Part 32

16.6K 1.3K 34
                                    

Apa yg telah aku lakukan...

Aku membuatnya buta....

Gadis itu....

Ya Tuhan dia buta.....

____________________________

PING

Suara ponsel yg ada disakunya membuat Ali kaget dan terbangun. Ia mengucek matanya dan memperhatikan sekelilingnya. Sepertinya ia ketiduran. Mungkin karena kelelahan, jadi ia tertidur.

Ali menengok ke arah samping. Prilly masih tertidur disana. Istrinya itu masih terlelap setelah Dokter menyuntikan obat penenang padanya.

Ali terus memandang wajah cantik Prilly yg kini terlihat sangat pucat.

Ali mengingat beberapa saat yg lalu, saat Dokter menyatakan bahwa Prilly buta. Dan membuat istrinya itu begitu histeris. Hingga Dokter harus memberikannya obat penenang.

Tak terasa, sebulir air mata jatuh membasahi pipi Ali. Ia benar2 tidak tega melihat keadaan Prilly yg seperti ini. Menerima kenyata terberat dalam hidupnya, yaitu harus kehilangan penglihatannya.

Ali menggenggam tangan Prilly yg sekali2 mengecupnya. Kemudian Ali merasakan jika tangan Prilly bergerak. Mendadakan bahwa Prilly sudah sadar.

''Sayang…''panggil Ali pelan yg kini sudah membuka matanya.

Namun mata hazel yg indah itu, kini tidak bisa melihat apa2. Membuat Prilly kembali meneteskan air matanya. Menerima kenyataan bahwa dirinya kini buta. Membuat hatinya hancur berkeping2.

Prilly hanya diam saja. Tanpa menjawab ucapan dari Ali. Ia hanya terus  menangis dalam diam.

''Sayang, kamu dengerin aku! Aku yakin entah nanti, besok atau lusa. Kamu pasti bisa ngeliat lagi. Aku akan lakuin apapun, agar kamu bisa liat lagi!!''ucap Ali yg kini membelai rambut Prilly.

''Tapi aku uda ga berguna buat kamu!! Aku ga akan pernah bisa ngapa2in, Li!! Aku hanya akan nyusahin kamu. Aku....''

''Ssshht'' Ali menempelkan dg lembut ibu jarinya pada bibir Prilly ''Kamu ga boleh ngomong gitu. Aku ga peduli apapun keadaan kamu. Aku tulus cinta sama kamu. Aku sangat mencintai hati kamu, ketulusanmu, dan bukan fisik kamu!! Aku akan selalu ada buat kam. Apapun keadaannya''

''Tapi aku buta, Li!! Kamu tau buta kan? Ga bisa liat apa2, Li. Aku bakalan ngerepotin kamu dan yang lain''

''Engga!! Aku dimerasa direpotin. Aku akan jadi mata kamu, dan kita akan saling melengkapi''

Prilly tidak bisa berkata apa2 lagi. Hatinya terlalu rapuh. Dan cinta yg Ali berikan, membuatnya semakin merasa bersalah. Bersalah karena hari2nya, akan sangat bergantung pada Ali.

''Maafin aku, Li!! Maaf....''

Ali menggeleng pelan, kemudian mengecup punggung tangan Prilly.

''Ini bukan salah kamu. Ini takdir, sayang!! Dan kita akan lewatin ini sama2. Ok!!''

Prilly mengangguk pelan. Masih dg air mata yg mengalir. Ia sungguh beruntung masih mempunyai Ali yang slalu ada untuknya.

Tiba2 mereka dikagetkan dg kedatangan Ricky dan juga orang tua Ali. Yang benar2 syok dg apa yg menimpa Prilly.

Ricky segera memeluk adiknya itu dan berusaha menguatkannya. Sedang orang tua Ali, memeluk dan juga menguatkan putra semata wayangnya itu. Dan kemudian memberi semangat pada menantu kesayangan mereka.

_____skip______

Ali terlihat menahan emosi pada pria yg ada dihadapannya ini. Begitu juga dengan ketiga sahabatnya yg memandang pria itu dg sinis.

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang