Delusional Problem [EXO Fanfiction]

18. Gardienii

"Hal itu sama saja dengan pembunuhan karakter."

❤ Enjoy Reading ❤

•••

Suho melirik gadis yang kini sibuk dengan ponselnya itu. Suho tak tahu apakah gadis itu hanya menghindari suasana canggung diantara mereka berdua di dalam lift ini atau memang ia sedang bertukar pesan dengan seseorang. Dilihat dari ekspressi gadis itu yang menahan tawa tanpa suara dan mata fokus pada Iphone ditangannya memancarkan sirat geli, gadis itu benar-benar menikmati medan perang tukar pesan di Iphonenya itu dan melupakan keberadaan Suho di sampingnya. Entah dengan siapa gadis itu bertukar pesan pada dini hari seperti ini. Ah, mungkin dengan teman-temannya di Amerika? Beda jam antar keduanya 14 jam, jadi mungkin sekitar siang hari disana.

Suho berfokus melihat angka lift yang berganti setiap lantainya. Pikirannya kembali terputar pada pembicaraan gadis itu di café semalam. Terlalu tak terduga dan terlalu berlebihan untuk diterima logika. Rosselyne Nam mantan pacar Justin Bieber? Oh, itu hanya terjadi di dalam drama, itu sama sekali tidak logis. Tapi melihat semua komen di SNS dan Suho sendiri mencari semua artikel terkait skandal besar itu, semua menunjukan bahwa gadis itu adalah Rosselyne Nam.

Semua terlalu berlebihan, tapi ironisnya keberadaan kaum Suho-pun juga memiliki situasi yang sama dengan cerita cinta Rose-Justin. Keberadaan kaum Vampir terlalu berlebihan di terima logika. Keberadaan mereka hanya ada di dunia fiksi, setidaknya itu yang manusia normal percaya. Mungkin itu membawa keuntungan bagi kaum Vampir karena begitu mudah menyembunyikan keberadaan kaum mereka yang jumlahnya sedikit sekali dibandingkan jumlah manusia di seluruh dunia, tapi tetap saja itu tidak menyenangkan.

Suho selalu bangga terlahir sebagai seorang Vampir, darah murni kalau boleh ditambahkan. Ia bangga akan kaumnya. Dan ia benci dengan mahluk yang tidak bangga dengan kaum mereka sendiri dan bergabung dengan organisasi pemburu buatan manusia, mahluk rendahan yang hanya menang jumlah itu. Bukannya Suho membenci manusia, memang sedikit... tapi ia lebih seperti menganggap kaum Vampir lebih tinggi derajatnya dari kaum manusia. Bahkan diantara jenis mahluk supernatural lainnya kaum Vampir termasuk dalam daftar jenis yang cukup diagungkan. Ditakuti. Dihormati. Terlebih posisinya sebagai darah murni, tak ada alasan bagi Suho untuk membenci keberadaannya. Ia bangga menjadi Vampir, namun itu tidak cukup. Ia ingin Vampir diakui keberadaannya oleh manusia, dihormati, ditakuti.

Namun tentu saja itu takkan terjadi. Semua karena satu jenis bernama Gardienii. Suho bahkan tidak ingin mengkategorikan para Gardienii sebagai salah satu mahluk supernatural. Suho percaya bahwa Gardienii tidak dibawa menurut darah, Gardienii bisa merupakan pemilihan, entah siapa yang memilih. Suho tak mengerti bagaimana, tapi sering kali yang ia dengar bagaimana manusia biasa diberikan posisi sebagai Gardienii dan kemampuan untuk melindungi posisinya. Sejauh yang Suho tahu, hanya manusia yang menjadi Gardienii. Suho tak pernah menemukan mahluk supernatural lain diangkat menjadi seorang Gardienii. Segala sesuatu tentang Gardienii seringkali samar, penuh misteri, dan tertutup.

Gardienii artinya Guardians, penjaga. Berbagai jenis mahluk supernatural dalam suatu wilayah sering kali menimbulkan perang antara kaum, jadi dibutuhkan Gardienii untuk mengurusi semua hal itu. Gardienii memiliki otoritas untuk mengontrol mahluk supernatural lain, memberikan semacam penalti atau hukuman jika melanggar aturan, dan sebagai macamnya.

Dan Gardienii bisa menjadi immortal. Meski Suho tak tahu apakah ada Gardienii yang menjadi immortal, karena yang ditemukannya bahkan tak ada yang mau menjadi Gardienii selama 2 generasi berturut-turut. Entah Suho tak mengerti kenapa. Bukankah menyenangkan menjadi Gardienii? Kekuasaan, penghormatan, ia bisa mendapatkan apa saja. Posisi Gardienii bisa disetarakan dengan raja. Tapi entah apa yang dipikiran para manusia yang terpilih menjadi Gardienii tak pernah mau mengambil kesempatan itu.