"Semua ini benar-benar konyol."
❤ Enjoy Reading ❤
•••
Rose memarkir mobilnya di depan café Seongwoo dan keluar. Ia selalu memiliki gaya kasual dan nyaman. Navajo dan V sudah ada di café itu. Jieun tidak datang karena ia memilih diam di rumah siang itu. Begitu Rose memasuki café, Navajo dan V langsung tersenyum polos kepada gadis yang datang dengan tampang sebal itu.
Rose melirik meja EXO. Kedua belas Kingka itu ada di sana mengingatkan Rose pada mimpinya. Uh, itu hanya mimpi Rose! Tenangkan dirimu!
"Nice hair, Miss," kata Haejin menggoda lalu Navajo dan V langsung tertawa terbahak-bahak.
"Rose, apa yang terjadi dengan rambutmu?" tanya Woohyun heran langsung menghampiri tempat duduk Rose dan memegang kuncir kuda Rose. Setengah rambutnya berwarna pink menyala.
"Yah! Tak cukup memilox Romeo, kalian memilox rambutku juga!" protes Rose yang suaranya masih serak meskipun jauh lebih baik dari kemarin malam.
Navajo dan V tertawa terbahak-bahak sedangkan Infinite menghampiri gadis itu dan mengamati seakan rambutnya adalah spesies langka.
"Pilox? Whoa, apa yang sebenarnya kalian lakukan semalaman?" tanya Sunggyu menggeleng pada adik kelasnya itu.
"Warnanya bahkan tak hilang meski sudah di shampoo," rengek Rose menangisi rambutnya.
"Itu akan hilang setelah 2 minggu. Sabar saja," kata Giyoon tertawa kecil.
"2 minggu? Itu artinya aku harus melihat Romeo berwarna biru selama 2 minggu?!" seru Rose dengan drama queen mode on-nya.
"Kalian memilox Romeo menjadi warna biru? Whoa, dae to the bak!" seru Dongwoo bertepuk tangan membuat Rose memukul lengannya sebal.
"Itu balasannya karena mengerjai kami," kata Jae mengangguk bangga.
Rose hanya mendengus dan mengusir Infinite dari meja mereka. Seongwoo menyajikan tiramisu untuk Rose dan Rose memesan makanannya.
"I wanna show you something," bisik Rose dramatis kepada Navajo dan V.
Haejin hanya menyentil kening Rose karena sifat dramatisnya. "Berhenti bicara berlebihan," kata Haejin.
"Tidak! Ini serius!" kata Rose mengeluarkan Samsungnya. "Tapi jangan sampai ini tersebar, okay?"
"Noona, kau mencurigakan," kata V menatap selidik.
"Lihat saja," kata Rose dan memasang video dengan volume paling rendah. Rose menunjukan video Justin yang dikirim kepadanya setelah Konfrensi Pers. Justin menyanyikan lagu Favorite Girl, lagu kesukaan Rose. Dan mengirimkan pesan singkat untuk Rose setelahnya. Di video itu Justin mengatakan bahwa Rose adalah gadis terbaik yang pernah ia miliki dan ia menyesal masa-masa mereka harus berakhir.
"A-a. No. Big No No!" kata Haejin menggeleng begitu video itu selesai di putar dan Rose menatapnya dengan puppy-eyes terbaiknya.
"Tidak Rose. Jangan menatap kami begitu. Bukankah kita sudah sepakat semalam? Tidak ada kata 'balikan'," kata Giyoon menggeleng.
Jae menghela nafas. "Aku tahu sulit untuk menolak apalagi ia melakukannya dengan tepat. Sesuai dengan seleramu. Tapi tetap Rose, kalian sudah putus nyambung 6 kali. 6 kali. Dan kau masih mencoba untuk yang ketujuh kalinya? Dengan pria yang sama? Itu adalah hal terbodoh yang kudengar," kata Jae menasehati.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusional Problem [EXO Fanfiction]
Fiksi Penggemar[Private Chapter 1-10, 20-30, 41-dst] Mahluk Supernatural, apakah nyata? Atau khayalan? Rose adalah gadis cerdas namun dikonfirmasi memiliki masalah delusional. Lalu apa yang terjadi ketika gadis ini dihadapkan dalam situasi bahwa mahluk superna...