73. Visiting

1.3K 175 61
                                    

  "Aku menginginkan itu terjadi."  

♥Enjoy Reading

•••

Rose sangat gugup ketika berdiri di depan rumah Kang Seulgi dengan sekeranjang buah-buahan yang mereka beli ketika perjalanan kemari. Rose berniat membawakan bunga― mawar mungkin? Tapi ide itu jelas ditolak oleh Baekhyun dengan perkataan; "Setelah Shim Jaekyung, kau berniat untuk membuat Kang Seulgi dan Kim Yeri suka padamu?"

Dengan itu, Rose mengurungkan niatnya membeli bunga dan mengikuti usulan Kai yang menyuruhnya membawa sekeranjang buah-buahan. Dan cokelat. Tambahan dari Rose sendiri meski Baekhyun tak terlalu suka dengan ide Rose itu.

"Menurutmu dia akan memaafkanku?" tanya Rose cemas, menatap Kai dengan puppy eyes-nya yang tak disengaja.

Kai ingin menjawab sebuah kebohongan untuk menenangkan gadis itu, tapi sesuatu menahannya sehingga ia hanya bisa mengangkat bahunya.

"Kau benar-benar berpikir mereka akan memaafkanmu? Itu hanya fantasi bodoh," jawab Baekhyun mendengus mengabaikan tatapan tajam dari Kai dan Rose.

Rose menghela nafas, menyadari bahwa perkataan Baekhyun ada benarnya. Mungkin 100% benar, satu bagian dalam otaknya berbisik. Setidaknya sudah mencoba minta maaf, bagianku melakukan hal yang benar, batin Rose mencoba menyemangati dirinya sendiri.

Ketiganya masuk begitu dipersilahkan dan langsung diantar ke kamar Seulgi. Beberapa pelayan tampaknya mengenali Kai dengan baik dan beberapa kenal dengan Baekhyun, membuat Rose berpikir seberapa dekat mereka dengan Seulgi? Terasa remasan yang menyakitkan dan panas nan cukup menyesakan bagi Rose membayangkan seberapa dekat Kai dan Baekhyun dengan Seulgi. Dan itu mengganggunya.

Hatinya terasa semakin berat begitu melihat wajah terkejut dan masam Seulgi ketika melihatnya, namun wajah cantik itu berubah menjadi senyum malu-malu begitu melihat Kai dan Baekhyun. Rose merasa semakin sesak karena Seulgi terlihat semakin cantik dengan senyum malu-malu dan pipi yang merona. Lebam-lebam kemarin tak lagi terlihat, mungkin karena kemampuan supernaturalnya, membuat wajah itu semakin sempurna.

Rose semakin merasa kehabisan udara melihat bagaimana kasualnya Kai duduk di kasur bersama Seulgi dan gadis itu langsung bersandar pada dada bidang Kai. Kai sendiri langsung merangkul tubuh ramping Seulgi hingga tak tersisa jarak diantara tubuh keduanya. Baekhyun, dengan kasualnya duduk di kasur dan bicara hal yang menghibur membuat Seulgi tertawa dengan anggunnya. Mereka bertiga tampak begitu cocok dan seakan keberadaan Rose terasa transparan bagi mereka.

Ia kini merasa terasingkan dan Rose benci itu.

Deheman Rose membuat ketiga kepala itu menengok dan suasana hening. "Aku harus pergi ke rumah Kim Yeri sekarang, jadi aku pamit duluan," kata Rose berusaha sesantai mungkin.

Baekhyun menaikan satu alisnya. "Kau ingat kau ke sini dengan mobilku, kan?" tanyanya.

"Aku akan naik taksi, waktuku mepet," jawab Rose mengangkat bahu. "Kalian lebih baik tetap disini, melanjutkan obrolan kalian."

Baekhyun dan Kai menatapnya aneh, namun mengangguk. Tak menolak usulan Rose, membuat Rose semakin frustasi dengan dirinya sendiri. Apa yang sebenarnya ia harapkan? Baekhyun dan Kai meninggalkan Seulgi dan menemaninya ke tempat Yeri? Tapi bagaimana jika sama saja di tempat Yeri? Ah, mungkin begini lebih baik daripada ia harus melihat pemandangan serupa nan menyesakannya ini lebih lama.

"Noona?" panggilan Kai membuatnya tersadar dari lamunan singkatnya.

"Ah— emm— aku hanya— aku minta maaf soal kemarin. Aku tak bermaksud untuk— yah, kau tahu," kata Rose menatap Seulgi, meminta maaf dengan payahnya.

Delusional Problem [EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang