"Apa kau punya uang?"
❤ Enjoy Reading ❤
•••
Suho dan Rose mengurus jaminan Kai dan Lily yang ternyata tertangkap bersama di bar sambil minum padahal masih dibawah umur. Suho menyarankan untuk mereka berempat bicara di sebuah café 24 jam di dekat kantor polisi itu sebelum pulang. Jadi disinilah mereka berempat. Suho duduk disamping Rose dan dihadapan Suho ada Kai yang duduk disamping Lily. Mereka memesan minum dan terlihat jelas bahwa Rose dan Suho akan menguliahi kedua anak muda yang belum legal itu.
Rose hanya menyeruput kopinya sedangkan Suho menguliahi Kai dan Lily atas sikap mereka. Rose hanya mendengarkan saja dalam diam dan hanya menatap Lily, memperhatikan ekspressinya. Selama satu jam lebih Suho menguliahi kedua anak muda yang mengantuk dan merengek minta pulang dan mengatakan mereka menyesal yang jelas-jelas tidak terlihat seperti itu.
"Rose-sshi, ada yang ingin kau tambahkan untuk anak-anak ini?" tanya Suho yang menyudahi omongannya membuat Kai dan Lily menghela nafas lega.
Suho kini baru menyadari, daritadi Rose hanya menatap Lily. Auranya mengintimidasi membuat Lily tak pernah berani untuk menatap balik. Tidak ada Rose yang ceria dihadapan mereka. Malah Rose dihadap mereka terlihat begitu dingin dan... ehem, keren.
"Apakah kau sudah legal?" tanya Rose tak melepaskan pandangannya dari Lily.
Lily hanya menunduk dan menggeleng. Terlihat begitu kecil dibandingkan Rose meski secara fisik Rose jauh lebih mungil. Rose melakukanya lagi, intimidasi. Hal yang Lily benci sekaligus paling menakutkan dari Rose. Terlebih, ia tak pernah menang melawan Rose yang seperti ini.
"Apakah kau punya uang?" tanya Rose masih dengan nada yang sama.
Datar, tak bersahabat. Penuh intimidasi. Tak ada yang lebih mengerikan daripada Rose yang seperti ini. Dan Lily langsung merinding mendengarnya. "Aku punya," jawab Lily mencoba mendapatkan kepercayaan dirinya.
"Bukan uang Mom. Tapi uangmu sendiri. Kau punya? Kau sudah bisa menghasilkan uang?" tanya Rose.
Lily benar-benar merasa malu dan takut. Dihadapan Suho dan Kai ia membiarkan kakaknya ini menindasnya. Yang paling menyedihkan, ia tidak bahkan tak berani menatap Rose. "Tidak. Tapi-"
"Jadi kau belum legal dan tak punya uang. Lalu kenapa kau membuat masalah?" tanya Rose.
"Berhenti mengatur hidupku, Rosselyne!" kata Lily yang tak bisa menahan emosinya sedangkan Kai langsung menggenggam tangannya, mencoba menenangkan gadis itu.
"Kapan aku mengatur hidupmu, Lillians?" tanya Rose tampak tak kehilangan ketenangannya.
Lily menutup mulutnya rapat-rapat. Kapan Rose mengatur hidupnya? Tidak pernah. Rose hanya selalu berada di lingkungan hidup Lily dan mengamatinya. Seakan menunggu Lily melakukan kesalahan untuk menunjukan aura superioritasnya. Setidaknya itulah pemikiran Lily. Jadi kenapa ia mengatakan itu? Lily juga tak tahu. Tapi Lily selalu merasa terkekang dengan keberadaan Rose. Meski Rose tak melakukan apa-apa.
Rose mengambil nafas dalam. Ia sebenarnya tak ingin melakukan ini, tapi entah kenapa keberadaan Lily terkadang membuatnya kembali menjadi Rose kecil. Begitu arogan dan mengintimidasi. Dan seakan Rose tak bisa mengendalikan dirinya untuk menghentikan itu.
"Aku tidak masalah kau pergi Party, Lily," kata Rose pelan, masih menatap Lily yang membalas tatapannya dengan penuh kebencian dan ketakutan. "Hanya jangan sentuh alkohol, obat-obatan, ataupun rokok. Jangan pergi ke bar karena itu terlalu berbahaya. Jika kau ingin pergi Party lebih baik House Party," kata Rose.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusional Problem [EXO Fanfiction]
Fanfic[Private Chapter 1-10, 20-30, 41-dst] Mahluk Supernatural, apakah nyata? Atau khayalan? Rose adalah gadis cerdas namun dikonfirmasi memiliki masalah delusional. Lalu apa yang terjadi ketika gadis ini dihadapkan dalam situasi bahwa mahluk superna...