Part 14

23.7K 1.7K 16
                                    

Dekat dan mencintai sosok seperti Aliando Syarief bukanlah hal yg mudah. Ia harus siap mental untuk menghadapi hujatan2 yg ditujukan padanya. Prilly menyandarkan tubuhnya pada tmpat tidur, dari tadi ia tidak bisa tidur memikirkan hal itu. Ia meraih ponselnya dan melihat, jam menunjukan pukul 12 malam. Namun matanya seolah tak ingin terpejam.

Perlahan ia turun dari tempat tidurnya dan berjalan menuju balkon apartemennya. Ia melihat pemandangan malam yg dipenuhi dg lampu2 yg menyala indah. Prilly menghirup udara malam yg dingin, dengan mata tertutup. Namun samar2 ia mendengar suara seseorang yg berbicara padanya. Suara itu tak asing lagi baginya, dan baru beberapa jam yg lalu ia dengar.

"Kamu bisa masuk angin kalo terus berdiri disitu"

Mendengar hal itu. Prilly langsung menoleh ke arah suara itu dan mendapati Ali sedang berdiri di balkon sebelah apartemennya.

"Aa…li???"

"Iya sayang!!!!" jawab Ali lembut dan segera melompati pagar pembatas balkon apartemen Prilly yg tidak terlalu tinggi.

"Kamu kenapa masih ada disini?? Bukannya tadi kadu udah pulang.."

Ali mendekati Prilly dan langsung memeluk tubuh mungil itu dari belakang.

"Aku masih kangen sama kamu, sayang!!!"

Ali mencium pundak Prilly singkat. Lalu menggendong Prilly, dan mendudukanya pada pagar pembatas balkon dg tangan yg menopang punggung Prilly. Membuat Prilly mengalungkan tangannya pada leher Ali.

"Aku serius, Li!! Kamu ngapain ada diapartement sebelah??"

Prilly nampak penasaran. Namun Ali hanya tersenyum dan menggesekan pelan hidungnya pada hidung Prilly.

"Aku tuh mau liat kamu tidur tiap malem, sayang!! Sukur2 disuruh nemenin tidur kaya waktu itu" ucap Ali menggoda. Memmbuat pipi Prilly bersemu merah.

"Ali…apa an sih!!!!" saut Prilly malu2 yg langsung disambut tawa oleh Ali.

Hahahahaha…

"Ya kan ga pa2 donk kalo aku liat. Siapa tau kamu minta dikelonin.."

Awww..

Ucapan Ali  segera mendapat cubitan dan pelototan dari Prilly membuat Ali mengaduh.

"Kamu mah…serius dikit, napa!!!!"

Prilly nampak cemberut pada Ali. Ali tersenyum dan mengelus pipi Prilly pelan.

"Iya..iya..aku jelasin, sayang!!! Kamu mah dibecandain gitu ajah ngambek!!!"ucap Ali membuat Prilly mengerecutkan bibirnya.

Ali menatap mata Prilly dalam2.

"Mulai sekarang, aku akan tinggal disebelah. Aku udah beli apartement itu. Biar aku tiap hari bisa deket sama kamu" jelas Ali pd Prilly.

Prilly menaikan satu alisnya.

"Sejak kapan kamu beli apartement itu. Ko aku ga tau???" tanya Prilly penasaran.

Ali menatap Prilly sendu.

"Sejak cowo brengsek itu hadir dalam hidup kamu. Aku ga mau kejadian waktu itu terulang lagi. Aku ga mau terjadi apa2 sama kamu!! Cukup sekali aku hampir kehilangan kamu dan aku ga mau itu terjadi lagi!!!"

Prilly terenyuh dg ucapan Ali. Hatinya menghangat. Bahwa Ali benar2 menghawatirkannya.

"Seharusnya kamu tidak perlu melakukan hal ini, Li!! Aku bisa jaga diri aku..."

"Tidak!!! Kamu tidak bisa jaga diri kamu!! Demi Tuhan aku hampir kehilangan kamu, dan aku ga mau itu terjadi lagi. Jadi biarkan aku menjagamu, sayang!!!"

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang