Part 45

16.1K 1.3K 20
                                    

Pagi itu terlihat di meja makan. Prilly sedang menyiapkan makanan untuk sarapan. Ia nampak memoleskan selai pada roti bakar kesukaan Ali dan menuangkan susu pada sebuah gelas.

Tak lama Ara juga terlihat memasuki ruang makan dengar koran pagi di tangannya.

''Pagi''sapa Ara pada Prilly.

Prilly tersenyum pada Ara.

''Pagi, Ra. Duduklah, kita sarapan bareng!!''pinta Prilly yg langsung dituruti oleh Ara '' Hari ini apa ada jadwal pemotretan buat gue, Ra?''lanjut Prilly.

*uhuk-uhuk

Mendengar pertanyaan Prilly membuat Ara tersedak saat meneguk segelas susu.

Prilly yg melihatnya langsung menepuk2 punggung Ara.

''Ya ampun, Ra. Hati2 dong!! Sampe keselek gt''ucap Prilly masih dg menepuk punggung Ara.

Ara masih terdiam sambil dg menekan2 dadanya. Ia kaget sekaligus bingung, bagaimana menjawab pertanyaan Prilly. Karena ia tau pihak manajemen tempat Prilly bekerja sudah memutuskan kontrak gara2 tau kalau Prilly buta.

Ara benar2 bingung cara menjelaskan hal itu pada Prilly.

''Yee. Ni anak malah bengong!!! Woy, Ra!!!''

Prilly mengagetkan Ara yg ternyata dari tadi hanya diam melamun.

Ara yg kaget, segera tersenyum kikuk sambil menatap Prilly.

''Hehe. Sorry sorry, Prill. Lo tadi tanya apa?''ucap Ara pura2.

Prilly menatap Ara sambil berdecak.

''Ck. Lo kenapa sih? Kaya orang bingung gt. Kenapa?''tanya Prilly balik.

''Engg anu. Engg itu, ee''

''Duh lo tu kenapa jadi aa ee aa ee sih''saut Prilly kesal ''Sebenernya ada apa? Jujur deh sama gue!!''lanjut Prilly lagi.

Ara nampak menimbang2 apa yg harus di katakannya. Biar bagaimanapun Prilly harus tau kebenarannya.

''Emmm sebenernya. Sebenernya...''Ara menatap Prilly yg nampak mengangkat satu Alisnya ''Se-sebenernya lo uda ga ada kontrak sama majalah itu, Prill. Mereka memutuskan kontrak sepihak, gara2...''

Ara terdiam. Ia menghentikan ucapannya sambil menatap Prilly.

''Gara2 gue buta? Iya?''saut Prilly yg seolah tau apa yg ada di pikiran Ara.

Ara mengangguk takut2. Membuat Prilly menghembuskan nafasnya lelah.

''Udah gue duga kalo gini jadinya''ucap Prilly pelan. Ada segurat kekecewaan dimatanya.

Ia harus menerima kenyataan bahwa ia kehilangan pekerjaan yg sangat dicintainya selama ini.

Ara yg melihat. Segera menggenggam tangan Prilly dan menguatkannya.

''Lo tenang aja, Prill. Gue janji sama lo, gue akan cariin yg lebih bagus dr pekerjaan lo yg kemarin. Gu janji, Prilly!!''ucap Ara dg sungguh2.

Prilly yg mendengarnya, tersenyum dan menepuk tangan Ara.

''Gue percaya sama lo''saut Prilly yg dibalas senyum oleh Ara.

Saat mereka asyik berbincang. Tiba2 bel pintu rumah mereka berbunyi. Tanda ada yg datang.

*ting tong*

Ara yg mendengarnya segera berdiri untuk membuka pintu dan melihat siapa yg datang.

Sedangkan Prilly, melanjutkan kegiatannya menyiapkan sarapan.

Ara kembali ke meja makan bersama ketiga anggota The Freaks yg baru saja datang.

''Pagi, Prill''sapa mereka pada Prilly.

Bahagia dengan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang