By : Ika Puspita
PART 24
*****
Pagi itu ratu Jodha pergi ke kamar raja Jalal hendak meminta ijin keluar dari istana karena ingin mengunjungi sebuah kuil diluar istana, begitu ia sampai didepan kamar raja Jalal, penjaga pintu kamar raja mengatakan bahwa semalam raja berpesan tidak ingin diganggu oleh siapapun, jika ingin menemui raja bisa dilakukan saat siang atau sore hari.
Tidak mungkin bagi ratu Jodha untuk menunggu raja keluar kemar hingga siang hari, akhirnya ia memutuskan untuk menemui ibu suri Hamida dan meminta ijin padanya.
**
" Salam sejahtera dan panjang umur untuk anda ibu suri, ratu Jodha meminta ijin untuk menemui anda." ucap salah seorang pelayan ibu suri.
" Persilahkan menantuku masuk..." setelah mendapat ijin ratu Jodha pun masuk kedalam ruangan ibu suri, namun alangkah terkejutnya ratu Jodha saat mendapati ibu suri Hamida sedang duduk bersama sultan Omar.
" Salam ibu suri... salam sultan... " ucap ratu Jodha memberi salam sambil menangkupkan kedua tangannya didepan dadanya.
" Selamat pagi nak... ada keperluan apa pagi - pagi kau ingin bertemu denganku??? "
" Saya datang kesini ingin meminta ijin kepada ibu suri untuk keluar dari istana sebentar, saya ingin mengunjungi kuil dewa krisna, seorang pelayan memberitahukan kepada saya bahwa didekat pasar ada sebuah kuil dewa krisna disana, saya ingin mengunjungi dan berdoa disana ibu suri... "
" Kenapa kau tidak meminta ijin kepada suamimu nak...?? "
" Tadinya saya sudah ingin meminta ijin kepada yang mulia namun penjaga mengatakan bahwa yang mulia tidak ingin dinganggu oleh siapapun hingga siang nanti."
" Baiklah... jika begitu aku akan menyuruh beberapa pengawal untuk ikut bersamamu untuk menjaga keselamatanmu."
" Maaf ibu suri... sebenarnya saya ingin datang ke kuil sebagai umat biasa, bukan sebagai ratu kerajaan Badhar, pengawal hanya akan menarik perhatian banyak orang dan bisa membuat orang takut untuk mendekat kepada saya, padahal saya juga ingin mengenal rakyat saya secara langsung tanpa perlu mereka tau siapa saya."
" Aku ingin sekali mengijinkanmu keluar, namun aku khawatir akan keselamatanmu nak... kau seorang ratu dan kehidupan luar istana tak baik untuk keselamatanmu, maaf... jika kau pergi dengan cara seperti itu ibu tidak bisa mengijinkanmu..."
mendengar jawaban ibu suri Hamida yang tidak akan mengijinkan ratu Jodha keluar istana membuat hati ratu Jodha kecewa, Sultan Omar bisa melihat kekecewaan diraut wajah Jauharanya, sultan tau bahwa dengan kemampuan ilmu pedang yang dimiliki Jauharanya, ia bisa menjaga dirinya sendiri dengan baik, akhirnya sultan Omar memutuskan untuk membantu Jauharanya bisa mendapat ijin keluar dari istana.
" Maafkan aku ibu... jika ibu mengijinkan biarkan aku yang menemani Jau.. ratu Jodha pergi ke kuil, aku akan menjaga kakak ipar, ibu tidak perlu mengkhawatirkan keselamatan ratu Jodha. " tawar sultan Omar membuat ratu Jodha sedikit terkejut mendengarnya.
" Ya... itu ide yang bagus... bagaimana menurutmu ratu Jodha?!?! jika kau mau kau bisa ditemani adik iparmu ke kuil tanpa pengawalan prajurit, dan aku bisa tenang mengijinkamu keluar istana." dengan ragu akhirnya ratu Jodha menyetujui usul dari sultan Omar. setidaknya keberangkatan mereka berdua ke kuil tidak akan menarik perhatian banyak orang.
Setelah undur diri dari hadapan ibu suri Hamida, sultan Omar dan ratu Jodha bersiap untuk pergi keluar istana, kali ini mereka pergi dengan menyamar sebagai rakyat biasa, mereka menggunakan baju layaknya baju yang dikenakan rakyat pada umumnya, tanpa menggunakan perhiasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Diamond
Narrativa Storica-Jodha Kunwari Hazeb -Jalalludin Babur Khan -Omar Babur Khan perjuangan memperoleh status,kehormatan,penghormatan,kekuasaan,kedudukan yang di bumbuhi oleh intrik2 licik,serta perjuangan menemukan CINTA SEJATI yang tidak mudah dalam lingkaran Cinta...