"Please Save Me" [25] - Awal Yang Baru

6K 481 22
                                    

Dunia ini luar biasa kejam. Dunia ini luar biasa menyakitkan. Dunia ini bukanlah tempat untuknya. Tidak. Dunia ini tidak pantas lagi untuk dihuni olehnya! Dunia ini jahat!!

(Namakamu) meremas kunci mobil itu lalu melemparnya kembali pada Iqbaal. Sebisa mungkin (Namakamu) berdiri, matanya terus mengeluarkan airmata menunjukan betapa  menyakitkan perasaannya.

Iqbaal terdiam saat dilihatnya (Namakamu) berlari menjauhinya. Kaki lemah (Namakamu) terus berlari sekencang mungkin, dan Iqbaal ? dia tidak punya hak lagi untuk mengejar (Namakamu) karena ia sudah berjanji sebelumnya. Iqbaal sudah berjanji jika sesuatu terjadi pada Raveno maka ia harus sanggup kehilangan (Namakamu). Janjinya pada (Namakamu) kini menjadi kenyataan.

Iqbaal merasa seperti tersambar petir seluruh tubuhnya lumpuh tak berdaya. Airmatanya masih terus berlinang tanpa malu di pipi tegasnya, hidup Iqbaal tidak lebih dari penderitaan sekarang ini.

(Namakamu) sudah tidak terlihat lagi, wanita itu menghilang dari hadapan Iqbaal dan Iqbaal yakin jika ia tidak akan pernah lagi bertemu dengan (Namakamu) karena sekalipun Iqbaal di berikan kesempatan oleh Tuhan untuk bertemu (Namakamu) sekali lagi maka Iqbaal tidak akan mengambil kesempatan itu dengan alasan Iqbaal tidak ingin lagi membawa penderitaan lebih banyak untuk (Namakamu) jika ia berada di dekatnya. Iqbaal sendirilah yang akan menjauh dan melupakan  (Namakamu) dalam hidupnya.

Perlahan tubuh gagah Iqbaal tumbang, Iqbaal tidak membutuhkan lagi gelar pria tegap perkasa karena kini Iqbaal sudah berubah menjadi pria lemah yang tidak berdaya.

Iqbaal memejamkan matanya mencoba untuk mengasihani hatinya yang terus berjerit menyuarakan rasa sakit. Iqbaal tidak bergerak sekalipun merasakan tetes dingin air hujan mulai turun membasahi tubuhnya yang terbaring di tanah. Iqbaal membiarkan hujan mengguyurnya. Iqbaal tidak peduli dengan rasa dingin yang memeluk tubuhnya, Iqbaal hanya ingin diam dan mencoba untuk tenang tanpa harus meredamkan emosinya.

Hujan turun semakin deras dan Iqbaal masih tidak bergerak. Iqbaal tidak peduli dengan apapun lagi sekrang ini. Iqbaal tidak ingin berusaha untuk memperbaiki semuanya, yang Iqbaal mau sekarang hanyalah diam menikmati penderitaan yang Tuhan berikan selanjutnya. Iqbaal rasa menikmati penderitaan adalah tujuan baru hidupnya sekarang. Iqbaal akan berusaha untuk bertahan sampai penderitaan itu benar-benar merenggut nyawanya sendiri.

"Selamat tinggal (Namakamu), kita akan hidup masing-masing setelah ini. Aku bukan lagi suamimu dan sekarang biar kita lihat apa lagi yang akan Tuhan berikan pada kita.."

Iqbaal menatap langit yang terus menangis seakan ikut bersedih dengan kesendirian Iqbaal. Tangan Iqbaal bergerak jemarinya seakan membelai lembut langit hitam..

"Terimakasih telah menangis untukku. Kita bersahabat sekarang."

Hujan dan langit hitam akan menjadi sahabat Iqbaal sekarang--dan jangan lupakan gumuruh guntur yang juga menjadi favorit Iqbaal sekarang.

Awal yang baru akan segera di mulai.

**

Guyuran hujam semakin kejam membasahi tubuh ringkih (Namakamu). Gigil mulai (Namakamu) rasakan namun tidak membuatnya berhenti berlari. Sekarang tidak ada lagi hak (Namakamu) untuk berada di tempat ini bahkan di dunia ini pun rasanya sudah tidak layak untuk (Namakamu) tempati karena dunia ini sudah sangat jahat pada (Namakamu).

"Please Save Me"Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang