Part 33

17.4K 1.3K 25
                                    

Seminggu sudah, Prilly berada di Rumah Sakit. Sejak kecelakaan yg menimpanya. Kini Dokter sudah memperbolehkannya pulang. Hal itu membuat Ali dan yang lainnya senang.

Dan kini mereka sudah dalam perjalanan Pulang. Bersama dengan Ara dan sahabat2 Ali lainnya.

Setelah menempuh hampir 30 menit perjalanan. Akhirnya, Mobil Ali memasuki pelataran rumahnya. Dan langsung memarkirkan mobilnya, di depan rumahnya.

Ali keluar dari dalam mobil, begitu juga yg lain. Kemudian, Ali sedikit berlari kecil dan membukakan pintu untuk Prilly.

''Ayo turun!! Kita uda sampai''ucap Ali dg menuntun Prilly, keluar dari dalam mobil.

Prilly memegang lengan Ali, dan berjalan disampingnya. Ali menuntun Prilly  dg pelan menuju kamar mereka, agar Prilly bisa istirahat.

Prilly dapat mencium bau khas dari dalam kamarnya. Bau khas yg sama seperti terakhir ia menghirupnya. Namun sayangnya, ia tidak lagi bisa melihat kamarnya itu.

Mengingat hal itu, membuat wajah Prilly kembali sendu. Bahkan ia belum hafal benar isi dari rumah dan kamarnya, tapi justru ia tidak bisa melihatnya lagi.

Ali mendudukan Prilly pada pinggir ranjang mereka, dengan Ali yang berada disampingnya.

''Kamu istirahat dulu ya, sayang!! Kata Dokter kamu harus banyak istirahat''ucap Ali dg membelai rambut Prilly.

Prilly hanya diam saja. Kemudian mengangguk sesaat. Kini, apalagi yg bisa ia lakukan selain istirahat.

Ali melihat kesedihan yg terpancar jelas dari majah istrinnya itu. Hatinya miris saat menginggat mata hazel yg indah itu kini tidak lagi bisa membalas tatapannya. Bahkan kini mata itu tak lagi bisa melihat air mata yg menetes dari pipi Ali.

''Li…''panggil Prilly, membuat Ali sadar dari lamunannya. Dan segera menghapus air matanya.

''Ya, sayang. Kenapa? Kamu mau apa??''

Belum sempat Prilly menjawab. Tiba2 Rasya datang dan memanggil Ali.

''Li, bisa kebawah sebentar!!!''pinta Rasya yg kemudian diangguki oleh Ali.

Ali kembali menatap Prilly.

''Kamu tadi mau bilang apa? Hm?''

Prilly menggeleng pelan.

''Ga pa2!! Nanti aja. Sekarang kamu kebawah aja dulu. Mungkin ada hal penting''

Ali menghembuskan nafasnya. Kemudian membelai rambut Prilly.

''Ya udah aku turun. Tapi kalo ada apa2 kamu panggil aku aja ya!!'' Ucap Ali yg diangguki oleh Prilly. Kemudian ia turun bersama dengan Rasya, menemui yg lain.

Aku hanya ingin tau, Li. Apa kamu suka punya istri buta seperti aku??

Sebulih air mata menetes membasahi pipi Prilly yg hanya duduk diam dalam kegelapan.

***
Ali memijit kepalanya yg terasa berdenyut. Baru saja ia Rasya mengatakan bahwa. Produsernya meminta mereka untuk segera reading film sekarang.

''Kalian pergi aja!! Biar gue yg jagain Prilly''ucap Ara yg ikut duduk bersama mereka ''Lagian lo kan uda janji sama Prilly bakalan nglakuin tanggung jawab ini''

''Gue ga tega ninggalin dia sendiri, Ra. Kalo dia butuh apa2 atau kenapa2 saat gue ga ada, gimana??''ucap Ali sendu.

''Ck…masih ada gue yg jagain dia selama lo pergi. Lo ga usah khawatir. Gue siap jagain dia 24 jam''

''Apa kita ajak aja Prilly supaya ga bosan dirumah''saut Niki.

''Ga-ga. Gue ga setuju. Dia harus istirahat dulu. Lagian kan Ali ga boleh terus2an nunjukin kebersamaan dg Prilly didepan publik. Apalagi keadaan Prilly yg seperti itu. Gue ga mau dia dibully''ucap Ara pada Ali dan yg lainnya. Membuat kepala Ali semakin berdenyut.

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang