Rasa ini
Semakin dalam.. semakin membuat aku jatuh.. dalam cintamu
Rasa ini
Tak ku ba... Tak ku bayangkan, bila.. bila.. bila.....
''Arggggh''
PRANGGG
Terdengar suara langkah kaki setengah berlari mendekat. Saat terdengar benda2 yang di lempar.
''Sayang...''
Suara lembut dari seorang wanita menggema di dalam sebuah ruangan yg seketika sunyi,setelah seorang pria muda melempar vas bunga ke lantai hingga pecah berserakan.
''Aku ga bisa Bunda!!!! Aku ga bisa....'' ucap seorang pria dg nada yg terdengar putus asa.
Sang Ibu segera meraih tubuh pria tsb yg kini luruh dilantai dg tangis yg tertahan.
''Kamu pasti bisa, Nak!! Bunda yakin kamu bisa. Kamu sudah berjanji untuk melakukan semua ini. Kamu ga boleh nyerah, sayang. Ga boleh!!!''
''Tapi aku ga bisa Bunda!! Aku bukan dia, dan aku ga mungkin bisa seperti dia''
Suara pria tsb nampak parau di dalam dekapan sang Ibu.
''Kamu harus percaya, Nak!! Kamu dan dia adalah satu. Dan kamu harus yakin, bisa mewujudkan semua keinginannya. Ingat, dia tidak pernah meminta apapun padamu. Hanya ini yg dia mau, dan kamu harus bisa mewujudkannya!!!''
Suasana ruangan tsb kembali sunyi. Hanya terdengar tarikan nafas panjang dari pria tsb.
Tak lama terdengar lagi suara langkah kaki yg mendekati Ibu dan Anak tsb. Suara yg berasal dari luar ruangan tsb.
''Maafkan saya Nyonya besar. Tapi kita harus pergi sekarang. Kita sudah ditunggu untuk konferensi pers'' ucap seorang lelaki paruh baya yg mengenakan jas hitam.
Wanita tsb mengangguk dan menggerakan tangannya sbg isyarat jika laki2 tsb harus keluar.
Setelah membungkuk. Laki2 tsb segera keluar ruangan dan membiarkan ibu dan anak itu berdua.
''Ayo kita lakukan, Nak!! Kamu pasti bisa. Lakukan ini demi dia. Demi kakakmu dan demi cita2nya''
Pria tsb menarik nafas dan menghembuskanya. Kemudian ia mengangguk pelan, dan memberikan sebuah senyum pada ibunya.
Sang Ibu merapikan jas yg dikenakan pria tsb. Lalu berjalan keluar dg menggandeng tangannya.
***
Sementara itu.Suasana tegang terlihat menyelimuti ruangan di sebuah Rumah sakit.
Hari ini tepat hari kedua, dimana menjadi penentuan nasib Prilly. Karena hari ini saatnya Dokter membuka perban mata Prilly dan memastikan hasil dari operasinya itu.
Sahabat2 Prilly sudah nampak berada di ruangan tsb. Terutama Ali yg selalu setia di samping istrinya itu.
Ali tak henti2nya berdoa dalam hati agar operasi Prilly membuahkan hasil yg mereka inginkan.
Tangan Prilly terus menggenggam tangan Ali, seolah meminta kekuatan untuk menhadapi segala kemungkinan yang terjadi.
''Sudah siap''ucap seorang Dokter memecah ketegangan.
Ali dan Prilly hanya mengangguk pasrah. Menyerahkan semuanya pada Dokter tsb.
''Ayo kita buka perbannya''
Dokter tsb mengambil sebuah gunting yg berada di atas nampan yg di pegang oleh seorang Suster yg mendampinginya.
Perlahan Dokter tsb menggunting pengait perbannya agar terputus. Kemudian secara pelan melepas perban tsb yg melilit kepala Prilly. Dan terus di buka hingga menyisahkan sebuah kapas yg mentup kedua mata Prilly.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bahagia dengan Cinta
RomanceSaat seorang Vokalis dr grup band Terkenal yg tengah naik daun, Jatuh cinta pada seorang model cantik dg kisah kelam dimasa lalunya. Dan bisakah mereka melewati setiap ujian yg mereka hadapi untuk menuju akhir yang bahagia. WARNING!!!! Cerita Khusus...