"I'm not playing. I'm trying."
❤ Enjoy Reading ❤
•••
Rose memasuki café itu dan bisa jelas membaca ekspressi ketiga temannya itu. Haejin jelas-jelas tampak marah, Giyoon tampak kecewa, dan V sendiri tampak bingung namun ada kekecewaan dalam ekspressinya. Dari ekspressi mereka, jelas mereka sudah tahu kabar tak menyenangkan itu dari Jae. Well, setidaknya tak menyenangkan bagi mereka. Dari ekspressi mereka, Rose tahu bahwa mereka sangat tak setuju dengan keputusannya. Dan Rose akui, itu memang sudah seharusnya.
Rose melirik ke meja sebelah kanan dari pintu masuk, dimana tempat biasa EXO berkumpul. Lagi, seluruh member EXO ada disana. Dan Rose kini merasa tidak nyaman dengan keberadaan mereka. Ia beruntung tak ada satu batang hidung member Infinite yang ada di café itu sekarang. Rose benar-benar tak nyaman untuk membicarakan masalahnya di café dimana terdapat mahluk supranatural yang bisa mencuri dengar privasinya.
Ya, Rose telah tahu jelas bahwa EXO itu vampir dan Infinite itu Werewolf. Ia juga sudah tahu apa kaum Seongwoo. Dan itu membuat Rose kesal. Tidak, ia tak masalah dengan mereka tidak memberitahu kaum mereka, itu privasi mereka. Tapi yang membuat Rose kesal adalah mereka mencuridengar pembicaraannya. Mereka mencuri privasi Rose dan ia yakin tentang hal itu, Rose selalu mengamati reaksi mereka diam-diam. Dan ugh, itu menyebalkan, sangat.
Gadis itu melangkah ke meja langganannya dan duduk bersama dengan ketiga teman prianya itu. Ekspressi mereka masih tak berubah sejak Rose menginjakan kaki di café itu dan Rose sangat mengerti alasannya. Mereka hanya diam, menunggu pesanan Rose datang agar tak ada interupsi. Keheningan yang seperti ini sangat jarang terjadi di meja Navajo, terlebih situasi di meja ini begitu tak nyaman, tak biasa. Haejin, Giyoon, dan V hanya menatap Rose masih mempertahankan ekspressi mereka sedangkan gadis itu menunduk sambil memutar-mutar ponselnya diatas meja.
Rose melirik ke meja EXO diam-diam, ia bisa merasakan pandangan penuh pengamatan dan antisipasi dari para EXO member yang dilemparkan ke meja ini. Ia jelas tahu bahwa mereka menunggu Rose bicara, mereka ingin mencuridengar pembicaraan ini. Dan itu membuat Rose kesal.
Bagi Rose, hari-harinya belakangan ini cukup membuatnya stress. Setelah mengambil waktu berpikir kemarin malam, dan berbagai macam kebenaran yang tersembunyi kini telah terungkap, membuat situasi hati Rose sulit untuk dijelaskan. Tapi untuk saat ini, ia tahu ia kesal. Ia kesal karena EXO sudah mencuridengar, ia kesal karena ia tahu EXO akan terus melakukannya karena berpikir bahwa Rose tak tahu identitas mereka. Dan rasa kesal Rose membuat Rose membuatnya ingin mengganggu EXO. Mungkin menyinggung sesuatu tentang identitas mereka untuk melihat reaksi mereka menggila. Oh, sepertinya itu bisa membuat rasa stress Rose sedikit berkurang. Dan ia sangat ingin melakukannya sekarang, terlebih melihat reaksi Suho jika Rose menyinggung kaum mereka.
"Okay, berniat menjelaskan keputusan bodohmu ini, Rosselyne?" tanya Haejin tak sabar dengan keheningan itu.
"Ugh," erang Rose menenggelamkan wajahnya di lengannya yang terlipat diatas meja itu.
"'Ugh'? Hanya itu penjelasanmu?" tanya Giyoon mengangkat alisnya.
"Rosselyne Nam, perlu kujelaskan keputusanmu memacari Jae adalah hal yang idiot? Apa yang sebenarnya ada dipikiranmu?" omel Haejin tak bisa mengerti jalan pikiran gadis itu.
Rose bisa melihat dari ekor matanya jika EXO menghentikan pembicaraan mereka, tampak terkejut karena mendengar perkataan Haejin. Kecuali Luhan. Mungkin dia sudah membaca pikiran mereka terlebih dahulu, pikir Rose menghela nafas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusional Problem [EXO Fanfiction]
Fanfic[Private Chapter 1-10, 20-30, 41-dst] Mahluk Supernatural, apakah nyata? Atau khayalan? Rose adalah gadis cerdas namun dikonfirmasi memiliki masalah delusional. Lalu apa yang terjadi ketika gadis ini dihadapkan dalam situasi bahwa mahluk superna...