"Please Save Me" [16]

10.3K 677 39
                                    

"AKU AKAN MEMBUNUHMU SEKARANG JUGA DASAR PAK TUA MESUM!!"

(Namakamu) berteriak penuh amarah yang menggebu. Suara teriakannya sukses membuat Raveno menangis kencang, bayi mungil itu terkejut karena ulah ibunya sendiri. Iqbaal yang melihat (Namakamu) marah hanya memasang tampang tak bersalah, membuat siapa pun yang melihatnya pasti akan merasa muak. (Namakamu) ingin sekali memberi hantaman tepat di titik terlemah Iqbaal, agar pria itu sadar bahwa sifat mesumnya semakin menjadi-jadi. (Namakamu) merasa jika Iqbaal terlalu bodoh karena menunjukan kemesuman di depan bayi mereka.

"Kau bahkan tidak tahu diri karena berbicara hal bodoh itu di depan putramu yang belum berusia satu tahun."

(Namakamu) mencoba untuk membuat Raveno berhenti menangis. Ini semua adalah salah Iqbaal, salah Iqbaal karena telah memancing amarahnya hingga berdampak seperti ini.

Iqbaal menyeringai. "Seharusnya kau bangga memiliki suami yang super sepertiku. Mesum adalah hal yang wajar untuk semua lelaki di dunia ini. Kau harus ingat, jika hampir separuh hidup manusia pasti di iringi dengan nafsu. Jadi kau tidak boleh membunuhku, sayang."

(Namakamu) mendengus mendengar penuturan Iqbaal. Sebisa mungkin (Namakamu) menahan amarahnya-lagi. Iqbaal tersenyum melihat (Namakamu) yang sekarang mulai terlihat tenang. Tanpa banyak membuang waktu, Iqbaal langsung memberikan sentuhan lembut di bibir (Namakamu). Dan lagi-lagi Iqbaal melakukannya di depan Raveno yang untungnya sudah berhenti menangis.

"Kau semakin cantik jika cerewet. Tapi, kalau cerewetmu berlebihan, kau terlihat sangat mirip dengan macan.."

"Macan itu tidak bisa bicara, dari mana kau tahu mereka cerewet? lagi pula, itu konyol."

"Aku tidak punya banyak alasan untuk menjawabnya, tapi yang terpenting aku sangat mencintai macanku. Dan macan itu adalah kau. Sayangku"

"Jika aku macan maka kau apa?"

"Aku singa."

"Singa itu terlihat sangat gagah berani, sementara kau?"

"Aku ini singa, buktinya aku memang berani. Aku berani menghamilimu, menikahimu, mencintaimu dan menghamilimu lagi,"

"Apakah tugas singa hanya untuk menghamili?"

"Itu sudah pasti. Kami para lelaki bebas menentukan. Kami bebas menghamili pasangan kami, kapan pun dan dimana pun itu.
Aku singa, kau macan."

"Lalu Raveno apa?"

"Sincan. Raveno adalah putra dari raja Singa dan ratu Macan. Maka dari itu, dia sekarang menjadi Sincan."

Sincan?

"Haruskah aku menebalkan alis putraku sekarang? urgh,"

Iqbaal terkekeh mendengarnya. Rasanya sangat bahagia bisa memiliki keluarga yang utuh. Dengan lembut Iqbaal membawa (Namakamu) dan Raveno kedalam pelukannya. Iqbaal pasti akan sangat menyesal jika dulu niatnya untuk membunuh (Namakamu) dan Raveno terlaksanakan. Untungnya Iqbaal yang dulu telah mati. Karena Iqbaal yang sekarang adalah Iqbaal yang sangat menyayangi keluarga kecilnya.

"Aku mencintaimu,"

"Aku juga mencintaimu,"

"Hiduplah bersamaku untuk selamanya, jangan tinggalkan aku apapun yang terjadi. Aku sangat menyayangimu (Nama..). Tetaplah bersamaku.."

"Aku akan selalu bersamamu Iqbaal, apapun yang terjadi kau tetap Iqbaal suamiku."

Kepedihan, penderitaan, ketakutan dan perasaan yang dulu melingkupi keduanya kini telah hilang tersapu oleh Cinta. Awalnya tidak seperti ini, dulu Iqbaal sangat membenci (Namakamu). Namun, kini Iqbaal akan membenci dirinya sendiri bila ia kembali menyakiti (Namakamu). Yang sekarang ada di antara keduanya adalah Cinta. Tidak ada lagi kebencian ataupun dendam yang masih tersisa. Semua telah hilang. Kebahagiaan telah berpihak kepada Iqbaal dan juga (Namakamu) berkat adanya putra kecil mereka, Raveno.

"Please Save Me"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang