Part 18 " Bukit Badhar "

1.4K 72 2
                                    

By : Ika Puspita

PART 18

*****

Malam yang begitu berat buat ratu Jodha dan sultan Omar, Malam yang seolah mengguncang kehidupan mereka karena kenyataan yang terungkap tentang mereka, sungguh mereka benar - benar tidak berdaya menerima kenyataan pahit ini, mengapa takdir begitu kejam kepada mereka???

Sultan Omar terduduk dilantainya dengan punggungnya bersandar pada sisi tempat tidurnya, ia terdiam, tertegun dan terluka dengan kenyataan yang terjadi, semalaman ia tidak tidur memikirkan bagaimana hal seperti ini bisa terjadi pada kehidupan cinta pertamanya, Jauhara wanita yang telah berhasil mencuri hatinya, membuatnya jatuh cinta padanya, yang ia kira bahwa ia hanyalah gadis sederhana yang memiliki bakat luar biasa ternyata ia adalah putri dari kerajaan Rajmera, dan putri itu kini telah menjadi ratu dari kerajaan kakaknya, gadis yang sangat ia cintai telah menjadi milik kakaknya, Ia merasa cintanya telah kalah bahkan sebelum berperang, bagaimana memberitahukan kakaknya bahwa gadis yang membuatnya datang jauh dari negeri seberang demi sebuah cinta adalah gadis yang sama yang telah kakaknya nikahi, bagaiman caranya ia memberi tahu kakaknya bahwa ratu Jodha adalah Jauharanya.

" Umi.... cintaku telah kalah Umi... aku telah kehilangan Jauharaku hikz..hikz.. Ya..Allah.. kuatkan aku.. kuatkan hatiku..." tangis sultan Omar pecah, dadanya begitu sesak, hatinya terasa sangat sakit, cinta pertamanya tak akan pernah menjadi miliknya. Jauharanya telah menjadi milik kakaknya.

****

" Kau mau kemana pagi - pagi buta begini Jodha??? " tanya Moty Bay saat ia melihat ratunya sedang berdiri didepan cermin dan bersiap.

" Aku hanya ingin berkuda Moty... aku ingin mencari udara segar diluar disini aku kesulitan untuk bernafas." ucap ratu Jodha sambil berlalu keluar kamar dengan sangat pelan.

" Bagaimana kalau raja mencarimu dan kau tidak ada didalam kamarmu?? bagaimana aku mengatakannya??? "

seketika langkah ratu Jodha berhenti, tubuhnya membeku saat Moty Bay mengucapkan kata RAJA, seketika ingatan kejadian tentang perlakuan kurang ajar raja padanya kembali terlintas, Ratu marah, matanya menajam, tangannya mengepal, rahangnya mengeras karena emosi.

" Katakan padanya aku hanya berkuda!!! Jika ia tak suka dia bisa menemuiku saat aku pulang nanti!!! Aku tidak takut pada ancaman atau amarahnya!!! Ini hidupku dan hanya aku yang boleh mengatur hidupku bukan dia!!! " ucap ratu Jodha penuh amarah, lalu pergi tanpa memperdulikan panggilan khawatir dari Moty Bay.

Ratu Jodha celingukan mencari dimana letak kandang kuda, maklum ia belum sempat berkeliling istana ini setelah ia sampai, dilihatnya ada seorang pelayan lewat dengan membawa nampan, sepertinya pelayan itu akan pergi ke dapur untuk memulai aktifitasnya.

" Pelayan... kemarilah.. " panggil ratu Jodha, sang pelayan segera menghampiri ratu Jodha dengan tatapan binggung sekaligus takjub melihat kecantikan ratu Jodha.

" Dimana letak kandang kudanya??? " sang pelayan menatap ratu Jodha dengan tatapan bertanya - tanya.

" Aku RATU JODHA, katakan dimana letak kandang kudanya??? " ucap ratu Jodha lembut, sang pelayan terkejut tak menyangka bahwa yang berdiri dihadapannya adalah ratu baru kerajaan Badhar.

" Di..Disana ratu... ratu tinggal jalan keujung lorong itu lalu belok kanan, disitu kandang kuda berada..." jawab sang pelayan gugup.

" Terima kasih... " ratu Jodha segera berlalu pergi dari hadapan sang pelayan yang masih terbengong melihat ratu barunya.

" Cantik sekali... lembut lagi... raja benar - benar beruntung memiliki ratu seperti dia." kagum sang pelayan pada ratu Jodha.

*
*

The Hidden DiamondTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang