Part 72 " Persiapan Perang "

933 43 3
                                    

By : Ika Puspita

***


" SUMPAH APA??? "

" AKU TELAH BERSUMPAH BAHWA AKU AKAN MEMBE.... "

" Yang Mulia.... dengan segala hormat hamba memohon ampun telah mengganggu waktu istirahat yang mulia, namun ada hal penting yang harus segera hamba laporkan, Panglima Rahim Pasha meminta untuk bertemu dengan anda segera." ucap sang penjaga pintu menghentikan ucapan raja akan sumpah yang telah ia ucapkan demi memohon kesembuhan untuk ratu Jodha.

" Katakan pada panglima Rahim Pasha, aku akan segera menemuinya. "

" Yang mulia sebelum kau pergi, kau harus mengatakan dulu sumpah apa yang telah kau ucapkan??? "

" Lupakan... kau tidak perlu tau sekarang, kau jaga saja anakku dengan baik, jika waktunya tiba kau akan tau yang sebenarnya."

" Tapi yang mulia.... yang mulia.... yang mulia... " panggil ratu yang tidak dihiraukan oleh raja, raja tetap berlalu pergi meninggalkan ratu Jodha dengan sebuah pertanyaan tanpa jawaban, akan lebih baik jika ratu Jodha tidak mengetahui sumpahnya karena hal itu akan mempengaruhi kandungannya, biarlah semua akan terbuka pada waktunya.

Sementara itu ratu Jodha tampak tertegun dengan rasa penasaran yang tak terpuaskan, ia bertanya - tanya sumpah apa yang telah diucapkan suaminya hingga suaminya bersikap dingin padanya, menghindarinya dan menjauhinya.

( " Apa yang sebenarnya terjadi yang mulia??? tidakkah kau percaya padaku untuk berbagi semua hal yang sedang kau hadapi saat ini??? " batin ratu penuh kekhawatiran.)

" Aaaggghhhh.... " rintih ratu sambil memegang perutnya, segera saja ia memanggil Moty dan berbaring diatas tempat tidurnya, masalah hari ini benar - benar begitu melelahkannya dan menguras emosinya, dan itu tidak baik bagi janinnya, apalagi keadaannya masih belum sepenuhnya pulih, saat ini yang harus ratu Jodha lakukan adalah beristirahat, ia harus memikirkan keadaan bayinya, setelah apa yang telah terjadi, ratu harus ekstra hati - hati dalam menjaga kandungannya, jika tidak ia bisa kehilangan bayinya, dan hal itu pasti akan membuat raja kecewa dan sedih.


~~~


" Salam yang mulia... maafkan hamba yang telah mengganggu waktu istirahat yang mulia, namun ada masalah mendesak yang harus hamba laporkan pada yang mulia. " ucap panglima Rahim Pasha saat raja menemuinya di ruang pertemuan istana.

" Katakan panglima ada masalah apa?? "

" Menurut informasi yang hamba dapat dari mata - mata kita bahwa kerajaan Mewar akan menyerang kita secara diam - diam pada 3 atau 4 hari mendatang, mereka akan memulai penyerangan dari sisi barat kerajaan Badhar, dengan bergabung bersama pasukan kerajaan Saka, diperkirakan jumlah prajurit mereka sebanyak 100.000 pasukan, dengan persenjataan lengkap, kemungkinan jumlah mereka bisa bertambah jika prajurit dari kerajaan yang bersekutu dengan mereka ikut ambil bagian dalam perang kali ini." jelas panglima Rahim Pasha membuat raja tampak terkejut mendengarnya, mendengar penjelasan panglima Rahim Pasha raja memahami dengan baik bahwa perang besar sebentar lagi akan segera terjadi, raja merasa bahwa ini akan menjadi perang yang berat dan bisa jadi memakan waktu yang tidak sebentar.

" Panggil semua menteri, suruh mereka ke ruang militer sekarang juga!!! "

" Siap yang mulia... " segera panglima Rahim menjalankan perintah raja, sebagai panglima besar di kerajaan Badhar, dan dengan pengalaman pengalaman yang telah ia miliki, panglima Rahim cukup tau apa yang saat ini sedang dihadapi kerajaan Badhar, nalurinya sebagai seorang prajurit mengatakan bahwa panggilan perang akan segera berkumandang, dan ia harus siap menyambut panggilan itu kapan saja panggilan tersebut memanggilnya.

The Hidden DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang