Part 7

20.9K 1.7K 21
                                    

Apa yg dikatakan Clara barusan  membuat orang2 yg ada di sana kaget. Begitu jg dg para anggota The Freaks.

Yang lebih kaget lagi adalah Prilly yg kini berdiri di belakang mereka. Dan dg mati2an ia menahan airmatanya.

"Oh…jadi ka Clara pacarnya bang Ali? Tapi, bukannya ka Clara tunanganya ka Will ya? Ko bisa sama bang Ali sih??" Tanya seorang fans yg penasaran.

Clara tersenyum dan menatap mereka.

"Maaaf itu privasi. Kalo kalian benar2 fansnya Ali, kalian harus dukung Ali mau deket sama siapa saja!! Ya kan, sayang??"

Clara menatap Ali dg menggandeng lengannya.

Ali hanya bisa mengangguk pasrah. Dan kemudian para fans tsb juga mengangguk2.

Dasar munafik....

Anggota The freaks menatap Clara dg tatapan tidak suka. Apalagi mendengar ucapan Clara yg membuat mereka muak.

Tiba2 mereka di kagetkan oleh salah satu fans yg tiba2 berteriak memanggil nama Prilly. Sontak hal itu membuat Ali dan yg lain segera menoleh ke belakang.

"Ka Prilly!!" panggil salah seorang fans yg kini menghampiri Prilly "Ka, kita jg suka sm kaka, boleh minta foto gak??"

Prilly yg sedari tadi hanya diam mematung, akhirnya hanya bisa tersenyum memenuhi permintaan para fans itu.

Ali terus memandang Prilly dari tempat ia berdiri. Namun tidak sedikitpun dibalas oleh Prilly.

Calvin yg melihat Prilly membawa kopernya, sedikit mengernyit. Lalu bertanya pada gadis itu.

"Lho Prill, lo mau kemana??ko bawa koper?"

Prilly menatap Calvin dan tersenyum.

"Gue mau balik ke Jakarta, ada kerjaan yg harus gue kelarin''

Jawaban Prilly membuat yang lain kaget. Termasuk Ali.

"Yahh.....kenapa harus pulang dulu, kenapa ga besok aja bareng2?? Nanti malem kan kita masih ada party, Prill!!" ucap Rasya sedikit kecewa.

"Maaf ya!!! Tapi gue harus pulang sekarang!!''

"Kita bakalan kangen banget sama lo" ucap Niki yg langsung memeluk Prilly. "Kita harap, kita masih bisa ketemu, ya!!'' tambah Niki.

"Pasti, kita pasti ketemu lagi" ucap Prilly trsenyum "Gue pulang dulu ya, semoga vc kalian byk yg suka"

Prilly pamit dan segera berjalan meninggalkan tempat itu. Ia tidak memandang Ali yg sedari tadi menatapnya sendu. Ada segurat kekecewaan dimatanya, tp ia tidak bisa berbuat apa2.

"Bye...bye..." teriak yang lainya pada Prilly dan terus menatap kepergian gadis itu.

***

Sepanjang perjalanan Prilly hanya melamun menatap keluar jendela, ia sibuk dg pikiranya tentang Ali. Bahkan ia tidak sanggup mengucapkan selamat tinggal pada pria itu.

Apa yg Prilly rasakan sekarang mungkin adalah rasa kagum sesaat. Bukan merupakan rasa cinta. Karena mereka hanya beberapa hari bertemu. Tapi kenangan2 bersama Ali selama ada di villa terus membayangi kepergian Prilly. Kenangan yg terlalu manis untuk dilupakan. Namun kenyataanya Ali sudah memiliki gadis yg dicintainya dan ia yakin klo Ali akan sangat bahagia dg gadis itu.

Prilly menarik nafas dalam2 dan menghembuskanya perlahan. Ia harus memulai hari2nya kembali seperti semula. Hanya ada dia, Ara dan pekerjaanya. Tidak ada yg lainnya. Itu yg coba Prilly cam kan pada pikiranya.

***

Sementara itu.

Di villa nampak orang2 sedang sibuk menyiapkan keperluan pesta. Sasya menghampiri The Freaks yg masih duduk2 di teras.

"Hey…kenapa Prilly pulang sih? Tadi gue masih ada urusan jd gue ga terlalu fokus saat diapamitan" tanya Sasya pada yg lain.

"Emm…mungkin karena dia lagi BT kali ka, karena ada yg P-H-P in dia"

Niki menekankan kata2nyg dg melirik ke arah Ali yg kini menatapnya.

"Php? Emang siapa yg php in dia??" Tanya Sasya penasaran.

"Ada lah, ka. Yg merasa!!!" Saut Rasya yg juga melirik Ali.

"Tau ah, kalian gaje bgt!! Eh, Clara ada disini jg? Sejak kpn, Clar??"

Sasya berbalik menatap Clara yg juga ada disana.

"Iya, Ka. Baru tadi ko!!!"

Clara tersenyum. Membuat yg lain jengah dan memutar bola matanya.

Dasar carmuk...ck

"Ok. Have fun deh semua!!! Gue mau kesana dl!!"

Pamit Sasya dan segera meninggalkan mereka.

"Gue juga bye deh!! Mau makan. Laper..."

Niki segera berdiri dan berjalan pergi. Disusul Rasya dan Calvin yg juga mengikutinya.

Sekarang tinggalah Ali dan Clara setelah yg lain meninggalkan mereka. Ali hanya diam saja sibuk dg pikiranya. Entah knp, yg ada dipkiranya saat ini hanyalah Prilly. Gadis itu sedari td mengganggu pikiranya. Bahkan Clara di sampingnya pun tak ia hiraukan. Ia membayangkan wajah Prilly yg sedang menangis takut di pelukanya. Hatiny seolah menghangat saat memikirkan gadis itu. Ali memijit kedua pelipisnya saat merasakan sakit dikepalanya akibat pikiran2nya.

Clara yg melihatnya merasa heran dg tingkah Ali.

"Kamu kenapa, sayang??''

Ali yg mendengar ucapan Clara hanya menggeleng pelan.

"Aku ga pa2. Tapi sepertinya aku capek. Dan mau istirahat aja dikamar"

Ali lalu bangkit dan berjalan meninggalkan Clara yg merengek2 padanya. Namun tidak di hiraukan oleh Ali.

Saat ini yg Ali butuhkan hanya tidur. Berharap semua akan baik2 saja nantinya.

*_skip_*

Sudah hampir sebulan sejak pertemuan Ali dan Prilly di puncak, namun sampai saat ini mereka belum bertemu lagi. Setelah kejadian di villa waktu itu, Prilly lebih memilih berkutat dg pekerjaanya. Menerima job ke sana ke mari, tanpa memikirkan apapun itu selain pekerjaan. Begitu juga dg Ali yg sibuk promosi lagu barunya bersama The Freaks diberbagai acara, baik on air ataupun off air. Tak kalah yg membuatnya semakin sibuk adalah, gosip  tentang dirinya dan Clara yg sedang hangat2nya, tak sedikit awak media yg mengejar2 dirinya sekedar untuk meminta konfirmasi.

Namun pagi ini agak sedikit berbeda.  Gedung management The Freaks terlihat ramai dipenuhi oleh awak media, para fans, dan orang2 yg berkecimpung di dunia seni. Hari ini ada launcing album perdana sekaligus video clip terbaru dari The Freaks yg sudah lama di tunggu2 oleh banyak orang, terutama fans setia The Freaks.

Terlihat di ruangan khusus. Anggota The Freaks nampak sibuk berbenah diri. Mengenakan baju yg paling sempurna untuk acara yg tak akan pernah mereka lupakan.

"Ya ampun,guys. Gue nervous!! Semoga acara kita lancar deh. Aminn" doa Niki yg diaminin oleh yang lain.

Mereka masih sibuk berbenah, saat tiba2 Rasya berbicara yang membuat semua teman2nya menoleh.

"Kira2 si cantik dateng juga ga ya??"

Calvin mengernyit bingung mendengar ucapan Rasya.

"Si cantik siapa??"

Rasya mendengus. Teman2nya tidak tau siapa yang ia maksud.

"Si cantik Prilly lah!!! Kan dia juga di undang sama om Reza"

Mendengar jawaban Rasya membuat teman2nya mengangguk dan segera melihat ke arah Ali yang kini sedang menatap ke bawah.

"Oh iya, di kan juga diundang. Tapi kira2 dia masih mau ga ya ketemu kita?? Secara kan...echm..."

Niki melirik ke arah Ali yg hanya memilih untuk diam. Setelah sekian lama ia tidak bertemu dg Prilly. Entah kenapa hatinya seperti bergemuruh.

Apa dia masih mengingatku.....

…………………………………………
Jangan lupa vote n coment.
Salam ketjup basah
-tixoayu-

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang