Part 48 " Kompetesi babak ke 4 "

1.5K 68 7
                                    

By : Ika Puspita

PART 48

*****

" Pelan - pelan minumnya.. " peringat raja penuh kelembutan.

" Iya... "

" RATU JODHA... " baru 3x tegukan ratu Jodha meminum jus pemberian suaminya, sebuah suara memanggilnya sehingga membuatnya berhenti tidak sampai menghabiskan jus tersebut.

" Seperti suara ibu suri... " ucap ratu Jodha, dan benar saja tak berapa lama ibu suri muncul dari balik pintu bersama ibu ratu Siti Aminah.

" Salam ibu suri... Salam ibu ratu... " sapa Raja dan Ratu bersama.

" Salam... Apa ibu menganggu waktu kalian??? Ibu tidak tau jika kau ada disini Jalal... " ucap ibu suri dengan tatapan tak lazimnya.

" Oh... Ini... tadi aku hanya memberikan jus kepada ratu Jodha ibu.. "

" Kau??? Membawakan jus untuk ratu Jodha??? Wah... ini sesuatu... " ucap ibu suri dengan senyum penuh artinya pada ibu ratu Siti Aminah, sontak hal itu membuat raja Jalal dan ratu Jodha menjadi salah tingkah.

" Maaf... saya tidak bisa disini terlalu lama, ada pertemuan dewan yang harus saya hadiri, permisi... Salam... " rajapun langsung pamit pergi sebelum semua semakin membuatnya salah tingkah, entah mengapa ia bisa menjadi salah tingkah dihadapan ke dua ibunya, benar apa yang dikatakan ibu suri Hamida, apa yang dilakukan raja Jalal kepada ratu Jodha adalah " Sesuatu " karena belum pernah ia memperlakukan ratu atau selirnya seperti ia memperlakukan ratu Jodha, dan itu semua karena raja mulai mengenal rasa Cinta kepada gadis Lotusnya.

" Apa kalian baik - baik saja... ??? " tanya ibu suri membuat ratu Jodha tergagap menjawabnya.

" Ya... ya.. ibu kami.. kami baik - baik saja... "

" Kakak... sepertinya ratu Jodha tidak baik - baik saja... " ucap ibu ratu Siti Aminah.

" Maksudmu apa Aminah??? "

" Sepertinya ada yang sedang merasakan tidak enak makan, tidak nyenyak tidur, senyum - senyum sendiri karena sedang merasakan Jatuh Cinta." sontak ucapan ibu ratu Siti Aminah membuat ratu Jodha tertunduk dan tersipu malu...

" Subhanallah... aku sudah menduga hal ini akan terjadi pada Jalal, Aminah... saat pertama kali putri Rajmera menginjakkan kaki di bumi Badhar aku merasa bahwa dialah takdir putraku, aku ikut bahagia nak... kau telah memberikan rasa cinta dalam hati putraku yang bahkan aku tak mampu memberikannya, terima kasih sudah mengembalikan senyum putraku, aku berharap kau mau mendampingi putraku dalam keadaan apapun, bimbing dia, dampingi dia, dukung dia, karena sekarang kau adalah sumber kekuatan dan kebahagiaannya." ucapan ibu suri Hamida membuat ratu Jodha terharu, ia bersumpah dalam hatinya bahwa ia akan selalu berada disisi suaminya dalam keadaan apapun.

Ibu suri memeluk erat ratu Jodha dengan penuh kebahagiaan dan terima kasih, hatinya lega karena putranya telah menemukan sandaran hatinya.

(" Sebagai seorang ibu dari Omar aku sedih ratu Jodha karena putraku begitu mencintaimu, namun sebagai ibu Jalal aku ikut bahagia karena putraku telah menemukan belahan hatinya, kepada siapapun akhirnya takdir menjodohkanmu aku akan selalu berdoa semoga kau bahagia putri Rajmera, Jauhara putraku.... " batin ibu ratu Siti Aminah, seorang ibu diantara 2 hati putra - putranya yang begitu ia cintai, siapapun ia pada akhirnya ibu akan selalu mendoakan kebahagian untuk putra - putranya, walaupun dalam bentuk berbeda.")


*******


Babak ke - 4 kompetisi Pancasoka akhirnya akan segera dilaksanakan, ratu Jodha hadir bersama dengan ibu suri Hamida dan ibu ratu Siti Aminah, yang sejak pagi telah berkunjung ke kamar ratu Jodha karena hendak mengajak ratu Jodha untuk pergi berziarah ke makam raja Babur Khan lalu pergi ke museum peninggalan raja Babur Khan, dimana didalam museum tersebut banyak peninggalan raja Babur Khan dan raja Abdullah Khan, seperti senjata perang, mahkota raja, buku sejarah kehidupan mereka dan barang - barang berharga lain yang memiliki nilai sejarah tersendiri, ratu Jodha begitu kagum atas apa yang ia lihat dan ia dengar tentang sejarah kehidupan kedua raja hebat Khan, satu hal yang ia pelajari bahwa kesuksesan yang mereka capai dalam memimpin kerajaan Badhar semua bersumber dari kerja,keras yang pantang menyerah, keuletan, kecerdasan dan hasrat dalam mewujudkan impian mereka.

The Hidden DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang