Part 22

21.1K 1.5K 24
                                    

Prilly membolak balikan badannya. Tubuhnya penuh dengan peluh. Mimpi buruk itu sepertinya datang lagi dalam mimpinya membuat jantung Prilly berdegup kencang. Ia membuka matanya kaget dg air mata yg mengalir dan nafas yg memburu. Prilly menegakan badanya dan bersandar pada sandaran tempat tidur.

Prilly mengatur nafasnya yg memburu sambil menyeka keringat di dahinya.

Bad dream again....

Ia mengambil segelas air minum dan meneguknya habis. Kemudian memperhatikan sebelahnya. Ara dan Niki sudah tertidur pulas. Sedangkan Ia tidak mungkin bisa tidur lagi pikirnya.

Prilly menyibak selimutnya dan turun dari tempat tidur perlahan. Lalu ia mengambil sweaternya yg tergantung dan mengenakannya.

Prilly berjalan pelan saat melewati Ali, Rasya dan Calvin yg tengah tidur disofa. Kemudian membuka pintu kamar dan keluar dari kamar.

Angin laut berhembus sedikit kencang. Membuat Prilly mengeratkan swetearnya.

Prilly menghampiri bangku kayu yg ada di pinggr pantai dan duduk disana. Perasaannya tiba2 tidak enak. Ia terus2an terbayang dg mimpi2nya, membuat Prilly mengelus dadanya perlahan.

Prilly menatap lurus kelepas pantai yg terlihat gelap sambil menikmati hembusan angin yg menerpa wajahnya. Tiba2 ada yg menutup kedua matanya dari belakang. Ia hampir saja berteriak jika tidak tau siapa yg melakukanya.

"Ish...kamu ngagetin deh" ucap Prilly pada orang yg ternyata adalah Ali.

Prilly hafal benar aroma tubuh kekasihnya itu.

"Lagian ngapain kamu malam2 disini. Bukannya tidur??" Saut Ali dan segera bergabung disebelah Prilly.

"Aku ga bisa tidur, jadi aku ksini! Kamu bukannya tadi udah tidur?"tanya Prilly. Karena tadi sempat melihat Ali terpejam diatas sofa.

"Aku tadi baru mau tidur pas aku denger kamu buka pintu. Terus aku ikutin aja, siapa tau mau kabur lagi!!!"

Ali tersenyum meledek membuat Prilly cemberut. Kemudian Ali meraih tubuh Prilly kedalam pelukannya.

Prilly menyandarkan kepalanya pada dada bidang Ali dg sebelah tangan Ali yg merangkulnya. Jemari Prilly menyusuri dada Ali naik turun. Membuat Ali terpejam sambil menyandarkan kepalanya pada kepala Prilly.

Hembusan angin dan bunyi ombak seolah menemani suasana romantis yg mereka ciptakan.

"Honey…" panggl Prilly pelan dg tangan yg masih bermain2 didada Ali.

"Hmmm......"

Ali masih memejamkan matanya.

"Kamu beneran sayang kan sama aku??"

Ali melepaskan pelukannya dan kini menatap Prilly yg juga sudah duduk tegak.

"Ko kamu tanyanya gitu sih? Ya aku jelas sayang lah sama kamu!! Kalo aku ga sayang sama kamu ga mungkin aku sampai ngejar kamu kesini. Karena aku bener2 sayang sama kamu, dan takut kehilangan kamu!! Apapun aku rela lakukan asal melihatmu tersenyum" ucap
Ali yg kini sedang mengelus pucuk kepala Prilly.

"Apapun yg terjadi suatu saat nanti, kamu tetap akan selalu ada buat aku??apa pun itu??" tanya Prilly lg.

"Apapun itu yg ingin menghalangi dan memisahkan kita. Aku akan berjuang buat cinta kita. Itu janji aku"

Prilly tersenyum. Meraih kedua tangan Ali, menggengam dan mengecup punggung tangannya. Kemudian ia menegakan kepalanya dan melihat wajah kekasihnya itu. Sungguh sangat beruntung ia memiliki orang yg sangat mencintainya seperti Ali yg mencintainya.

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang