Part 5 "Omar Babur Khan "

1.2K 61 3
                                    

By : Ika puspita

PART 5

*****

Setelah menempuh perjalanan hampir sehari dengan menunggangi Shafar kuda kesayangannya, akhirnya Omar sampai juga di kampung halamannya, melihat Omar nya datang segera pintu gerbang dibuka lebar - lebar menyambut kedatangan Omar.

" Selamat datang kembali SULTAN OMAR BABUR KHAN, Keberkahan selalu tercurahkan kepadamu wahai Sultan yang agung. " salam sang pembuka pintu gerbang yang hanya dijawab dengan senyum dan anggukan kepala oleh Omar.

Segera Omar turun dari kudanya dan langsung menuju kedalam kediamannya.

" Assalamualaikum kakek... "

" Waalaikumsalam... Subhanallah cucuku Omar?!?! "

Segera Omar menghampiri kakeknya lalu mencium punggung tangan kakeknya kemudian memeluk erat kakeknya.

" Kakek apa kabar??? "

" Alhamdulillah... Sehat wal afiat nak.. Bagaimana kabarmu dan kabar gurumu?? "

" Alhamdulillah kakek sehat semua, Umi apa kabar kek... katanya Umi sakit??? "

" Kau tau benar apa sakit Umimu Omar... sakitnya tidak lain dan tidak bukan adalah kerinduan terhadap putra semata wayangnya, Kau SULTAN OMAR BABUR KHAN, PUTRA MAHKOTA KERAJAAN SYAM, bukan hanya Umimu, tetapi kakek dan rakyat Syam merindukan kedatanganmu, kau sudah lama pergi untuk menuntut ilmu kini saatnya kau mengabdikan ilmumu untuk kerajaan Syam. " ujar Syeikh Ja'far as - Salam, kakek Sultan Omar Babur Khan, raja kerajaan Syam saat ini.

" Baiklah kakek... nanti kita bicara lagi, aku akan menemui Umi. "

" Temuilah.. umimu ada didalam kamarnya, ia pasti senang mengetahui kau sudah datang, Umimu tak tau kau akan pulang hari ini. "

" Assalamualaikum.. "

" Waalaikumsalam.. "

Sultan Omar segera menuju kamar Uminya, diapun juga sudah begitu merindukan Uminya yang selama beberapa bulan ini tidak ia lihat.
Begitu Sultan Omar sampai pada sebuah ruangan yang begitu luas, sultan Omar masuk berlahan bermaksud memberi kejutan untuk ibunda tercinta, begitu sultan Omar masuk kedalam bilik sang bunda dilihatnya wanita yang paling ia cintai dimuka bumi ini sedang konsen membaca mushaf yang ada dihadapannya, sejenak sultan Omar terbuai dengan suara merdu sang bunda saat melafalkan ayat - ayat suci al - quran, begitu sang bunda selesai membaca al - quran, sultan Omar berjalan pelan menuju sang bunda lalu memeluk sang bunda dari belakang.

" Assalamualaikum Umi.... Omar pulang... "

" Waalaikumsalam... Ya Allah.. putraku kembali... " ucap sang bunda meneteskan air mata kerinduan.

" Omar sayang Umi, Omar rindu Umi.. " ucap sultan Omar lalu bersimpuh dikaki sang bunda dan mencium kaki sang bunda.

" Kemari nak... biarkan umi memelukmu... Umi juga sangat menyayangimu dan merindukanmu nak.. " dipandanginya wajah sang putra dengan kerinduan yang begitu membuncah, diciuminya wajah sang putra yang selama ini ia rindukan lalu dipeluknya erat sang putra menyalurkan rasa kerinduan.

SULTAN OMAR BABUR KHAN adalah putra mahkota kerajaan Syam yang berada di timurtengah, kakeknya syeikh Ja'far as - salam adalah raja kerajaan Syam yang sedang memerintah saat ini, beliau memiliki seorang putri semata wayang yang bernama SITI AMINAH, putri Siti Aminah menikah dengan seorang dari tanah Hindustan bernama BABUR KHAN yang tidak lain dan tidak bukan adalah Raja kerajaan Badhar, ayah dari raja Jalalludin Babur Khan yang saat ini sedang berkuasa, itu artinya raja Jalalludin Babur Khan dan Sultan Omar Babur Khan adalah saudara dari satu ayah, mereka sama - sama keturunan dari raja Babur Khan, sultan Omar Babur Khan lebih muda 5 tahun dari raja Jalalludin Babur Khan. Awalnya mereka tumbuh bersama dan sangat dekat, tetapi kematian raja Babur Khan membuat luka yang begitu dalam di jiwa ratu Siti Aminah, beliau menjadi sakit keras karena terpukul atas kematian sang suami, syeikh Ja'far as - salam, yang melihat keadaan putrinya yang terpuruk akhirnya memutuskan membawa ratu Siti Aminah pulang ke negri Syam bersama Omar kecil, hal ini semakin membuat raja Jalal semakin terpuruk karena adik kesayangannya " dipisahkan " darinya, akhirnya sejak saat itu raja Jalal belum bertemu kembali dengan sultan Omar, selama ini mereka hanya berkirim kabar melalui surat saja, alhasil mereka tidak tau bagaimana keadaan masing - masing karena belum pernah bertemu kembali.

The Hidden DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang