Sangat berbeda dengan Shakila, sepertinya ia hanya sedikit melirik dan langsung pergi. Andhy pun mengubah rencana dan menyeretnya paksa ke tempat tidur.
Sebenarnya Andhy tidak tega mendengar jeritan ketakutan itu, namun sisi gelapnya terus menyemangatinya. Tinggal sedikit lagi, setelah itu Shakila akan menjerit dan mengeluaran desahan kepuasan. Maka dari itu, Andhy pun semakin bersemangat menyiksanya.
Andhy kecewa, hingga permaian itu selesai, tidak sekalipun Shakila mendesah. Gadis itu terus berusaha melawan dan menangis. Baru kali ini ia menemui wanita seperti Shakila, meskipun Andhy memberinya kecupan hangat, tetap saja Shakila berontak minta dilepaskan.
Tidak ingin mendengar tangisnya, Andhy bergegas memakai pakaiannya dan pergi meninggalkan Shakila di kamarnya. Ia pergi untuk menenangkan pikirannya, ia pergi tanpa mengunci pintu apartemen. Melihat darah perawan yang berserakan di sprey, Andhy membelalakkan mata tidak percaya. Gadis itu benar masih perawan. Vedro belum menyentuhnya.
Setelah kejadian tersebut, Andhy terus mengikuti Shakila. Gadis itu semakin kurus setiap harinya, tidak ada gairah hidup. Kedua matanya tampak menghitam karena tidak pernah tidur teratur. Beberapa kali ia bertabrakan dengan orang lain di jalanan. Andhy mulai di bayangi rasa bersalah. Tetapi egonya semakin tinggi, ia pun terus mengikuti Shakila.
Beberapa kali dalam bus, Shakila berdiri dan berhimpit-himpitan dengan penumpang lain. Andhy pun mengikutinya dan berdiri dibelakang Shakila untuk menolongnya dari himpitan penumpang. Sering juga Shakila turun beberapa meter dari tempat biasanya bus berhenti. Ia tidak konsentrasi, tagisnya sering kali pecah di tempat sepi.
Hingga puncaknya, dua minggu setelahnya, Shakila pingsan di jalan. Untung saja Andhy menangkap tubuhnya sehingga tidak ambruk di jalanan. Ia pun membawa Shakila ke apartemennya dan menyuruh dokter datang.
Pingsan selama lima belas jam, Andhy menungguinya hingga tertidur di samping Shakila. Setelah bangun, Shakila keras kepala tidak mau makan bubur pemberian Andhy, sehingga ia marah dan kembali mengulangi kesalahannya. Andhy kembali memperkosanya dengan kasar dan tidak berperasaan.
Tetap saja Shakila menangis tersedu-sedu dan tidak menikmati permainan Andhy, ia pun pergi ke kamar mandi untuk membersihkan diri. Seusai mandi, ia tidak menemukan Shakila di kamarnya, gadis itu telah pergi.
Seminggu setelahnya, Andhy menemukan Shakila lagi. Shakila mengajukan surat pindah ke cabang bank. Andhy sangat mengerti maksud Shakila, tentu saja ia tidak ingin melewati apartemen Andhy setiap hari. Tentu saja ia tidak ingin menambah luka dalam hatinya. Andhy pun membiarkan dan mengawasi dari kejauhan.
Mendapatkan teman baru yang lebih liar dari pada kedua sahabatnya, tentu saja membuat Andhy geram. Ia sangat yakin jika Shakila akan tidur dengan laki-laki lain. Andhy selalu mengikuti kemana pun mereka pergi, namun Shakila tampaknya tidak tertarik denagn laki-laki. Beberapa kali ia terlihat menolak ajakan dari rekan kerja atau pemuda yang di temuinya di jalan. Untuk berkenalan saja ia terlihat sangat terpaksa, tidak ingin di anggap sombong.
Malam itu, ketiga kalinya Shakila mendatangi diskotik. Ia mulai bergoyang bersama kedua temannya dan berlomba minum alkohol. Semua gerak-geriknya tidak pernah lepas dari pandangan Andhy.
Shakila bersorak gembira karena memenangkan perlombaan, ia minum tiga botol beer. Mereka terlihat sudah sangat mabuk, Andhy ingin mengampiri mereka, tetapi Shakila turun dari kursi dan pergi ke kamar mandi. Kembali Andhy mengikutinya, ia melihat beberapa laki-laki yang ditabraknya sengaja mengelus legannya dengan nafsu. Andhy menunggu Shakila pergi dan menghajar laki-laki itu.
Setelah keluar dari kamar mandi, Shakila terlihat semakin sempoyongan. Andhy pun keluar dari persembuyiannya dan membawanya ke kamar hotel. Melihat pakaian Shakila yang terlalu minim, Andhy langsung merobek dan mengerayangi tubuhnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Romance [TBS #1]
Storie d'amoreKetika hati di kacaukan oleh dendam *** Shakila hanya seorang gadi biasa yang mengadu nasib di ibukota untuk mengubah derajat keluarganya yang tinggal di desa. Gadis itu bekerja sebagai sebagai pegaeai di sebuah bank. Gadis baik-baik tanpa nek...