Part 29

18.7K 1.4K 24
                                    

Prilly duduk bersandar pada pinggiran tempat tidur. Kakinya ia luruskan dg selimut yg menutupinya. Ia sedang membaca novel favoritnya dg kacamata yg melekat pada wajahnya.

Jam menunjukan pukul 8 malam. Kedua orangtua Ali sudang pulang ke hotel setelah makan malam bersama tadi.

Prilly membolak balikan halaman novel yg ia baca satu persatu. Sampai Ali datang dan memaksanya untuk berpaling dari novel tsb.

"Sayang…"panggil Ali pada Prilly yg baru masuk ke dalam kamar mereka.

Prilly yg mendengar panggilan Ali segera menoleh pada suaminya itu.

"Kenapa?"

Ali duduk disamping Prilly dan menatap gadis itu.

"Aku harus ke kantor manajemen sekarang!! Barusan Rasya menelefon, ada sesuatu yg ga bisa mereka jelaskan lewat telefon. Mereka menyuruhku datang besok, tp aku ga bisa nunggu. Aku yakin ini bukan hal yg sepele"

Ada nada kehawatiran dalam ucapan Ali yg membuat Prilly juga ikut khawatir.

"Aku ikut ya!!"pinta Prilly pada Ali.

"Tapi kamu kan masih sakit, sayang!!"

Prilly menggeleng pelan.

''Aku uda ga pa2 ko!! Obat dari Mama tadi uda berasa''

Ucapan Prilly membuat Ali tersenyum lebar.

''Benarkah??'' tanya Ali yg dijawab anggukan dari Prilly.

Ali tersenyum, kemudian mencium kening Prilly.

''Gantilah baju. Aku tunggu dibawah''printah Ali dg mengelus rambut Prilly, kemudian membiarkan istrinya ganti baju dan menunggunya dibawah.

Prilly menyibak selimutnya dan turun dari atas ranjangnya. Memang benar nyeri yg ia rasakan sudah sdikit berkurang karena obat yg diberikan Ibu mertuanya tadi. Kini ia sudah bisa berjalan dg bebas.

Prilly mengambil sebuah celana jeans warna biru dg motif sobek2 dan kaos v kneck berwarna putih yg dipadukan dg jaket jeans warna dark blue. Ia mengkuncir kuda rambutnya dan memperlihatkan leher jenjangnya. Tak lupa sneakers berwarna putih dan tas channel tali panjang yg selaras dg sepatu, melengkapi penampilannya. Dan make up natural sedikit ia poleskan ke wajahnya agar tidak pucat. Kini ia siap dan segera menemui suaminya yg sudah menunggu dibawah.

Prilly segera turun dari tangga dan menghampiri Ali yg sedang duduk di sofa dg memainkan ponselnya.

''Yuk, aku uda siap!!''

Ali yg mendengar ucapan Prilly dan segera menoleh.

Sebuah senyum manis tersungging dari bibir Ali saat melihat istrinya yg begitu cantik dg stylenya dan seolah serasi dg style yg ia kenakan. Celana pendek selutut berwarna putih, kaos polos warna putih yg dipadukan dg jaket jeans. Dan sneakers putih yg juga ia kenakan. Kini mereka benar2 sepasang suami istri yg kompak dan serasi.

''Ayo kita berangkat!!''

Ali meraih kunci mobilnya. Dan segera merangkut pinggang Prilly posesif, menuju mobilnya dan segera pergi ke kantor manajementnya.

Disepanjang perjalanan mereka hanya saling diam dan sesekali melempar pandang dan tersenyum.

Ali sedang fokus menyetir saat Prilly kini sedang memperhatikannya. Prilly hanya bisa tersenyum saat mengingat kini Ali adalah suaminya. Suami yg sangat mencintai dan akan selalu melindunginya. Dan ia juga sudah sangat siap jika Ali akan memperkenalkan dirinya sebagai istri Ali. Kini nama belakangnya bukan lagi Latuconsina, melainkan Syarief.

Prilly Syarief....

Prilly menggeleng2kan kepalanya sambil tersenyum. Membuat Ali yg sekilas memperhatikannya jadi mengernyit bingung.

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang