Part 26

23K 1.5K 31
                                    

Sebuah mobil sedan bmw berwarna putih tulang, nampak memasuki pelataran sebuah  rumah yg besar. Mobil yg membawa sepasang pengantin baru itu berhenti di depan rumah bergaya klasik modern.

Ali membuka pintu mobilnya, kemudian turun dari dalam mobil dan membukakan pintu mobil Prilly. Ali mengulurkan tangannya pada Prilly dan menuntun istrinya itu keluar dari dalam mobil.

Mata Prilly tak lepas menatap rumah yg kini ada dihadapannya itu. Memperhetikan sekelilingnya dan berdecak kagum.

Rumah yg hampir semuanya terbuat dari kayu dan batu2an alam itu terlihat menenangkan. Ditambah bunga2 yg mengelilingi rumah itu menambah kenyamanan siapapun yg berada disana.

"Ini rumah siapa, Li??"tanya Prilly yg kini menggandeng tangan Ali dan memasuki rumah itu.

"Mulai sekarang. Ini adalah rumah kita"saut Ali dg membuka pintu rumahnya itu.

Prilly memperhatikan seisi rumah itu. Meskipun gaya rumahnya sangat klasik. Namun perabotannya benar2 modern.

"Dulu aku dan Mama tinggal disini, sebelum Papa aku meninggal"

Ucapan Ali sontak membuat Prilly kaget dan segera menatap Ali.

"Papa kamu??"ucap Prilly dg menaikan satjt alisnya.

Ali tersenyum. Kemudian ia menuntun Prilly untuk duduk disebuah sofa.

"Maaf kalo aku blm sempat menceritakan ini sama kamu"

Ali menatap Prilly yg masih mengenakan baju pengantinnya itu. Lalu meraih tangan Prilly untuk di genggamnya.

"15 tahun yg lalu, saat itu umurku masih 10 tahun saat Papa meninggal karena sakit. Waktu itu Mama sangat sedih dan terpukul hingga berhari2. Dan akhirnya Mama memutuskan untuk pergi dari rumah ini agar tidak selalu teringat Papa"

Ali terdiam sesat. Dan terus menatap kearah Prilly.

"Aku ingat malam dimana Mama memasukan baju2nya ke dalam koper dan membangunkan aku yg tengah tidur agar ikut bersamanya. Saat itulah, kami pergi dari rumah ini. Dan kami tinggal disebuah Apartement"

"Jadi ternyata om John itu??"

Prilly nampak takut2 menanyakan hal itu pada Ali. Namun Ali segera tersenyum dan mengangguk.

"Ya. Dia bukan Papa kandung aku. Mama menikah dengannya 4 tahun yg lalu. Mereka bertebu disalah satu event dan kedekatan mereka terjalin hingga mereka memutuskan untuk menikah. Aku setuju saja, yg penting Mama bahagia. Lagi pula Papa John orang yg sangat baik"

DEGH

Ucapan Ali benar2 tidak sesuai dg kenyataan yg terjadi selama ini. Dan Prilly yakin jika Ali benar2 tidak tau masa lalu John seperti Apa.

Prilly tersenyum kaku, dan mengangguk. Sungguh ia tidak menyangka jika John kini adalah Papa mertuanya.

"Ya udah ah. Nanti lagi ceritanya. Sekarang kita liat kamar kita"

Ali berdiri dan menuntun tangan Prilly. Berjalan menaiki tangga yg juga terbuat dari kayu dan menuju sebuah kamar dg dua pintu kayu berlukiskan ukiran2 yg sangat bagus.

Ali membuka pintu tsb dg kedua kamarnya. Dan lagi2 membuat Prilly takjub.

Sebuah ranjang king size dg penyanggah yg ada disetiap sudutnya dg tirai transparan yg menutupi ranjang tsb. Di sudut kamar, terdapat sebuah sofa dan karpet berbulu yg berhadapan dg tv flat yg menempel di dinding. Diruangan yg serba putih itu juga terdapan sebuah ruangan khusus yg berisi almari dan keperluan fashion Ali dan Prilly. Dan juga sebuah kamar mandi mewah dg bathup dan jacuzzi yg berada didalam kamar mandi tsb.

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang