Part 48

12.8K 1.2K 32
                                    

Kevin menatap Ali. Ia masih terdiam, memikirkan apa yang harus ia katakan pada Ali. Kata2 Prilly berhasil membungkam mulutnya dan membuat berjanji untuk tidak mengatakan pada Ali tentang kehamilan Prilly.

Kamu tau.

Dia akan meninggalkan semua yg sudah dia capai saat ini.

Aku hanya akan menyusahkannya. Membebani dia dengan kehamilanku ini.

Tapi, dia ayahnya! Dia berhak tau!

Ya. Tapi tidak sekarang! Kamu tau, bahkan dia mati2an menentang bosnya hanya untuk menjagaku hari ini. Karena aku sakit. Dia rela meninggalkan kewajibannya.

Tapi, Prill!

Aku mohon Dokter! Setidaknya sampai dia menyelesaikan shotingnya. Aku janji, aku akan mengatakannya.

Tapi tidak sekarang!!! Aku mohon!!

Kevin masih terdiam dan melamun. Bahkan saat Ali bertanya pada Kevin.

''Vin, Hey! Ko lo diem aja sih! Istri gue kenapa? Dia sakit apa? Lo jangan bikin gue takut dong'' ucap Ali mengagetkan Kevin.

''Oh. Em. Sorry-sorry'' Kevin nampak gu2p saat Ali bertanya lagi padanya ''Prill-Prilly… dia ga apa2 ko! Cuma kecapean dan masuk angin. Butuh istirahat beberapa hari pasti baikan lagi'' jelas Kevin pada Ali.

''Lo yakin Prilly ga pa2?'' tanya Ali ragu.

Kevin tersenyum kaku. Kemudian mengangguk.

''Gue yakin. Lo tenang aja. Gue akan pantau terus kesehatan dia'' lanjut Kevin.

Ali menarik nafas panjang kemudian menghembuskannya.

''Baiklah''

''Ya udah. Gue harus balik ke Rumah Sakit'' pamit Kevin.

Sebelum pergi, Kevin menghampiri Prilly untuk pamit. Namun dg berbisik pada Prilly.

''Berjanjilah kalo besok kamu akan menemuiku di Rumah Sakit'' bisik Kevin pelan yg hanya di angguki oleh Prilly.

Kemudian, Kevin pergi bersama Ali yg mengantarnya ke depan.

Di dalam kamar, Prilly terdiam dg tangan yg meraba perutnya yg masih rata. Sebulir air mata lolos membasahi pipinya.

Maafkan aku karena telah membohongimu.

Tapi aku janji, aku akan menjaga anak kita, sayang! Aku akan kuat demi dia.

Mungkin nanti kamu akan marah. Tapi aku melakukan ini, karena aku menyayangimu, Li!!

Setelah semuanya beres. Aku akan memberitahumu!

Aku janji..

Prilly memejamkan matanya perlahan dg tangan yg masih meraba perutnya sambil tersenyum.

Terimakasih! Kamu telah hadir dalam rahim Ibu. Ibu akan selalu menjagamu. Kita akan melewati hari2 ini bersama. Kamu harus kuat, demi Ibu!

***
Ali dan ke tiga sahabatnya berjalan menuju sebuah tempat. Tempat tsb adalah tempat pertama mereka melakukan shoting perdana mereka.

Ali nampak kurang bersemangat. Karena harus meninggalkan Prilly di rumah. Tapi, Prilly memaksanya untuk bekerja meskipun sebenarnya Ali enggan untuk Pergi. Akhirnya Ali menuruti keinginan Prilly dan disinilah dia sekarang. Berdiri diantara bangunan2 tua.

''Kita shoting film drama apa horor sih? Ko di kota tua begini'' ucap Niki sambil memperhatikan sekeliling.

''Gue merinding, Nih!'' saut Rasya membuat Niki bergedik ngeri.

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang