"Dan kau masih bilang dia bukan pacarmu."
♥Enjoy Reading♥
•••Chanyeol masih menatap tajam Hongbin sebelum Rose menyenggolnya sambil menyeringai. Matanya berkilauan dengan jenaka namun Chanyeol masih tak bisa mengikuti humor gadis ini. Ia mencari Rose sejak tadi sore selama berjam-jam, mencari keseluruh Korea dengan koneksinya dan mengunjungi pelosok Seoul hanya untuk menemukannya. Mendatangi rumah V, Jieun, dan Hongbin dan memastikan bahwa Rose tidak ada disana dan mereka bahkan tak tahu Rose pergi kemana. Rose tak ada menghubungi mereka.
Chanyeol hampir saja mempercayai bahwa gadis ini benar-benar sudah pergi. Telah pergi dari Korea, telah menutup buku lamanya dan memulai yang baru. Ia hampir mempercayai itu dan menyerah, hingga ia menerima pesan dari gadis ini mengajak bertemu. Chanyeol awalnya ragu, tapi berpikir mungkin ia bisa melampiaskan rasa kesalnya pada orang yang mengerjainya dan mengaku-ngaku Rosselyne Nam ini membuatnya menyetujui untuk datang. Siapa sangka itu benar-benar Rose. Dan Hongbin.
"Dan kau masih bilang dia bukan pacarmu," kata Chanyeol dongkol.
Ia meruntuki dirinya karena seharusnya ia tak mengatakan itu. Seharusnya ia memarahi gadis itu karena menghilang begitu saja. Harusnya ia memarahi Rose karena Rose benar-benar bodoh, ceroboh, dan membuatnya panik selama beberapa jam itu. Tapi semua itu hilang karena melihat Rose dengan Hongbin untuk kesekian kalinya.
"Memang benar. Hongbin hanya menjadi pria sopan yang menjagaku dan mengantarku pulang. Ketika kukatakan aku akan pergi denganmu Hongbin jelas menunggu hingga kau datang," kata Rose menjelaskan dengan sirat geli di matanya.
Chanyeol masih memakai ekspressi dongkolnya, namun memutuskan untuk menanyakan hal yang sejak tadi ada di dalam benaknya. "Jadi kenapa kau menghubungiku?" tanya Chanyeol.
"Beberapa orang memberitahuku ada seorang teman yang baik hati dan mencariku seperti kesetanan ke seluruh Korea," kata Rose tak bisa menahan senyum gelinya apalagi melihat wajah Chanyeol itu merona. "Aku tak ingin membuatmu cemas lagi, jadi aku ingin langsung menemuimu dan membuktikan bahwa aku tidak kabur dari Korea."
Chanyeol ingin sekali mengomeli gadis itu. Mungkin berseru karena gadis itu seenaknya pergi. Tapi sesuatu membuatnya kembali mengingatkan bahwa tujuannya mencari Rose adalah untuk menghibur gadis itu atas apapun yang terjadi.
"Lalu sekarang kita kemana?" tanya Chanyeol basa-basi.
"Entahlah, mau pergi ke festival makanan? Mereka buka sampai dini hari," kata Rose menawarkan.
Chanyeol mengangguk setuju dan mulai menuntun Rose berjalan bersamanya dengan tangan di punggung gadis itu. "Jadi kau benar-benar bermaksud pergi tadi?" tanya Chanyeol pelan.
"Untuk sejenak, ya. Aku sudah lolos di bandara dan tinggal terbang. Aku membatalkannya disaat terakhir sama seperti waktu itu," jawab Rose mengangkat bahu.
"Kau tahu aku temanmu, kan?" tanya Chanyeol, dan sebesar apapun ia menekan nada mindernya, itu masih tetap terdengar jelas. Dan Chanyeol tahu Rose juga menyadari itu.
Rose tertawa. "Tentu saja, mana mungkin kau bukan temanku kalau kau satu-satunya yang mencariku seperti kesetanan," jawab Rose.
Chanyeol mendengus mendengar itu. "Kau hanya perlu menghubungiku jika kau membutuhkan waktu untuk— kau tahu, semacam menenangkan diri," kata Chanyeol.
"Aku akan ingat itu," kata Rose tersenyum berterima kasih.
"Apa kau ingin membahasnya?" tanya Chanyeol pelan.
Rose mengangkat bahu. "Untuk saat ini tidak, bagaimana jika kita membahas tentang diri kita masing-masing? Kau tahu, kita tak pernah berkenalan dengan benar," kata Rose dan ia menyadari bahwa ia ingin sekali mengenal Chanyeol dari Chanyeol sendiri. Bukan dari data yang bisa ia dapatkan hanya dengan jentikan jari.
KAMU SEDANG MEMBACA
Delusional Problem [EXO Fanfiction]
Fanfic[Private Chapter 1-10, 20-30, 41-dst] Mahluk Supernatural, apakah nyata? Atau khayalan? Rose adalah gadis cerdas namun dikonfirmasi memiliki masalah delusional. Lalu apa yang terjadi ketika gadis ini dihadapkan dalam situasi bahwa mahluk superna...