81. Battlefield

1.4K 162 49
                                    

"Kita, aku, berperang setiap detiknya dengan diriku sendiri, Chanyeol-ah."

Enjoy Reading
•••

Ketika Rose kembali ke basecamp EXO dengan Sehun, Chanyeol sedang bermain game dengan Tao dan Kai. Xiumin, Chen, dan Lay mengawasi mereka, Kris masih belum kembali sejak tadi, Luhan mendekam diperpustakaan, sedangkan Suho, Kyungsoo, dan Baekhyun sedang ada urusan dengan keluarga mereka masing-masing.

Hati Chanyeol cukup sedih melihat bagaimana mudahnya Sehun menghabiskan waktu dengan Rose, makan malam dengan gadis itu sebagaimana yang biasa Chanyeol lakukan sebelumnya. Chanyeol jelas menyadari bahwa EXO member lainnya sudah mulai bergerak untuk mendekati Rose, untuk berteman dengan Rose, sayang gadis itu terlalu sibuk sejak terakhir kali mereka bicara dan tak ada anggota EXO yang menghabiskan waktu dengannya.

Kecuali Lay-hyung dan Kris-hyung. Luhan-hyung kemarin mengatakan mereka sudah membuat kesepakatan dengan Rose untuk melindungi gadis itu... tapi sejak kapan Rose dekat dengan Sehun? Kupikir dia lebih dekat dengan Kai, pikir Chanyeol bingung.

Mata Chanyeol menangkap mata Rose dan bayi raksasa itu segera membuang mukanya dan beranjak pergi dari sana. Chanyeol bisa merasakan lirikan member EXO lainnya ketika ia pergi menuju dapur, tapi ia sedang tak bisa menghadapi Rose sekarang. Tidak bisa apalagi Rose terlihat baik-baik saja seakan pemutusan pertemanan mereka tak memiliki arti apa-apa.

Tentu saja, bagi Rose aku tak memiliki arti apa-apa. Dia memiliki banyak teman yang menggantikanku, pikir Chanyeol getir meminum air putihnya, berharap menenangkan amarahnya hingga ia tak lepas kendali dan membakar rumah ini.

"Yah, Geum Jangdi, kau akan menghindariku terus?"

Suara Rose di belakang Chanyeol itu membuat Chanyeol terkejut dan menyemburkan air dimulutnya hingga ia terbatuk-batuk. Sial, kapan dia datang? Pikir Chanyeol sambil terbatuk-batuk.

Tangan kecil itu berada di punggung besar Chanyeol dan menepuk-nepuknya lalu mengusapnya, memberikan kehangatan namun tidak membakar, tidak seperti apinya. "Maaf, aku tak bermaksud mengejutkanmu," gumam Rose mengambil tisu lalu mengelap mulut Chanyeol itu.

"Apa yang kau lakukan disini?" tanya Chanyeol berusaha sedatar mungkin, berbalik menghadap Rose dan bersandar di konter dengan kedua tangan terlipat di dadanya.

"Bicara denganmu, Geum Jangdi," jawab Rose tenang berdiri diseberang Chanyeol, bersandar di kitchen island.

"Yah! Siapa yang kau panggil Geum Jangdi!" protes Chanyeol.

"Kau. Bukankah kau bertingkah seperti Geum Jangdi yang menghindari Gu Joonpyo sekarang ini?" balas Rose tak bisa menahan seringai kecilnya karena berhasil membuat Chanyeol tak datar dan dingin seperti sebelumnya.

"Apanya yang Geum Jangdi?! Yah, aku ini pria! Aku yang seharusnya menjadi Gu Joonpyo!" protes Chanyeol tak terima.

Rose mengangkat bahu acuh. "Kau lebih cocok jadi Geum Jangdi dengan sikapmu," balas Rose mengulum bibirnya berusaha menahan tawa.

"YAH!!!" sembur Chanyeol mengamuk, sukses membuat Rose tertawa terbahak-bahak melihatnya.

"Sudahlah, mari kita berteman lagi, kau tahu kita sangat cocok," kata Rose masih dengan tawa kecilnya, menghampiri Chanyeol dan merangkul leher pria itu.

Chanyeol menghela nafas dan menyingkirkan lengan gadis itu dari lehernya, menariknya pelan untuk duduk bersama di kitchen island. Mungkin ini saatnya untuk bicara jujur pada Rose karena berbohong hanya memperburuk keadaan mereka.

Delusional Problem [EXO Fanfiction]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang