat, hanya kepada Tuhanlah manusia bersujud." ujar sang syeikh, mendengar hal itu ratu Jodha menangkupkan kedua tangannya didepan dadanya lalu membungkuk untuk memberi hormat, yang dibalas oleh syeikh Husein al - Badr dengan hal yang sama sebagai bentuk penghormatan.
Sontak pemandangan ini membuat semua mata tercengang melihatnya, ibu suri yang melihat hal ini begitu takjub dan bahagia, ibu suri tak menyangka ratu baru kerajaan Badhar memiliki adab kesopanan yang sangat luar biasa.
" Beliau adalah ibu suri Hamida Khan, ibunda raja Jalalludin Babur Khan." ucap syeikh.
Segera ratu Jodha berjalan kehadapan ibu suri Hamida, lalu kembali melakukan seperti yang hendak ratu Jodha lakukan kepada syeikh Husein tadi, namun kembali sebelum sempat ratu Jodha menyentuh kaki sang ibu suri Hamida, ibu suri telah menahan kedua bahu ratu Jodha lalu memeluknya.

KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Diamond
Fiksi Sejarah-Jodha Kunwari Hazeb -Jalalludin Babur Khan -Omar Babur Khan perjuangan memperoleh status,kehormatan,penghormatan,kekuasaan,kedudukan yang di bumbuhi oleh intrik2 licik,serta perjuangan menemukan CINTA SEJATI yang tidak mudah dalam lingkaran Cinta...