Broken Romance - 5

110K 4.7K 50
                                    

Memulai hal baru. Shakila akhirnya bisa memulainya. Ia mengajukan surat pindah ke bank cabang yang dekat dengan ke dua sahabatnya. Meski dengan berat hati, ia tetap melakukan hal tersebut. Beberapa teman kerjanya terlihat kecewa dan tidak merelakan dirinya pindah. Tetapi mau bagaimana lagi, Shakila tidak sanggup bila setiap hari harus melewati apartemen bajingan itu. Kapan ia bisa benar-benar bangkit jika bayangannya masih ada di depan mata? Maka dari itu, Shakila memutuskan mengajukan surat mutasi kerja.

Gea yang sudah menganggap Shakila adik pun menangis tersedu-sedu mendengar kabar mendadak tersebut. Rasanya ia tidak sanggup bila berjauhan dengan Shakila. Ia tidak memiliki teman seakhrab mereka lagi. Setiap hari ia akan pergi sendrii ke kantin dan keluar kantor. Tidak ada lagi yang bisa di ajak mengobrol di sela-sela pekerjaan yang begitu padat. Akh... membayangkan saja, Gea merasa tidak sanggup.

"Aku akan sering mengunjungimu," hanya itu yang terlontar dari bibir Shakia untuk meyainkan kakak angkatnya. Sebenarnya ia juga merasa begitu berat, namun kembali lagi dengan masalah di awal tadi. Ia ingin segera mungkin merubah perjalanan hidupnya.

Shakila menyusun barang-barangnya dari meja dan memasukkan ke dalam kardus. Sepertinya Gea akan mogok kerja, sedari tadi ia tidak menyalakan PC maupun membuka file-file yang bertumpukan di mejanya. Ia berdiri dengan setengah bersender di meja, kedua tangannya di sedekapkan di dada. Tidak ada percakapan di antara mereka, hanya pikiran yang berkecamuk hingga menimbulkan rasa pening yang sangat luar biasa.

Selesai membersihkan meja, Shakila berpamitan pada rekan kerjanya. Banyak di antara mereka yang memberikan semangat dan semoga menyukai tempat barunya nanti. Shakila hanya tersenyum dan sesekali menganggukkkan kepala. Rasanya ia tidak sanggup berbicara meskipun itu hanya sedikit. Air mata yang di tahannya sedari tadi akhirnya lolos begitu saja, tangisnya pecah. Ia berjanji, ini tangisan terakhir untuk memulai hidupnya yang baru. Setelah ini tidak akan ada lagi air mata kesedihan. Hanya air mata kebahagiaan yang sepantasnya ia dapatkan setelah mendapat cobaan ini.

"Jaga dirimu baik-baik," pesan Gea pada Shakila. Ia memeluk erat gadis itu dan mencium keningnya sayang. Air matanya juga luruh begitu saja, mereka menangis dengan presepsi masing-masing.

Setelah berpamitan, Shakila mengangkat kardus yang berisi barang-barangnya dari kantor. Ia mulai berjalan di terik matahari yang begitu membakar kulit. Sekarang masih siang, jadwal istirahat saja belum tiba. Ia sengaja pulang cepat agar bisa mengemasi barang-barangnya di rumah kontrakan.

Berpamitan dengan tetangga terdekatnya dan memberitahukan rencana kepindahannya, membuat mereka berlonjak kaget. Mereka merasa nyaman memiliki tetangga sepertinya, yang tidak pernah membuat ulah maupun mengganggu ketenangan orang lain seperti yang sering di lakukan tetangga sebelumnya.

Shakila hanya tersenyum mendengarkan nasehat-nasehat dari para tetangganya. Ia juga begitu senang memiliki tetangga seperti mereka. Meskipun sama-sama sibuk dengan keseharian, namun mereka sering berbelanja bulanan bersama di supermarket terdekat. Atau pada malam harinya mereka mencari makan bersama di tengah malam yang berembun.

Shakila pasti akan sangat merindukan kebersamaan itu suatu saat nanti.

***

Minggu pertama di tempat baru, Shakila sudah mendapatkan beberapa teman. Mereka sering berbincang-bincang berbagai hal. Ternyata mereka sangat menyukai fashion. Setiap hari mereka lebih banyak memperbincangkan mengenai catalog baru yang memiliki barang baru, baik itu farfum, pakaian, serum, maupun lipstick.

Sekarang pengetahuan Shakila mengenai barang kosmetik semakin bertambah. Ia juga mencoba beberapa barang yang di pesan melalui catalog yang di miliki teman kerjanya. Menyenangkan. Setidaknya Shakila mulai melupakan masalah yang menimpanya beberapa minggu yang lalu.

Broken Romance [TBS #1] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang