By : Ika Puspita
PART 32
* * * *
" Hup.... " ibu ratu Siti Aminah turun dari kudanya dengan nafas sedikit terengah, tidak bisa dipungkiri bahwa usia tidak bisa berbohong, kekuatan, kelincahan dan kegesitan saat muda dulu telah termakan oleh usia, itulah siklus kehidupan.
" Umi'.... umi' baik - baik sajakan??? " ucap sultan Omar yang langsung turun dari kudanya dan berlari mendekati ibundanya dengan perasaan khawatir.
" Alhamdulillah umi' baik - baik saja... Kau bisa lihat sendiri umi' masih bisa berjalan dengan baik." ucap ibu ratu menenangkan putranya.
" Jangan ulangi lagi umi', apa yang umi' lakukan itu bisa melukai umi'!!! ". Pinta sultan sedikit tegas.
" Ck.. umi' hanya sangat rindu berkuda seperti saat bersama ayahmu dulu, setelah ini Umi' tidak akan melakukannya lagi jika hal itu membuatmu sangat khawatir." janji ibu ratu.
" huft... Omar tau umi' .. saat umi' kembali kesini umi' begitu merindukan semua kenangan bersama ayah, tapi umi' juga harus memikirkan kesehatan umi', Omar tidak mau umi' kenapa - napa. "
" iya... Nak...!!! Sekarang katakan sama Umi', apa kau meninggalkan kakakmu bersama ratu Jodha??"
" Ya... dan mereka sangat mengkhawatirkan keadaan Umi'. " ibu ratu Siti Aminah hanya tersenyum penuh misteri, dan hal itu disadari oleh sultan Omar.
" Jangan katakan ini rencana Umi'!!!! " selidik sultan yang curiga dengan senyum misterius yang ditunjukkan Umi' nya.
" Hahaha.... disaat anak muda dipenuhi dengan emosi maka yang tua harus bisa menjembataninya."
" Maksud Umi'?!?! "
" Omar putraku.... di usia Umi' saat ini telah banyak pengalaman hidup yang telah umi' alami, asam manis kehidupan, naik turun suatu hubungan Umi' pernah mengalami, dengan melihat sikap kakakmu pada ratu Jodha tadi, Umi' menyadari bahwa bibit itu mulai tumbuh diantara mereka, Umi' hanya ingin membantu bibit itu semakin muncul ke permukaan, meskipun bibit itu akan melukai hati anak Umi' yang lain...."
" Ma... maksud Umi' bi... bit apa???? "
" C I N T A " sultan Omar sangat terkejut mendengar penuturan ibu ratu Siti Aminah, ia menarik nafas panjang dan menghembuskannya dengan berat mencoba meredam sesak yang tiba - tiba dirasakan hatinya.
" Ma... maksud Umi'... mereka.... "
" Umi' tau ini akan melukaimu, Namun cepat atau lambat kau harus tau bahwa bibit cinta itu mulai tumbuh diantara kakakmu dan ratu Jodha, Umi' sengaja mengajak ratu Jodha pergi bersama kita pagi ini, Umi' ingin melihat bagaimana perasaan ratu Jodha kepadamu saat ini, dengan berat hati Umi' mengatakan bahwa meskipun ratu Jodha bisa tertawa bersamamu namun jauh didalam hatinya ia sedang menangis, ia sedang bingung dengan apa yang ia rasakan, Umi' tau kenyataan ini berat untukmu Omar, namun kau harus tau bahwa Umi' juga berat dalam keadaan ini, disatu sisi Umi' bahagia salah satu putra umi' akhirnya menemukan rasa cinta, namun disisi lain Umi' sangat sedih karena hati putra umi' yang lain sedang terluka, inilah hidup nak... tidak semua yang kita inginkan bisa kita dapatkan... namun hidup harus terus berlanjut... dan waktu yang akan menyembukan luka itu, bersabarlah.... " ucap Umi' sendu mencoba memberi kekuatan pada putranya, sultan Omar hanya bisa memeluk ibundanya dalam tangis patah hati, mencoba mencari kekuatan dalam dekapan ibundanya.
( " Putri Rajmera... kau akan selalu ada dalam hatiku sebagai Jauharaku... kau tetap menjadi Jauharaku selamanya hingga aku bertemu dengan Tuhanku, semoga kau menemukan cinta sejatimu Jauhara.... Selamat tinggal Jauhara.... " batin sultan Omar mencoba mengikhlaskan cintanya.)
KAMU SEDANG MEMBACA
The Hidden Diamond
Historical Fiction-Jodha Kunwari Hazeb -Jalalludin Babur Khan -Omar Babur Khan perjuangan memperoleh status,kehormatan,penghormatan,kekuasaan,kedudukan yang di bumbuhi oleh intrik2 licik,serta perjuangan menemukan CINTA SEJATI yang tidak mudah dalam lingkaran Cinta...