Broken Romance - 21

72.6K 3.5K 118
                                    


            Andhy sedang berbaring di sofa ruang tengahnya. Tangan kanannya berada di belakang belakang kepala, dijadikan bantal. Menatap langi-langit apartemennya. Entah beberapa jam sudah ia lakukan hanya berbaring saja. Kedua matanya tidak bisa terpejam, beberapa kali melirik pintu kamarnya yang sedang ditempati oleh Shakila. Gadis itu langsung tidur dan tidur nyenyak setelah dibantu oleh Andhy.

Menghela nafas panjang, Andhy merasa kehidupannya semakin kacau. Tidak pernah berpikir akan begini jadinya. Banyaknya kesalahan yang telah dilakukan atas dasar kebencian dan dendam. Gadis malang tidk berdosa yang tidak tahu apa-apa menjadi korban kekejamannya hanya karena amarah sesaat. Prinsip yang mereka pegang sama.

Terdengar pesimis, namun amarahnya berlonjak berkali-kali lipat jika mendengarnya kembali. Omong kosong, penjilat, murahan, penghianat. Masih banyak lagi umpatan yang diucapkannya.

Rela membuang-buang waktu hanya untuk mengurusi kehidupan orang lain. Berpura-pura baik untuk menggeretnya masuk ke dalam lubang hitam. Andhy menyesal. Sangat menyesal dengan semua perlakuannya.

Kini dosanya semakin besar. Kehidupannya menjadi sangat berantakan. Amarah. Dendam.

Sialan. Semuanya sialan. Andhy tidak tahu bagaimana lagi setelah ini. Dia tidak melibihi iblis terkutuk pembat dosa. Penyengsara kehidupan orang-orang yang tidak tahu apa-apa. Menyiksa tanpa ampun hingga mengakibatkan syaraf-syaraf korban berantakan. Tidak mengenali dirinya lagi.

Masih pantaskan dirinya bertobat? Mendapat maaf? Mendapat pengampunan? Atau masih pantas kah dia hidup?

Tidak. Rasanya dia tidak pantas memiliki nafas lagi. Dia pantas membusuk dan tidak seorang pun yang mau mengurusnya. Hanya hewan buas yang mengoyak tubuhnya hingga bercecerah dan tak terkenali lagi. Juga ruh-nya di siksa hingga seluruh sel syarafnya tersengat aliran listrik berjuta-juta volt. Di aliri cairan baja yang berwarna merah kemerahan yang berada di atas tungku bebatuan batu bara. Panas dan menyiksa. Namun dia tidak bisa mengakhirinya.

Berteriak hingga suaranya menghilang. Terbakar hingga gosong dan menjadi abu. Di tiup angin, tidak ada artinya lagi. Lenyap. Lenyap dan akan pernah kembali lagi.

"Tidak."

"TIDAK...."

"JANGAN..."

"PERGI!!!! TIDAK!!! SAKIT!!"

Andhy terbangun. Peluh membanjiri tubuhnya. Andhy berdiri lalu berlari ke kamar. Suara Shakila semakin menjadi. Dia terlihat sangat ketakutan. Beringsut pada kepala ranjang.

"Jangan..., aku mohon, jangan." Shakila menutup telinga dengan kedua tangannya. "Jangan perkosa aku lagi. Jangan." Tambahnya.

Andhy mematung. Kamarnya sangat berantakan. Di atas tempat tidurnya tidak adalagi bantal maupun selimut. Semuanya berpindah pada lantai. "Sha," Shakila mengangkat kepala. Amarahnya semakin menjadi melihatnya. Sepertinya Shakila sadar siapa akan Andhy. Dia. lelaki yang sangat ditakutinya.

"Jangan..., jangan. Tidak. Jangan. Pergi..." Shakila berteriak dan semakin beringsut. Andhy tetap melangkah menghampirinya. mencoba menyadarkannya.

"Sha, sadar. Ini aku," Andhy menaki ranjang dan mengguncang tubunya.

Shakila berontak. Melepaskan diri dari Andhy. Menjauhinya, beringsut pada pinggi tempat tidur.

"Sadar, Sha. Maafkan aku." Andhy mendekapnya erat. Namun Shakila tetap memberontak.

"Lepaskan aku! Kamu brengsek! Kamu memperkosaku! Lepaskan."

Broken Romance [TBS #1] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang