25. Sniper

2.2K 195 8
                                    

"Jangan macam-macam dengannya."

Enjoy Reading

•••

Setelah makan malam, Para orang tua pergi ke ruang diskusi untuk membicarakan bisnis dan perbincangan orang tua lainnya. Waktu menunjukan pukul setengah 10. Ya, mereka menghabiskan satu setengah jam di meja makan membahas soal anak-anak mereka dan beberapa hal yang memang boleh anak-anak ketahui. Zhoumi dan Jungsoo ikut dalam kelompok orang tua itu. Rose sebenarnya juga disuruh untuk ikut kelompok itu, namun dengan alasan tidak bisa meninggalkan partnernya, ia bisa lolos. Jadi, Seongwoo, Woohyun, Rose, V, Lily, Sehun, Kris dan Suho berada di ruang tamu menantikan perbincangan itu selesai.

Rose menghempaskan tubuhnya di sofa dan bersandar pada bahu V sambil kembali membalas pesan yang menumpuk selama satu setengah jam itu. Woohyun duduk di sampingnya dan Seongwoo duduk di sofa single. Lily dan Sehun duduk di sofa yang berhadapan dengan Rose, Kris dan Suho duduk di sofa di sebelah kanan V bersebrangan dengan tiga sofa single yang salah satunya Seongwoo duduki.

Woohyun menyenggol kaki Rose, menarik perhatian gadis itu. "Kau masih marah?" tanya Woohyun pelan pada sepupunya itu.

"Huh?" tanya Rose tak mengerti dan menatap Woohyun bingung. Namun ia kembali ingat percekcokan mereka siang tadi di café. "Oh, tidak. Aku tidak marah," jawab Rose.

"Jadi kita okay sekarang?" tanya Woohyun masih ragu.

Rose mengernyit. "Bahasamu ambigu, Oppa. Kau seperti mengajak balikan," kata Rose jijik lalu tertawa.

Woohyun memutar bola matanya sebal dan memukul wajah Rose pelan dengan bantal. "Kau benar-benar sulit untuk serius," komentar Woohyun.

"Aku sudah serius selama satu setengah jam tadi, wajahku terasa kaku seperti patung," protes Rose cemberut mengembalikan bantal itu pada Woohyun.

Seongwoo menggeleng namun tak bisa menahan senyumnya. "Tapi Rose, kami benar-benar minta maaf soal apa yang terjadi di café tadi siang," kata Seongwoo serius.

Rose mengangguk. "Aku juga minta maaf, karena lepas kendali," kata Rose pelan. Seongwoo mengangguk dan mengacak-acak poni Rose lembut. "Oh, ya, Kris-sunbae, aku sudah membelikan hadiah untuk Xiumin-sunbae dan Chen-sunbae. Menurutmu lebih baik kutitipkan padamu atau kuberikan langsung?" tanya Rose beralih pada Kris.

"Huh? Kenapa kau memberikan mereka hadiah?" tanya Woohyun berusaha keras untuk menutupi nada tak sukanya.

"Xiumin-sunbae dan Chen-sunbae yang menolongku, ingat?" kata Rose menjelaskan pada Woohyun yang mengangguk namun terlihat tak setuju itu. Rose kembali menatap Kris, menunggu jawaban pria itu.

"Titipkan saja padaku," jawab Kris.

Rose mengangguk dan berjalan ke pintu. Meminta salah satu pelayan untuk mengambilkan hadiah itu di mobilnya. Setelah pelayan itu pergi, Rose memeriksa sekitar memastikan tak ada yang melihatnya.

"V-yah, kita pergi sekarang," kata Rose cepat mengambil tas kecilnya.

"Huh? Kau mau kabur?" tanya Woohyun sedikit ngeri.

"Aku janji datang Party jam 10. Mungkin Jaejoong sudah menunggu di café," kata Rose memastikan barang-barangnya tak tertinggal.

"Kau takkan bisa kabur, ada penjaga yang pasti akan menangkapmu," kata Lily menjelaskan seakan kakaknya adalah orang terbodoh di dunia.

"Ini rumahku, aku tentu mengenal jalan rahasia," kata Rose menarik tangan V untuk ikut bersamanya. "Dah, semua! Selamat menunggu!" kata Rose nyengir dan langsung keluar dari ruang tamu itu.

Delusional Problem [EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang