Malam begitu cepat berlalu. Mengusir deretan bintang yg langsung di gantikan oleh matahari yg sinarnya menerobos masuk melalu celah2 tirai yg masih tertutup. Berusaha membangunkan seorang pria tampan yang tertidur pulas.
Ali mengerjapkan matanya perlahan. Kantuk masih menyelimutinya karena baru terlelap jam 3 pagi. Ia bisa merasakan seseorang yang membelai rambutnya pelan. Menyelipkan jemari mungil pada rambut ikalnya. Rasanya Ali enggan sekali terbangun. Namun ia segera membuka mata saat tau siapa yg membelai rambutnya.
"Prill" panggil Ali pelan saat melihat
Prilly sudah terbangun dari tidurnya.Setelah proses operasi semalam. Prilly dibuat tertidur sepanjang malam untuk mengurangi rasa sakitnya. Dan kini Ali bisa melihat senyum manis lagi di wajah istrinya itu dg mata yg msh terbalut perban.
''Pagi sayang'' saut Prilly lembut.
Ali meraih tangan Prilly dan mengecup punggung tangannya.
''Apa tidurmu nyenyak? Hm?''tanya Ali.
''Seharusnya aku yg bertanya, Li! Kamu semalaman tidur dg posisi terduduk disampingku. Apa itu membuat tidurmu nyenyak?''
Ali kembali mengecup tangan istrinya itu.
"Asalkan itu disampingmu. Tidurku akan selalu nyenyak!!"ucap Ali yg memberikan senyum cantik di wajah Prilly.
Ali memperhatikan sekeliling ruangan yang terlihat sepi. Dan mendapati sahabat2nya yg juga masih tertidur di sofa.
''Aku akan membangunkan yg lain. Lalu menyuruh mereka pulang untuk istirahat''lanjut Ali lagi, kemudian berdiri. Namun Prilly segera mencekal tangannya.
''Ikutlah pulang bersama mereka. Kamu juga butuh istirahat''ucap Prilly.
Ali tersenyum, kemudian mengacak rambut Prilly pelan.
''Aku tidak akan kemana-mana''saut Ali yg artinya tidak terbantahkan. Membuat Prilly mendengus. Ia tau jika dia tidak akan pernah bisa membuat Ali meninggalkannya sedikitpun.
Ali berjalan menghampiri sahabat2nya. Dan membangunkan mereka satu persatu.
''Bangun!! Kalian pulanglah dan istirahat'' ucap Ali pada sahabat2nya.
''Hoammmm... apa Prilly sudah sadar?''saut Rasya dg meregangkan otot2 tangannya.
''Sudah. Sekarang pulanglah bersama yg lain. Lo butuh mandi''ucap Ali lagi.
Rasya mengangguk. Lalu berdiri bersama yg lain dan segera pulang. Namun sempat pamit terlebih dahulu pada Prilly yang masih terbaring di ranjang.
Tak lama, seorang Suster masuk ke dalam ruangan Prilly dan memeriksa keadaan istri dari Aliando Syarief itu.
''Bagaimana keadaanya, Sus?''tanya Ali.
Suster tsb tersenyum sambil memberi suntikan pada Prilly.
''Sangat baik. Jika terus membaik. Lusa perbannya sudah bisa dibuka''ucap Suster tsb pada Ali dan Prilly.
Prilly mengangguk pelan. Namun ada sedikit kekhawatiran dalam dirinya. Dan Ali bisa merasakan itu, karena remasan jemari Prilly pada tangannya yg begitu kuat.
Ali membelai rambut Prilly pelan, setelah Suster tadi keluar.
''Tenanglah, sayang. Semua pasti baik2 saja. Dan kamu bisa melihat lagi seperti semula''
Ali berusaha menenangkan istrinya itu.
''Aku takut''
Prilly tidak bisa memungkiri jika ia membayangkan kemungkinan terburuknya dari operasi ini. Ia takut jika donor matanya tidak cocok dan ia tidak bisa melihat seumur hidupnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia dengan Cinta
RomanceSaat seorang Vokalis dr grup band Terkenal yg tengah naik daun, Jatuh cinta pada seorang model cantik dg kisah kelam dimasa lalunya. Dan bisakah mereka melewati setiap ujian yg mereka hadapi untuk menuju akhir yang bahagia. WARNING!!!! Cerita Khusus...