Malam minggu apdet buat nyelemati para jomblowers dengan part menye-menye dan panjang :D :D :D
Sesama jomblo dilarang saling mengejek #plak
Selamat menikmati :D
=====================
"Tidak. Kamu bukan gila." Andhy mengelak. Dia pun melangkah pelan-pelan hingga tepat di hadapan Shakila. Tatapan mereka bertemu, pancaran kesedihan jelas terlihat dari keduanya. Andhy menarik Shakila kepelukannya, memeluk gadis itu erat sekali. "Maaf.... Jangan pikirkan apa-apa. Tenangin diri kamu." Bisiknya pelan. "Bantu aku mengembalikan semua, Sha. Bantu aku mengurangi dosaku. Aku sangat menyesal. Menyesali semua perbuatanku selama ini padamu."
Shakila kesegukan. Badannya meluruh dalam pelukan Andhy. Merasakan adanya kesungguhan dalam tubuh tersebut. Tidak seperti sebelumnya, hanya ada dendam dan amarah yang meluap-luap. Shakila mencengkeram baju Andhy bagian pinggang, mencari penopang agar tetap bisa berdiri.
"Jika aku sudah begini. Lepaskan aku. Kamu tidak perlu membiayai atau mengurusku lagi. Tolong lepaskan saja aku. Jangan merepotkan dirimu. Aku bisa mengurus diriku sendiri dan bayi ini" Isak Shakila di dada Andhy.
Andhy menggeleng tidak terima. "Tidak, Sha. Aku tidak akan melepaskanmu lagi. Tinggallah di sini setidaknya hingga kamu melahirkan. Berikan aku kesempatan sekali lagi. Tolong jangan tinggalkan aku lagi."
Shakila juga menggeleng lemah. "Tidak. Lepaskan saja aku. Aku akan merawatnya baik-baik." Ucapnya kesegukan. "Aku berjanji akan baik-baik saja. Tolong jangan membuatku bergantung pada orang lain. Aku tidak bisa terus-terusan bergantung dan tidak bisa bangkit lagi. Biarkan aku berdiri dengan usahaku sendiri."
"Jika begitu, jangan bergantung pada orang lain. Bergantung lah padaku dan aku akan membantumu berdiri." Jawab Andhy bersungguh-sungguh. "Tetapi jangan pergi lagi" bisiknya pelan.
Shakila terdiam, cengkeraman tangannya pada pinggang Andhy semakin merosot. "Tidak. Lepaskan aku." cicitnya pelan.
"Sha...," Andhy mengusap punggung Shakila. "Sha..." Kemudian melonggarkan pelukannya tanpa melepas tubuh gadis tersebut. "Sha, bangun." Shakila tetap memejamkan mata. "Sha, jangan membuatku semakin khawatir." Tetap saja tidak ada respon. Sehingga Andhy mengangkat tubuh Shakila dalam gendongannya. Membawanya ke dalam kamar dan meletakkan secara perlahan-lahan.
Andhy meremas rambutnya dan menundukkan kepala. Melampiaskan segala rasa yang bergejolak dalam hatinya. Menyalahkan dendam sialan yang selama ini dipelihara, sehingga mengorbankan gadis tidak bersalah seperti Shakila.
***
"Sha, ayo pulang," Andhy tersenyum sendu pada Shakila yang sedang duduk di taman sambil memperhatikan beberapa anak-anak balita berkejar-kejaran bersama teman-temannya. Kedua tangannya di tumpukan di atas pahanya tanpa bergerak sedikit pun. Baju terusan berwarna merah maroon bercorak bunga-bunga kecil bermacam-macam warna yang dipadukan dengan cardigan putih, tidak membantunya terlihat lebih cantik. Wajahnya terlalu pucat dan datar tanpa sentuhan bedak sedikit pun. Rambut lurusnya digerai begitu saja dan anak rambutnya diselipkan di balik kedua telinga. Lingkaran hitam di kelopak matanya menambah kesan tua dari umurnya yang sebenarnya.
Pandangannya selalu lurus ke depan, namun tampak hampa. Dia terlihat seperti setengah sadar. Jangankan untuk bergerak, berbicara saja dia sangat jarang. Namun adakalanya dia tersadar dan kembali seperti biasa, merasa sangat bersedih dengan apa yang dialaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Broken Romance [TBS #1]
RomanceKetika hati di kacaukan oleh dendam *** Shakila hanya seorang gadi biasa yang mengadu nasib di ibukota untuk mengubah derajat keluarganya yang tinggal di desa. Gadis itu bekerja sebagai sebagai pegaeai di sebuah bank. Gadis baik-baik tanpa nek...