71. What Happened To Me?

1.6K 173 7
                                    

♥Enjoy Reading
•••

Luhan membaca pesan di ponselnya dan menghela nafas. Kemarin setelah konsultasi dengan psikiater, Rose disarankan untuk tidak sendirian untuk beberapa saat dan dokter memberikan beberapa resep obat. Jadi Rose pulang ke rumah Luhan bersama dengan Sehun, kedua anak itu benar-benar tak berhenti bertengkar. Terlebih Chanyeol yang memborbadir KakaoTalk-nya menyuruh Luhan membawa Rose ke basecamp bukan ke rumahnya. Tetap saja Luhan membawa gadis itu ke rumahnya. Lalu yang membuat Luhan semakin pusing adalah Kris yang masih dongkol dan merajuk karena Rose seharusnya bersamanya bukan dengan yang lain.

Lalu Tao datang dengan Kai mengantarkan tas dan jaket Rose ke rumah Luhan. Mereka nonton film Disney hingga akhirnya Rose tertidur karena obat yang diminumnya seperti anjuran psikiater. Tao, Kai, dan Sehun tetap memaksa menginap karena Rose menginap disitu meski Luhan sudah mengusir bocah-bocah itu.

"Kemana Rose-noona?" tanya Kai ketika mereka semua sarapan pagi dan tak merasakan sama sekali kehadiran gadis itu di rumah Luhan.

"Ia pergi ke suatu tempat, aku akan menjemputnya, memastikan ia baik-baik saja," kata Luhan menghabiskan kopinya dan menyandang tasnya.

"Kapan dia pergi?" tanya Sehun heran.

"Dia baik-baik saja." Hanya itu yang Luhan katakan kepada ketiga bocah itu sebelum pergi.

Luhan menuju apartemen Rose. Gadis itu mengirimkan pesan -masih dengan ponsel Kris- kalau ia terbangun tengah malam dan tidak bisa tertidur lagi, jadi ia memutuskan untuk kembali ke apartemennya karena banyak hal yang menarik disana. Ia tak ingin mengganggu Luhan atau yang lainnya hanya karena ia tak bisa tidur. Rose bahkan dengan mudahnya memberikan kode apartemennya pada Luhan kalau-kalau ia terlambat bangun.

Jadi disinilah Luhan, berdiri di depan pintu apartemen gadis itu dan bersiap masuk. Ia melangkah perlahan memasuki apartemen itu yang langsung disambut oleh alunan musik klasik. Luhan menemukan Rose di ruang TV sekaligus ruang tamu, sedang merakit puzzle 3D Titanic yang hampir jadi.

Rose masih memakai baju piyama panjang Luhan yang pelayan rumahnya gantikan setelah membersihkan diri gadis itu ketika tertidur. Tentu Luhan bisa membeli baju ganti untuk gadis itu, tapi ia takkan menyangkal ia kalau ia menyukai Rose memakai bajunya. Hal itu di protes oleh Kai, Sehun, dan Tao sebenarnya tapi Luhan tak peduli. Dan Oh, Rose tidak memakai bawahan karena baju itu sudah menutupi setengah paha mulus gadis itu dan Luhan tak ingin gadis itu merasa tak nyaman ketika tidur. Coret itu, Luhan hanya terlalu menikmati ada gadis yang tidur dengan seksi di rumahnya, dikamarnya.

"Kau tidak tidur?" tanya Luhan duduk di sofa mengamati gadis itu.

Rose mengangkat wajahnya cukup terkejut, sepertinya ia terlalu asik merakit hingga tak menyadari Luhan sudah datang. "Oh, kau disini," kata Rose. "Aku tidak bisa tidur, jadi aku merakit beberapa puzzle dan brick yang belum sempat kurakit, aku sepertinya lupa waktu," jawab Rose kembali menyelesaikan titanicnya. "YEP! SELESAI!"

"Kau seharusnya tidur," kata Luhan menghela nafas.

"Aku tak bisa tidur," jawab Rose mengangkat bahu. "Dan otakku tak bisa berhenti berpikir, biasanya aku mengalihkannya dengan bicara tapi aku tak ingin mengganggu kalian jadi yah, seperti yang kau lihat," kata Rose nyengir menunjukkan karya selama beberapa jam terbangun itu.

"Apa kau ingin pergi ke sekolah?" tanya Luhan pelan. "Kau tahu, soal insiden kemarin siang-"

"Aku akan tetap masuk," jawab Rose pelan namun pasti. "Dan aku belum berterima kasih padamu, untuk menyadarkanku juga telah mengurusku sejak kemarin."

"Menyadarkanmu?" tanya Luhan tak mengerti.

"Hm-mm," gumam Rose bersandar pada kaki sofa dan menatap langit-langit apartemennya. "Saat itu aku tak tahu apa yang kulakukan, seperti ada kabut di dalam kepalaku yang membuatku kehilangan kendali diriku sendiri. Tapi saat kau menyentuhku, saat kau menarikku, kabut itu lenyap begitu saja. Membuatku kembali pada kesadaranku."

Delusional Problem [EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang