Tubuh (Namakamu) berguncang seiring tangis yang mulai pecah saat merasakan kedua tangan itu kini mencengkram kuat kedua bahunya.
"Mati kau."
Suara itu, bukan lagi sesuatu yang asing untuk (Namakamu) kenali. Tanpa berbalik untuk menatapnya, (Namakamu) sudah tahu siapa yang saat ini berada dibelakangnya. Dia merasa kedua kakinya tidak lagi mampu menjadi topangan saat ini, rasa takut serta hancur yang saat ini terasa sudah cukup membuat dia seperti berada diakhir hidupnya.
Tidak butuh waktu lama hingga (Namakamu) dipaksa untuk berbalik menatapnya-menatap Iqbaal yang sekarang ini sudah berada tepat dihadapannya. (Namakamu) tidak tahan saat melihat Iqbaal mulai menyeringai seraya menatap tajam kedua matanya yang tidak hentinya menunjukan sinar ketakutan. (Namakamu) akhirnya mengeluh saat tangan Iqbaal kini mencengkram kuat pergelangan tangannya.
"Dia sudah mati."
(Namakamu) terisak kemudian menggeleng seakan tidak ingin mempercayai Pria brengsek seperti Iqbaal. Melihat (Namakamu) yang saat ini tidak mempercayai ucapannya membuat amarah Iqbaal tentu semakin menjadi-jadi. Hanya butuh waktu beberapa detik sampai (Namakamu) berteriak kesakitan saat Iqbaal nyaris mematahkan pergelangan tangannya yang saat ini terasa sangat sakit untuk (Namakamu).
"Aldi belum mati!"pekik (Namakamu) dalam tangisnya yang terdengar tersenggal-senggal oleh nafas yang tidak teratur. (Namakamu) tidak akan pernah mempercayai satupun ucapan yang keluar dari bibir Pria iblis itu, Iqbaal.
"Pukul 8 malam tadi, dia pergi keluar rumah dan ternyata dia pergi kesebuah tempat yang akhirnya menjadi tempat terakhir untuknya. Jika, kau tidak percaya mungkin kita bisa pergi kesana dan melihat bagaimana dia mati dengan tubuh yang tersimpa darah. Seharusnya Pria bodoh itu tidak memancing amarahku. Kau tahu, dengan tangan tanganku ini aku bisa menusuk tubuhnya dengan pisau beberapakali. Rasanya sangat puas, karna sekarang Wanita sampah sepertimu bisa puas kubuat menderita tanpa ada yang menghalangi."
"Arghh!!! ALDI BELUM MATI, SEBENTAR LAGI DIA PASTI DATANG MENYELAMATKAN AKU DAN BAYIKU!!! Nghh..dasar brengsek, aku berharap jika Tuhan memberi hukuman untukmu sekarang juga, yang pantas mati itu kau bukan Aldi!!"
(Namakamu) terus meluapkan semua amarahnya pada Iqbaal yang sekarang justru tertawa mendengarnya. Airmata (Namakamu) terus menganak sungai, membuktikan jika (Namakamu) memang hanya mampu menangis saat ini.
"Kalau begitu ikut aku. Kau akan melihat Pria itu sekarang juga."
Iqbaal kemudian menarik (Namakamu) untuk ikut pergi dengannya. Tidak ada perlawanan apapun selain diam dan mengikuti setiap langkah Iqbaal. Terasa seperti mimpi buruk, (Namakamu) berharap semua ini tidak benar. Aldi pasti datang membatunya. Ya, Aldi masih hidup, Aldi tidak mungkin mati. Hanya Aldi...hanya dia yang (Namakamu) miliki.
Tuhan, jaga Aldi..
Beri dia hidup..
Jangan biarkan Aldi meniggalkanku disini..
Jangan Tuhan..
Hanya Aldi... hanya dia.. tidak ada lagi yang bisa membantuku..
Aldi...kumohon tetap bertahan, jangan tinggalkan aku...Aku mencintamu.
******
"BOHONG!! SEMUA INI BOHONG, DIA BUKAN ALDI, DIA BUKAN ALDI, DIMANA ALDI SEKARANG, ALDI TIDAK BOLEH MATI.. arghhhh..brengsek! Hiks..
KEMBALIKAN ALDIKU...
DIA MASIH HIDUP ..."Dia bukan Aldiku..
Dia tidak mungkin mati..
Tuhan...jangan...
Pria yang saat ini aku lihat pasti bukan Aldi, tidak mungkin Aldi selemah ini, tubuhnya kini dibanjiri banyak darah..
Wajah tampan itu nyaris sepenuhnya dipenuhi luka..
Kalau Aldi pergi..lalu bagaimana dengan hidupku?
terlalu menyakitkan Tuhan.
KAMU SEDANG MEMBACA
"Please Save Me"
RomanceKehidupan kelam yang begitu menyelimuti hidupnya membuat Pria bermata hazel ini ingin segera mengakhiri hidupnya. Tanggung jawab sebagai seorang CEO sudah cukup membuatnya merasa jengah, terlebih dengan kejadian dimana ia begitu bodoh terjerumus dal...